1. Permintaan

8.7K 384 34
                                    

Our Home

Happy Reading For All😁😁😁





Permintaan


"Pah, gimana? Udah ada perkembangan dari Ayan belum?"

"Ini kita nyari udah bertahun-tahun loh Pah? Aryan butuh kepastian!"

Seorang anak dengan seragam ber-name tag Aryan Dwi Wirawarna bertanya pada sosok pria paruh baya yang dia panggil Papa. Pria itu adalah Kenio Octa Wirawarna, salah seorang pengusaha terkenal yang juga sekaligus ayah angkat dari anak bernama Aryan tadi.

Pria paruh baya penyandang nama keluarga Wirawarna itu menghela napas sejenak setelah mendapatkan pertanyaan tiba-tiba dari bungsunya. Bukannya apa, semenjak 10 tahun ini hanya itu dan itu saja yang ditanyakan putranya. Sampai bosan rasanya Ken mendengar pertanyaan itu.

Memang setahun setelah mengadopsi Aryan, Ken sekeluarga memutuskan pindah ke luar Negeri karena ingin fokus dengan usaha keluarga. Dan sejak saat itu pula Aryan hanya mendengar kabar sahabatnya dari telfon saja. Namun, beberapa tahun yang lalu tepatnya saat Aryan kelas 2 SMP Aryan mendengar berita tentang kebakaran besar di panti asuhannya dulu. Dan tentu saja alasan itu yang membuat Aryan dan keluarga angkatnya kembali ke tanah air.

"Papa kan udah nyari semua tentang panti dan kawanmu, cuma karena panti kebakaran dan kita nggak tau penghuninya pada kemana ya jadinya belum ada kabar. Coba tanyain sama Mas mu deh, mungkin aja dia nemuin sesuatu." jawab Ken santai. Sebetulnya ia tak suka terlibat dengan masalah yang menyangkut orang diluar keluarganya, namun ia kali ini terpaksa. Demi bungsunya ini.

Aryan mendengus mendengar jawaban sang ayah. Saat ini keduanya sedang dalam perjalanan pulang, dan karena dia tiba-tiba ingat perihal pantinya dulu Aryan bertanya mengenai perkembangan pencarian sahabat kecilnya saat di panti dulu. Yap, dia Rayan.

"Tapi kan Pah, Ayan kemana ya habis kecelakaan itu? Apa dia bakalan kenal sama aku nantinya kalo ketemu? Kan udah lama, lagian wajah dan penampilanku berubah banget!" Aryan bertanya sembari memperhatikan penampilannya pada sang ayah. Namun seperti biasa, jika membahas hal selain keluarga pria paruh baya itu hanya akan diam dan cuek saja hingga membuat Aryan kesal karenanya.

"Papa mah gitu! Aryan lagi ngomong juga!" kesal Aryan saat itu.

Namun lagi-lagi Ken tak menjawab kekesalan anaknya, ia hanya diam dan memperhatikan sesuatu di tablet miliknya. Biarlah bungsunya itu kesal, lagipula ia juga sama-sama kesal kok mendengar putra kesayangannya terus membahas orang lain yang Ken juga tak peduli dia siapa.



Di lain sisi seorang remaja yang tak lain adalah Rayan Aditya tengah berlutut di depan seorang wanita paruh baya dengan penampilan yang acak-acakan. Wanita paruh baya yang merupakan ibu angkat dari Rayan itu menatap tajam serta berteriak di depan Rayan dengan nada menyalahkan.

"Disuruh cari uang kok nggak bisa?! Kamu tuh di angkat sama suami saya buat ngurusin kita waktu tua, tapi sekarang apa?!"

"Yang ada kamu malah bawa sial dan bikin suami saya meninggal dengan hutang kami yang menumpuk!"

Rayan menutup mata kala wanita yang ia panggil Ibu itu melempar sebuah piring kaca hingga menghantam kepalanya. Anak itu tak bisa melawan ketika siksaan itu datang sebab Rayan tak pernah ingin melawan kedua orang tua angkatnya dalam situasi apapun. Ia memang terlalu merasa berterima kasih pada keluarga angkatnya itu.

OUR HOME [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang