12. Minta Maaf

2.8K 208 22
                                    

Our Home
Happy Reading For All😁😁

Minta Maaf

Siang ini Devano datang menjenguk Rayan yang memang masih belum bisa sekolah. Dirinya datang dengan seragam yang masih melekat di tubuhnya. Terlihat sekali jika anak itu langsung datang tanpa pulang ke rumah terlebih dahulu.

Aryan yang tengah berada di kamar bersma Rayan menatap malas sosok Devano dengan penampilan acak-acakannya.

"Cape banget gue punya temen jorok kek lu!" cibir Aryan sembari menatap Devano dari atas hingga kebawah.

Devano cengengesan dan melangkah mendekati Rayan. Anak itu menyerahkan kantung plastik Al**mart yang tadi dirinya jinjing dari bawah.

"Nih buat lo bocil.." kata Devano. Setelahnya anak itu duduk di sofa yang ada di kamar sahabatnya bersantai.

Rayan membuka kantung belanjaan itu dan melihat banyak sekali jenis biskuit coklat dan juga bubur bayi?

"Eum.. Ini kok disini?" tunjuk Rayan pada bubur bayi rasa pisang.

Aryan melongo melihat penampakan biskuit dan bubur bayi dengan rasa pisang. Aryan menatap Devano dengan tatapan tak percaya.

"Ngapain bawa-bawa kayak gituan? Lo kira Ayan bayi apa?!" sentak Aryan kesal.

Devano menutup telinganya erat. Dirinya tak suka mendengar teriakan kesal Aryan. Setelah aman, anak itu langsung melepas tangan yang menutupi telinganya barusan.

"Ya emang Rayan masih cocok jadi anak kecil nggak sih? Lagian bubur bayi itu bagus buat yang lagi sakit, kan nggak boleh tuh makan yang berat-berat dulu.." Devano cengengesan.

Karena kesal Aryan menggeplak belakang kepala Devano yang menurutnya sangat random itu. Memang sih Devano itu walau berwajah sangar tapi dia adalah penyuka anak kecil. Aryan dulu pernah diajak Devano ke rumah keponakannya, dan anak itu bisa-bisanya membawa banyak mainan juga dua kardus camilan bayi dan susu.

Agak lain memang. Tapi ya begitulah, namanya juga anak tunggal.

Setelah drama bubur bayi selesai dengan Rayan yang berterima kasih mereka bertiga pun memutuskan untuk menonton film bersama. Tak berapa lama, Rayan jatuh tertidur karena baru saja meminum obat.

Aryan dan Devano melanjutkan menonton film horor bersama. Keduanya memakan camilan yang tadi sempat diminta Aryan pada pelayan dengan santai.

Beberapa saat kemudian seorang pelayan masuk sembari membawa dua gelas jus yang memang tadi juga diminta oleh Aryan. Beberapa kali pintu terbuka dan tertutup membuat Devano bisa melihat sosok tiga titan yang duduk di sofa yang memang di sediakan di ruang santai lantai dua. Sedikit meringis Devano melihat sahabatnya yang tampak santai-santai saja saat ini.

Devano menyikut pelan Aryan, "Itu duda Ken kesian amat lo anggurin. Mana tadi pas masuk gue liat juga udah mirip bocah lagi dihukum karena abis ujan-ujanan lagi.." ujar Devano jujur.

Dirinya itu sudah berteman lama karena memang hubungan Ayahnya dan Ken memang sudah dari awal baik. Dan selama berteman itu Ken menurutnya adalah pribadi yang keren dan juga berkharisma. Hampir tak ada cacat yang ia lihat dari Ken selain dari sifat terlalu sayangnya pada Aryan sahabatnya.

Aryan yang barusan mendengar ucapan Devano langsung berwajah kesal. Anak itu memakan kripik kentangnya dengan brutal saking kesalnya dia.

"Itu duda lagi gue hukum bareng Mas Levi sama Bang Anor. Mereka sempet minta maap sih, cuma minta maapnya kayak nggak ikhlas gitu, makanya gue tinggalin lagi ke kamar," jelas Aryan.

OUR HOME [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang