36. Pertukaran

1.9K 168 35
                                    

Our Home

Happy Reading For All😁😁

Pertukaran

Rayan tak menyangka jika sang ibu akan se-nekat ini dalam berbuat. Wajah dengan tatapan mengintimidasi serta pisau yang senantiasa menghunus kearahnya membuat Rayan sedikit banyaknya mengerti atas niat sang ibu berkunjung ke rumah ini.

"Saudaranya Ayan lagi ulang tahun ibu, tolong jangan rusak.." Rayan menangkup tangannya memohon pada sang ibu agar menghentikan niatnya.

Tara yang melihat tingkah Rayan terkekeh puas karenanya.

"Kau pikir akan semua itu mengusirku?"

"Aku disini dibayar sialan! Jadi, apapun yang kau ucapkan dengan wajah memelasmu tak akan berpengaruh!" Tara menekan kalimatnya membuat Rayan seketika dilanda rasa cemas.

"Ibu boleh ngapain aja sama Ayan, tapi nggak disini. Biar Ayan temuin ibu aja nanti, jangan sekarang ibu.." Rayan memohon hingga akhirnya berlutut dihadapan sang ibu.

Tara terkekeh melihat bagaimana mantan putranya memohon padanya. Dan baginya, rasa takut yang ada di mata Rayan adalah sedikit wujud dari dendamnya yang terbalaskan.

"Aku disini karena uang! Dan sesungguhnya targetku bukan hanya balas dendam, tapi juga untuk menghancurkan keluarga barumu di hqri bahagia kalian saat ini."

"Dan kau tau? Selama sisa hidupku itu memang didedikasikan untuk mengutukmu supaya hidup menderita. Karena apa? Karena akupun menderita setelah kehilangan pria yang sangat aku cintai.."

"Dan itu semua karena kau!!"

Rayan mendongak dengan lelehan air mata yang membanjiri pipinya.

Selama ini, sungguh hidupnya pun tak pernah bahagia. Rayan selalu mengingat mendiang ayahnya yang meninggal karenanya. Bahkan, kala Rayan memiliki keluarga baru pun kenangan bersama sang Ayah tak pernah bisa ia lupakan.

Lalu, apakah ibunya kira ia bahagia dengan kepergian sang ayah?

"Rayan sayang sama Ayah dan Ibu karena kalian yang bawa Rayan ketika Rayan kesepian. Hidup sama kalian bikin Rayan tahu gimana bahagianya orang-orang di luar sana dengan keluarga mereka. Sekalipun kehidupan Rayan disini baik, tapi Rayan juga masih kehilangan Ayah bu.."

"Rayan juga pengen sama-sama Ayah.."

"Rayan sayang banget sama Ayah.."

Tangis Rayan pecah saat itu juga. Begitu tega sang ibu menuduh Rayan baik-baik saja dan menjadi penyebab kematian sang ayah saat Rayan pun rasanya sangat sulit menghadapi hidupnya saat itu.

Melihat mantan putranya menangis tersedu-sedu membuat Tara hanya menatap remeh Rayan. Bukannya apa, hanya saja Tara sudah benar-benar membenci Rayan. Jadi, jika hanya tangisa saja tak akan membuat Tara berhenti pada rencana yang telah ia setujui dan susun.

"Tangisanmu tak akan pernah mengubah apapun anak sial!"

"Jika kau ingin mengubah sesuatu di keluargamu maka kau harus membuat pilihan." Rayan yang tadinya menangis langsung mendongak menatap sang ibu.

"Bilang sama Rayan, apa yang harus Rayan lakuin supaya ibu bisa berhenti?" tanya Rayan dengan wajah putus asa.

Tara terkekeh melihat wajah Rayan. Wanita itu pun merogoh saku celemek yang ia gunakan dan melempar sebuah botol kehadapan Rayan. Anak itu tanpa ragu memugut botol itu dan menatapnya bingung.

OUR HOME [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang