Our Home
Happy Reading For All😁😁
▪
▪
▪
Bagian Keluarga
Hari ini adalah hari libur. Ken, Levi, Anor meminta Aryan dan Rayan berkumpul di ruang tengah untuk membahas sesuatu yang penting. Disana, sudah ada Lucas dan salah seorang lagi adalah sahabat Kenio yang kebetulan juga menjabat sebagai pengacara keluarga Wirawarna.
Rayan yang duduk di sebelah Aryan memegang erat lengan sahabatnya kala melihat wajah asing di depannya. Jujur saja, walaupun tahu jika dirinya akan aman bersama dengan Aryan, dirinya tetap was-was dengan wajah-wajah keluarga Aryan. Ia sadar diri jika dirinya dianggap tak lebih dari orang asing di keluarga sahabatnya ini.
"Bagaimana semua dokumennya Radit, dia sudah bagian dari kami kan?" tanya Kenio memulai percakapan.
Si Pengacara yang bernama Radit Danuarta itu mengeluarkan dokumen-dokumen penting yang tadi dirinya bawa. Pria itu menyerahkan seluruh berkas pada Kenio.
"Adopsi disetujui, dan masalah Ibu angkat dari anak itu sudah beres, Ken."
Ken mengangguk kecil, "Bagus. Semuanya sudah beres." ujarnya puas.
"Terima kasih, Dit!"
"Oke. Sama-sama."
Rayan yang tentu sudah mengerti dengan hal yang terjadi padanya hanya diam. Sedikit bagian hatinya sakit juga kala mengetahui jika sang ibu tidak sedikitpun terpengaruh dengan fakta bahwa dirinya akan diambil. Tentu itu membuktikan jika dirinya tak berharga untuk sang ibu bukan?
Setelah semua berkas adopsi sudah berpindah tangan, Ken sebagai kepala keluarga menyuruh untuk semua orang mengosongkan ruangan tamu dan membiarkan hanya anggota keluarga saja yang berada disana.
Tatapan tajam Ken langsung mengarah pada sosok yang bertubuh paling kecil diantara mereka.
"Rayan Aditya.." panggilan barusan membuat Rayan yang tadinya hanya diam langsung menatap netra Ken yang mengarah padanya.
"Mulai saat ini namamu akan berganti jadi Rayan Aditya Wirawarna!" ucap tegas Ken.
"I-iya Om.." ucap Rayan sembari mengangguk kecil saat itu.
Karena Rayan sedari kecil memang paling takut jika di tatap tajam, anak itu langsung mengeratkan pegangannya di tangan Aryan. Hal itu tentu tak luput dari pantauan tiga orang lainnya yang ada disana. Levi bahkan sampai berdehem keras saking tak sukanya ia.
"Oke, tanpa basa-basi karena kamu sudah resmi menjadi anak adopsi saya dan sekaligus menjadi saudara Aryan maka mulai hari ini tinggalkan semua kenanganmu dulu. Jangan lagi datang ke tempat tinggalmu dulu atau berpikir bisa terjun lagi ke duniamu sebelum ini."
"Saya tahu sekolahmu putus di bangku menengah pertama, dan karena itu kamu akan menjadi adik kelas Aryan di sekolah nanti, mengerti?!" Rayan mengangguk kecil dengan kepala yang menunduk. Aryan yang berada di sebelahnya mengusap kecil tangan sahabatnya agar dia bisa lebih tenang dan tak ketakutan lagi.
"Papa tuh jangan galak-galak kenapa sih? Liat nih, Ayan takut tau sama Papa!" Protes Aryan sembari menatap tak suka pada sekumpulan pria yang menatap tajam sahabatnya.
"Lagipula jelasin baik-baik apa susahnya sih? Hobi banget bikin takut orang, heran."
Ken menghela napas begitu mendapat teguran dari putra kesayangannya. Pria itu mau tak mau langsung merubah air mukanya menjadi biasa saja, ia tak mau membuat putranya kesal terhadapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR HOME [TAMAT]
Ficción GeneralRayan tidak menyangka jika pada akhirnya ia akan bertemu lagi dengan sahabatnya sewaktu di panti dalam suasana yang jauh berbeda. Setelah pertemuan kembali itu, Rayan dihadapkan pada permintaan sang sahabat yang sama sekali tak disangkanya. Kira-k...