35. Tara

1.4K 143 12
                                    

Our Home

Happy Reading For All😁😁




Tara


"Hello everybody.. Devano ganteng is back!"

Teriakan dengan nada konyol itu membuat seluruh atensi keluarga Wirawarna tertuju pada kedatangan dua orang yang memang sengaja mereka undang di acara ulang tahun Aryan dan Rayan ini.

Devano dan Radit berjalan menuju kerumunan keluarga Wirawarna sembari masing-masing membawa paper bag di tangan mereka.

"Nah buat kelean. Yang kotak biru buat lo, yang kotak coklat buat bayi gue.." Devano menyerahkan kadonya sembari menjawil pipi Rayan dengan gemas.

Setelah acara penyerahan itu mereka semua memutuskan untuk makan camilan terlebih dahulu di taman belakang yang sudah disulap sedemikian rupa.

Fyi, Ken memang menyiapkan beberapa acara yang berbeda. Acara makan camilan sore ini mereka akan lakukan dengan mengundang dua tamu tambahan yaitu Dikta dan Jodi. Sementara acara inti nanti, hanya akan dihadiri keluarga serta ditambah Devano dan Radit saja. Jadi, sore ini mereka hanya akan berbincang ringan saja.

"Om Ken keren banget bikin acara kek ginian. Emang lebih sederhana dari acara ultah lo yang udah-udah si, tapi kata gue suasananya bagusan yang ini. Gue suka." komentar Devano jujur.

"Papa gue yang bikin mana ada gagal. Keren kan kek gini?"

Devano mengangguk. "Om Ken mah the best kalo soal ginian!"

Aryan tersenyum jumawa pada komentar yang baru saja sahabatnya ucapkan. Selain karena suasana kekeluargaan yang kental, kehadiran Rayan bersamanya juga menambah poin plus dari perayaan ulang tahunnya kali ini.

Sungguh kebahagiaan yang berkali-kali lipat rasanya.

Setelah obrolan ringan itu mereka semua dibagi menjadi dua kubu. Saat ini kubu orang dewasa tengah menikmati acara membahas bisnis mereka dengan asiknya, sementara itu disisi lain kubu anak-anak kini sedang asik bermain ular tangga. Ketiganya sesekali tertawa riang saat salah satu dari mereka kalah dan harus menerima hukuman.

"Mukanya Ayan udah cemong itu, jangan lo tambahin lagi!" ujar Aryan memperingati.

Wajah Rayan memang saat ini sudah pernuh dengan coretan putih dari bedak. Ceritanya sih itu hukuman bagi yang kalah.

"Lo jangan bacot ah. Lagian lucu tau bayi pake bedak banyak-banyak!" Devano tersenyum sembari mencolek lagi pipi Rayan yang saat ini sudah total cemong.

Aryan yang melihat kelakuan Devano hanya bisa menghela napas pasrah. Sahabatnya ini agak-agak, apalagi Devano memang sudah suka pada Rayan saat pertama bertemu. Jadi, maklum lah.

"Aryan bantu bersihin.."

Aryan tersenyum kala saudaranya meminta agar dirinya membantu membersihkan cemong di wajahnya. Dengan telaten Aryan mengusap wajah saudaranya dengan tissue basah hingga bersih. Begitu wajah Rayan sudah bersih, dua sosok yang memang mereka tunggu datang secara bersamaan. Keduanya tersenyum sembari melambaikan tangan pada Aryan, Rayan dan Devano.

"Dah lama nggak kemari lupa jalan juga gue.."

Jodi menyambar air minum yang memang ada disana sembari menempatkan diri duduk bersama Dikta.

OUR HOME [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang