Our Home
Happy Reading For All😁😁
▪
▪
▪
Terlambat
Ken duduk merenung didepan ruang rawat Aryan. Dirinya sengaja duduk disana demi menenangkan diri karena jujur Ken merasa sedikit terbebani oleh pikiran-pikiran buruk yang ada di otaknya.
"Rayan dalam bahaya! Dia bersama Arav saat ini.." itu adalah berita terakhir yang Ken dengar mengenai putra angkatnya.
Ken bukannya sama sekali tak peduli pada Rayan. Tidak! Ia juga memiliki perasaan sebagai seorang Ayah pada anak itu. Hanya saja, ia juga tak bisa meninggalkan Aryan yang terluka. Rasanya sangat sulit, siapapun tak akan tahu bagaimana pergelutan Ken dengan hatinya saat ini.
"Kirani, kalau kamu disini apakah aku akan sebingung ini?" batin Ken frustasi.
Hati Ken saat ini sungguh bimbang antara terus bersama Aryan atau pergi mencari Rayan. Ia terus menimbang dan menimbang, namun sebesar apapun keinginannya untuk menyusul Rayan, tubuhnya masih berat disini.
Ken masih ingin bersama Aryan meski tahu Aryan baik-baik saja.
"Aku harus bagaimana Kirani.."
Ditengah-tengah kebingungannya tiba-tiba saja Dikta keluar dari ruang rawat Aryan dan menghampiri Ken. Remaja duduk tepat disebelah Ken dan mengusap pundak tegap milik Ayah dari sahabatnya itu.
"Om, kami memutuskan untuk mengungkap semua kejahatan Ayah setelah Ayah tertangkap." ujar Dikta. Ken memandang anak itu seolah tak mengerti dengan ucapannya.
Dan seolah mengerti, Dikta memberikan sebuah pesan yang baru saja ia dapatkan dari sang Ayah.
"Maaf karena Ayah menyebabkan semua kekacauan ini Om. Dan maaf karena anak-anak Om harus terluka karena Ayah.."
"Tapi Om, Dikta disini bukan hanya untuk memberitahukan itu. Dikta disini untuk memberitahukan jika Aryan aman bersama kami.." Ken menatap Dikta lekat kala itu. Pesan yang baru saja dilihat oleh Ken benar-benar membuat hati Ayah tunggal itu sakit.
Itu putranya juga! Itu Rayan!
"Kami pastikan kami bisa menjaga sahabat kami bersama Mas Levi, Bang Anor, dan juga para pengawal milik Om. Karena itu, Om bisa pergi untuk menjemput Rayan. Jangan khawatir, dan jangan sampai Om menyesalinya.."
"Tapi, Aryan-"
"Pergi Om. Rayan anak yang baik, dan tidak seharusnya Rayan bersama dengan Ayah Dikta yang jahat.."
Dikta kembali menepuk bahu Ken dan tersenyum kearah pria itu. Dikta memang tahu situasi keluarga Wirawarna yang kacau karena Ayahnya, dan menurut kabar yang ia dapat dari kedua kakaknya, keadaan Rayan disana benar-benar kacau dan mengkhawatirkan. Dan karena itulah Dikta datang dan menyuruh Ken untuk pergi, ia tahu Ken berhak untuk menjemput Rayan karena dia adalah putranya juga.
Ken yang mendengar penuturan Dikta barusan merasa tersadar akan sesuatu. Pria itu pun tak lama kemudian memutuskan untuk bangkit dan menyusul adiknya serta sahabatnya untuk menyelamatkan Rayan.
"Om akan menjemput putra Om Dikta. Dan Om mohon padamu untuk menjaga Aryan ya? Om akan kembali bersama Rayan. Om janji.."
Setelah mengucapkan itu Ken pun beranjak pergi meninggalkan Dikta yang masih duduk di kursi yang sama. Dikta menatap kepergian Ken dengan tatapan sendunya dan berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR HOME [TAMAT]
Художественная прозаRayan tidak menyangka jika pada akhirnya ia akan bertemu lagi dengan sahabatnya sewaktu di panti dalam suasana yang jauh berbeda. Setelah pertemuan kembali itu, Rayan dihadapkan pada permintaan sang sahabat yang sama sekali tak disangkanya. Kira-k...