47. Rumah

1.7K 127 14
                                    

Our Home

Happy Reading For All😁😁

Rumah




Semuanya sudah mempunyai rumah masing-masing menurut versi mereka.

Rumah yang hangat dimana ada orang-orang menyayangimu tanpa bertanya, rumah yang indah dimana kau bisa tersenyum tanpa kenal waktu, rumah tempat kau bisa pulang dan melepas rasa lelah akan kehidupanmu. Rumah yang seperti itu.

Tak terasa sudah berjalan setengah tahun setelah kejadian kelam yang terjadi dulu.

Semua orang sudah menyembuhkan luka pada diri mereka masing-masing. Ken dan Jeff dengan luka masa lalunya dengan keluarga baru, Aryan dengan luka sebab ditinggalkan, Rayan dengan luka tak pernah memiliki kasih sayang yang tulus untuk dirinya, Dikta dan keluarga dengan luka yang dibuat oleh keluarga sendiri, Levi, Anor, Devano, Radit serta Jodi. Semua menyembuhkan luka masing-masing dengan cara masing-masing.

Hubungan diantara mereka juga membaik. Bahkan, setelah mendapatkan rumah untuk mereka masing-masing semua orang juga mendapatkan kesempatan untuk dapat rumah kedua dimana mereka juga sama-sama diterima.

Bagaimana? Akhir yang bahagia bukan?

Tak ada yang menyangka akan akhir seperti ini. Rayan yang sempat menyerah, Aryan yang membenci keluarganya, Dikta yang berniat hancur, dan semua yang terjebak akan situasi yang rumit. Bukankah semuanya mendukung sebuah akhir yang menyedihkan?

Namun, sejak awal keinginan sederhana berupa rumah membuat kisah ini pada akhirnya bisa berakhir bahagia. Semuanya memiliki rumah, semuanya memiliki keluarga, dan semuanya pada akhirnya mendapat bahagia versi mereka masing-masing.

Jadi, semua sudah merasa bahagia untuk pada tokoh kisah ini, kan?






"Padahal kan bisa gitu tinggal disini aja, ngapain Om Jeff pake balik ke Belanda coba?"

Aryan merenggut sembari menangkup kedua pipinya di meja makan portabel. Saat ini keluarga Wirawarna memang tengah berkumpul untuk makan malam bersama, dan dengan ide gilanya seperti biasa Ken telah mengubah ruang makan mewahnya menjadi tempat makan lesehan.

"Kamu tuh ya? Om nya ada di musuhin, giliran udah nggak ada dicariin.." ujar Levi sembari mengacak rambut sang adik.

"Tau tuh, Om Jeff jadi kabur gara-gara diajakin berantem terus tuh!" ujar Anor ikut mengompori.

Aryan kembali merenggut kesal dan langsung memeluk lengan Rayan yang memang ada disisinya.

"Ayan Mas Levi sama bang Anor jahat! Kita doain biar mereka jomblo aja yuk!" celetuk Aryan. Levi langsung melotot tak terima.

"Heh! Ngomongnya~"

Rayan saat itu hanya bisa terkekeh geli melihat pertengkaran antara kakak tertuanya dan Aryan. Omong-omong saudaranya ini memang suka sekali bertingkah manja, padahal jika di luaran Aryan adalah anak yang menyeramkan dan dingin, tapi di rumah dia tampak seperti kucing lucu yang haus belaian.

Ken tertawa sembari menyusun daging yang baru saja ia panggang. Tak lama,  pria itu membawa makanan yang baru saja ia masak kehadapan anak-anaknya.

"Udah kalian jangan beratem terus. Lagian Om Jeff kesana juga cuma mau urus perpindahan kesini aja, jangan lebay deh kalian." ujar Ken sembari menyusunkan piring untuk anak-anaknya.

OUR HOME [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang