𝐎𝐮𝐫 𝐇𝐎𝐌𝐄
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐟𝐨𝐫 𝐚𝐥𝐥😁😁▪
▪
▪
Prolog
Dua orang bocah berperawakan berbeda kini tengah berdiri di sebelah mobil mewah di depan sebuah panti asuhan. Dua bocah itu saling bertatapan dengan lelehan air mata yang merembes dari dua pasang mata mereka.
"Aryan sayang, itu Papa sama Mamamu udah nungguin. Kasihan loh mereka lama nunggunya.." ujar seorang wanita paruh baya yang dikenal sebagai Ibu panti dengan wajah teduhnya.
Ketika di tegur seperti itu bocah bernama Aryan Dwi itu langsung menatap sedih sahabat baiknya selama di panti ini. Sebetulnya ia tak ingin berpisah dengan sahabatnya itu, namun kata sahabatnya Aryan harus menerima tawaran adopsi itu karena sejak lama Aryan memang ingin memiliki orang tua.
"Aryan nggak mau ninggalin Rayan Ibu, nanti kalo Aryan pergi Rayan sama siapa?" keluh Aryan dengan wajah sedih.
Melihat sang sahabat yang sedih, Rayan Aditya atau lebih di kenal dengan sebutan Ayan langsung menggeleng kecil.
"Aryan nggak boleh gitu.."
"Aryan harus ikut Om-Tante, kan udah lama Aryan mau punya Mama sama Papa?"
"Lagian Aryan nggak usah khawatir, Ayan nggak apa-apa kok, kan kalo kangen Aryan bisa main kesini dan ketemu sama Ayan!" bocah yang lebih pendek dari Aryan itu mengusap lembut air mata di pipi sahabatnya dan tersenyum manis.
Dirinya maju dua langkah dan membungkukkan tubuhnya dihadapan sepasang suami istri yang akan mengadopsi sahabatnya itu.
"Om-Tante, Ayan minta jagain sahabatnya Ayan ya? Nanti kalo kangen bawa Aryan kesini biar main sama Ayan.." ucap bocah itu. Wanita cantik yang sudah duduk manis di mobil itu tersenyum dan mengangguk kecil.
"Sahabat kamu akan tante jaga sayang. Tante juga janji, kalo Aryan kangen kamu, tante akan anter dia kesini." ucap wanita itu lembut.
"Makasi ya tante cantik.."
Rayan tersenyum mendengar itu, dirinya langsung menghampiri Aryan lagi dan memeluk sahabatnya itu dengan erat. Rasanya memang tak ingin berpisah, namun Rayan tak bisa egois pada sahabatnya itu kan? Rayan ingin melihat Aryan bahagia, dan walau harus berpisah seperti ini Rayan harus bisa. Demi Aryan.
"Jangan lupain Ayan ya? Aryan boleh punya temen baru, tapi jangan lupain Ayan pokoknya. Janji?" Rayan menyodorkan jari kelingkingnya pada Aryan, dan tentu saja langsung disambut oleh Aryan.
"Aryan janji, sampe kapanpun Ayan tetep jadi sahabat Aryan. Pokoknya kita bakal terus sahabatan!"
Keduanya tersenyum sesaat sebelum perpisahan mereka. Aryan langsung masuk kedalam mobil mewah yang akan membawanya pergi, dan Rayan melambaikan tangannya dengan lelehan air mata yang tak mau berhenti.
"Dadah Aryan!"
"Daah Ayan!"
Dan setelah itu Rayan hanya bisa terpaku melihat kepergian sahabatnya dari panti ini. Ibu panti yang melihat kesedihan Rayan langsung memeluk anak itu dan mengusap punggung bergetar Rayan dengan lembut.
"Ayan anak baik, udah ya sayang nangisnya.." ucap lembut Ibu panti.
Rayan tak menjawab, namun anak itu berusaha menghentikan tangisnya. Ia tak boleh terus bersedih, karena ia yakin betul walaupun dirinya dan Aryan berpisah, pasti mereka akan terus menjadi sahabat seperti janji yang telah mereka buat tadi.
"Ibu, walaupun udah nggak di panti lagi Aryan tetep sahabatnya Ayan kan Bu?" tanya Rayan di sela tangisnya.
Ibu panti itu tersenyum manis mendengar pertanyaan Rayan. Ia kemudian mengangguk kecil.
"Aryan sahabatnya Rayan, dan akan terus begitu sampai kapanpun."
▪
▪
▪
𝐊𝐚𝐩𝐚𝐧-𝐤𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐲𝐚..
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐕𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐦𝐞𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤!Maap buat typo yang bertebaran, kalo ada salah kata tolong koreksinya ya!
Makasi yang udah baca, dan komen yang banyak buat lanjutin cerita ini..
Agak nggak tau diri emang tetiba Up cerita baru. But ya gimana ya? Ryuu emang gini🤣🤣🤣
See yaaaa🐾🐾🐾🐾
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR HOME [TAMAT]
Fiction généraleRayan tidak menyangka jika pada akhirnya ia akan bertemu lagi dengan sahabatnya sewaktu di panti dalam suasana yang jauh berbeda. Setelah pertemuan kembali itu, Rayan dihadapkan pada permintaan sang sahabat yang sama sekali tak disangkanya. Kira-k...