2. Bertemu

5K 296 31
                                    

Our Home

Happy Reading For All😁😁




Bertemu

Aryan hari ini memutuskan untuk izin tidak masuk sekolah dengan alasan ada kepentingan keluarga. Padahal, Aryan tidak masuk adalah tidak lain untuk pergi menemui sahabatnya Rayan bersama kakak pertama dan juga ayahnya.

"Mas, masih jauh nggak sih? Kok lama?!" tanya anak itu nampak tak sabar.

Levi dan Ken menghela napas melihat Aryan yang nampak tak sabaran itu. Menurut rute, rumah Rayan hanya tinggal melewati satu gang lagi, dan tentu saja Lucas sebagai supir sudah memberitahukan jarak itu pada tuan muda kecilnya. Namun bukan Aryan namanya jika anak itu bisa sabar, faktanya sedari tadi bahkan Aryan tak berhenti menanyakan kapan mereka akan sampai.

Begitu menemukan sebuah rumah sederhana di ujung gang Lucas akhirnya menghentikan mobilnya dengan hati-hati.

"Rumah ini adalah rumah Rayan tuan." ujar Lucas menunjuk rumah sederhana itu.

Levi dan Ken yang mengerti langsung turun dari mobil. Keduanya kompak membereskan setelan pakaian mereka sebelum benar-benar memasuki pekarangan rumah Rayan saat itu.

"Papa itu Ayan!" Aryan memekik heboh kala tiba-tiba pintu rumah itu terbuka dan seorang anak seumuran Aryan terdorong dari dalam.

"Cari uang kamu cepet! Udah siang gini masih dirumah aja kamu! Dasar pemales!!" teriak ibu angkat Rayan, yaitu Tara.

Melihat perlakuan kasar serta teriakan Tara barusan membuat Aryan terlihat kesal. Wanita itu bahkan belum sadar jika di depan rumahnya saat itu ada orang yang tengah memperhatikan perlakuannya pada putra angkatnya saking marahnya dia.

Tara yang sudah terbiasa dengan kekerasan fisik pada sang putra hampir saja memukul tubuh kecil Rayan dengan gagang sapu jika saja Lucas tak lebih dulu menghentikan wanita itu.

"Apa-apaan ini? Siapa kalian berani ikut campur hah?!" marah Tara.

Ken dan Levi kontan menatap tajam wanita itu. Mereka berdua memang tak suka terlibat akan urusan orang lain, namun melihat kekerasan yang dilakukan Tara pada Rayan membuat mereka sedikit kesal.

Rayan yang tadinya menunduk dengan posisi jatuh terduduk mendongakkan kepala kala mendengar bentakan sang ibu. Ia hanya berpikir siapa gerangan yang mau menghentikan sang ibu? Padahal biasanya warga lingkungan gang ini pun peduli juga tidak.

"Sini tak bantuin berdiri.." Sebuah tangan terulur di depan wajah Rayan.

Rayan kala itu hanya menyambut uluran tangan itu saja tanpa bertanya, namun tentu Rayan sedikit kebingungan dengan beberapa wajah asing yang ada di rumahnya.

Tapi tunggu, wajah asing?

Sepertinya Rayan justru familiar dengan salah satunya.

"Ah! Paman Uang banyak!" pekik Rayan ketika mengingat salah satu wajah dari orang-orang itu. Iya, salah satunya adalah orang yang kemarin memberinya banyak uang ketika dia sedang mengamen.

Mendengar pekikan Rayan, Tara langsung menatap tajam orang-orang itu. Dan ketika para orang dewasa sedang sibuk dengan urusan mereka, Aryan dengan cepat menarik tangan Rayan untuk pergi dari sana. Ia harus membawa Rayan ke tempat yang lebih tenang untuk berbicara mengenai masa lalu mereka bukan?

OUR HOME [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang