Our Home
Happy Reading For All😁😁
▪
▪
▪
Panik
Setelah pertengkaran Aryan dan Rayan tempo hari, Ken tak pernah terlihat lagi ada di depan ruang rawat Rayan. Hal itu tentu mengundang tanya semua orang termasuk Aryan. Namun tak ada siapapun yang mampu menjawabnya karena memang tak ada yang tahu. Mungkin hanya Levi saja yang tahu, hanya saja pemuda itu tak ingin berbicara lebih. Ia hanya membiarkan semuanya saja.
Omong-omong, setelah pertengkaran itu hubungan Aryan dan Rayan untung baik-baik saja. Aryan yang langsung minta maaf membuat Rayan yang memang tak bisa marah pada saudaranya langsung memaafkan Aryan. Jadi, tak ada drama lebih setelah hari itu.
"Om Ken bisa-bisanya langsung ngilang ya? Mana kagak ada yang tahu lagi ngilangnya kemana.." ujar Devano saat dirinya tengah bersantai di ruang rawat Rayan.
Teman-teman Aryan memang langsung ikut Aryan ke rumah sakit sepulang sekolah. Bisa dibilang ini adalah kebiasaan baru mereka, yaitu berkumpul di rumah sakit sembari menemani Rayan yang masih sakit.
"Palingan Om Ken jaga jarak gara-gara masalah kemaren. Lagian nggak mungkin juga Om Ken nggak denger prahara kemaren itu." Jodi menyahut Devano. Anak itu membaringkan diri di karper berbulu yang sengaja di sediakan oleh Levi beberapa hari yang lalu.
Sadar jika Jodi salah bicara, Dikta yang ada disebelahnya langsung menyikut anak itu.
"Jodi ih ngomongnya.."
"Ah iya. Sorry..." bisik Jodi pada Dikta.
Mendengar itu duo Aryan dan Rayan hanya diam sembari saling pandang. Saat ini Aryan memang sedang menyuapi Rayan makan siang, dan pembicaraan barusan tentu saja mengusik keduanya.
"E-emang beneran nggak ada kabar dari Om Radit, Dev? Mungkin aja Papa kerja.." ujar Aryan setelah sekian lama terdiam.
Mendengar itu Devano langsung duduk tegap dan menggelengkan kepalanya, "Bapak gue tiap pulang dari kantor misuh-misuh. Katanya nggak ada Om Ken kantor ribet jadinya." jelas Devano.
"Apalagi kan Mas Levi belum bener-bener megang kendali, jadinya ya kerjaan banyak lari ke Bapak gue.."
Rayan tiba-tiba menunduk sedih, "Terus Papanya kemana~" lirih Rayan.
Kontan saja semuanya diam. Mereka yang memang tak tahu apa-apa hanya bisa menerka kira-kira kemana Ken pergi. Namun dari mereka semua tentu saja Aryan dan Rayan yang paling kepikiran. Keduanya takut terjadi hal buruk sehingga Ken tak bisa ditemukan dimanapun.
"Papa kemana coba? Kenapa tiba-tiba ngilang gitu aja? Mana nggak ada yang tahu lagi.."
▪
▪
▪"Papa niat berapa hari sih di sana? Kayaknya Aryan sama Rayan nyariin Papa deh pas Papa nggak ada di depan ruang rawat Rayan."
Ken yang mendapatkan kabar seperti itu tersenyum tipis. Levi yang melihat itu merasa sedikit kesal dan menunjukkan raut kesalnya di kamera.
"Jadi Mas tuh Vidcall Papa cuma buat ngasih tau itu? Mas sendiri nggak kangen gitu sama Papa?" tanya Ken dengan wajah jahil.
"Nggak! Mas lebih ke pusing sama kerjaan kantor. Ini numpuk banget loh Pah.." keluhnya.
"Lagian Papa ada-ada aja, kenapa ngambeknya langsung lintas negara sih? Mana dadakan banget pula!"
Ken terkekeh geli. Dirinya memang sedang berada di luar negeri sekarang, lebih tepatnya sih di Belanda.
![](https://img.wattpad.com/cover/352473835-288-k973476.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR HOME [TAMAT]
قصص عامةRayan tidak menyangka jika pada akhirnya ia akan bertemu lagi dengan sahabatnya sewaktu di panti dalam suasana yang jauh berbeda. Setelah pertemuan kembali itu, Rayan dihadapkan pada permintaan sang sahabat yang sama sekali tak disangkanya. Kira-k...