Our Home
Happy Reading For All😁😁
▪
▪
▪
Masalah
Ken menepati janjinya dengan memberikan apa yang menjadi hak Rayan sebagai anak, yaitu sekolah.
Ternyata, Ken sudah menyiapkan segala sesuatu termasuk mendaftarkan Rayan ke sekolah yang sama dengan putra bungsunya. Namun, Rayan menjadi junior dari Aryan karena anak itu memang sempat putus sekolah selama setahun lamanya.
Pagi ini adalah hari pertama Rayan sekolah, dan saat ini mereka sekeluarga tengah sarapan bersama.
"Son, nanti Papa antar kamu dan Rayan ke sekolah, oke? Dan Aryan pastikan kamu antar dulu Rayan ke kelasnya ya? Dia mungkin akan tersesat jika tidak diantar." ujar Ken dengan wajah datarnya.
Aryan yang diberi perintah langsung mengangguk semangat dan membuat pose hormat kearah sang ayah, "Oke siap Pah. Laksanakan!"
Ken mengusap surai coklat putranya gemas sembari tersenyum tipis.
"Pintarnya bungsu Papa.." puji Ken lembut. Aryan tersenyum manis mendapatkan pujian itu.Sarapan mereka tidak berlangsung lama karena semua anggota keluarga punya kegiatan masing-masing. Ken yang pagi ini harus rapat di kantor, Levi ada yang pertemuan untuk tender penting, Anor yang ada bimbingan skripsi dan Aryan serta Rayan yang bersekolah membuat semua anggota keluarga Wirawarna itu harus berangkat pagi hari ini.
Seperti ucapannya tadi, Ken mengantarkan dua putranya ke SMA tempat mereka menimba ilmu. Jarak dari rumah ke sekolah tidak terlalu jauh hingga tak butuh waktu lama mereka pun sampai di depan gerbang SMA.
"Papa cuma bisa anter doang, yang jemput nanti Lucas katanya. Kamu baik-baik ya son, kurang-kurangi makan pedas dan jangan terlalu banyak memakan es okay?"
"Iya Papa iya.."
Ken tersenyum pada Aryan setelah memberikan putranya itu sedikit nasihat. Kini giliran Rayan yang berpamitan pada Ken, anak itu menyodorkan tangannya ingin bersalaman, namun Ken yang tak terbiasa hanya menatap heran tangan anak itu.
"Ayan mau salaman Papa, kata Ayah kalo mau berangkat sekolah harus salaman sama orang tua dulu," jelas Rayan dengan seyum diwajahnya.
Dengan setengah hati Ken pun memberikan tangannya dan langsung Rayan menyambut uluran tangan itu dengan sopan.
"Rayan sekolah dulu ya Papa.."
"Hm, oke." ujar Ken datar.
Selesai berpamitan dengan Ken, kedua anak itu langsung berjalan masuk ke area sekolah. Seperti biasa, sosok Aryan yang memang dianggap memiliki kehidupan sempurna di sambut baik oleh para siswa maupun warga sekolah lain. Perangai Aryan yang juga terkenal baik serta sopan membuat anak itu dikenal banyak orang sekaligus dikagumi juga.
"Oi Aryan!"
Sebuah teriakan membuat perhatian Aryan maupun Rayan tertuju pada seorang siswa dengan rambut berwarna pirang. Anak yang Rayan tebak adalah kawan dari Aryan itu berlari kearah mereka setelah melambaikan tangannya pada Aryan.
"Tumben banget berangkat pagi-pagi? Biasa juga lo 10 menit lagi baru sampe!" ujar siswa itu sembari mengatur napasnya.
Aryan tak langsung menjawab pertanyaan dari temannya itu, terlebih dahulu Aryan menengok kesisi kanan dimana Rayan kini berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR HOME [TAMAT]
Fiction généraleRayan tidak menyangka jika pada akhirnya ia akan bertemu lagi dengan sahabatnya sewaktu di panti dalam suasana yang jauh berbeda. Setelah pertemuan kembali itu, Rayan dihadapkan pada permintaan sang sahabat yang sama sekali tak disangkanya. Kira-k...