5

7.8K 458 5
                                    

"Zee pulang..." teriak Zee yang baru saja masuk kedalam rumah.

Zee bisa melihat langsung Gracia yang sedang duduk santai di depan televisi itu berpikir untuk membujuk Gracia lagi, walaupun baru beberapa jam Gracia mendiami Zee tetap saja Zee tidak suka dan kesal dengan keadaan ini.

Langsung saja Zee memeluk Gracia dari samping, Zee bisa merasakan Gracia yang terkejut akibat ulahnya tapi tetap mencoba tenang. Zee juga masa bodo dengan Gracia yang sama sekali tidak membalas pelukannya malah Gracia tetap fokus pada televisi yang di tontonnya.

"Ci, udah ya marahnya" lirih Zee, ia sudah sangat sedih.

"Gue ga marah, udah sana bersih bersih. Lo bau " ucap Gracia santai, padahal bercanda. Zee sama sekali tidak bau.

Zee melepaskan pelukannya dengan tersenyum karena nada bicara gracia sudah seperti biasanya lagi yang datar, tidak seperti kemarin kemarin yang ketus dan terkesan dingin sekali.

"Hehe sayang cici" Zee mengecup cepat pipi Gracia sebelum ia benar benar beranjak pergi menuju ke kamarnya.

Gracia masih diam di tempat memegang pipinya dengan raut wajah seperti menahan senyumnya, di balik itu ia tak sadar ada yang memperhatikannya sedari tadi.

"Senyum mah senyum aja kali non da gratis ini" celetuk sepuh alias bi Ida yang juga senyum senyum sambil melanjutkan pekerjaannya yang sedang membersihkan lemari yang terkena debu menggunakan kemoceng.

Di detik itupun gracia langsung merubah wajahnya menjadi datar kembali, tetapi tetap tidak bisa menutupi semburat merah di wajahnya karena ia malu sendiri seperti ke gep sedang anu anu. Haduh.

"Apa sih bi" ucapnya singkat meninggalkan ruangan itu lalu pergi ke kamarnya.

Bi Ida geleng geleng kepala melihatnya. "Eleuh ini mah bentar lagi ge kayak dulu lagi, cuma si non Gre nya aja yang masih gengsi" ucapnya.

Selesai dengan kegiatannya Zee pun kembali ke bawah untuk makan, tetapi ia  mengurungkan niatnya ketika melihat meja makan masih kosong. Zee pun kembali menaiki tangga dan berjalan menuju kamar Gracia lalu mengetuknya terlebih dahulu.

Tok tok...

"Cici"

Zee yang notabenenya tidak sabaran itu, tanpa menunggu jawaban dari orang di dalam zee langsung membuka pintunya dan melangkahkan kakinya masuk kedalam. Ia tersenyum kala melihat sang cici tengah duduk anteng di kasurnya sedang membaca.

"Ci gre udah makan?" tanyanya.

Sebenernya Gracia tadi sudah berjalan untuk membukakan pintu, tapi ketika melihat knop pintu bergerak Gracia langsung ngibrit ke posisi awal sedang membaca novel.

"Gue ga laper, udah sono lo aja yang makan" jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari novelnya.

"Ih ayolah cici harus makan, cici pasti cape kan kerja terus di tambah lagi cape ngurusin aku"

Gracia mendelik tajam, ia tidak suka mendengar perkataan Zee dan itu membuat zee ciut seketika. "M-maaf ci, aku salah ngomong ya?" tanyanya pelan.

"Gue boleh minta sesuatu ga?" tanya balik Gracia.

Zee dengan cepat mengangguk pasti.

"Gue minta lo lupain kata kata gue yang waktu itu, bisa?"

Zee mengerutkan keningnya tak mengerti. "Yang mana deh ci kan banyak" balasnya polos.

Gracia menghembuskan nafasnya. "Lo kan pinter, inget inget aja sendiri" Gracia malu untuk bilang, perkataan yang ia maksud adalah yang ada sangkut pautnya dengan kata 'Cape'.

"Aku lupa ci beneran deh, biar aku inget cici temenin aku makan aja yuk" ajak Zee menarik narik tangan Gracia.

"Dih mana bisa gitu si" ucap Gracia heran.

"Bisa, ayo ci ayoo"

"Ga, gue sibuk"

"Yaahh yaudah deh ci" ucap Zee lesu dan cemberut, dengan tidak rela ia pun melepaskan cekalan tangannya.

Melihat raut wajah Zee yang begitu membuat hati Gracia bereaksi, ia tidak tega. "E-em gue juga laper ternyata, ayo cepetan" Gracia pergi keluar mendahului zee yang masih bengong melihat Gracia yang menurutnya aneh.

Malas memikirkan yang tidak penting, Zee pergi menyusul Gracia ke meja makan, terlihat Gracia yang sudah memakan makanannya dengan lahap.

"lah tadi katanya ga laper, itu kok lahap bener kek ga makan berhari-hari" batin zee.

Gracia merasa di perhatikan membuat dirinya menatap sang adik yang ternyata memang benar saat ini tengah menatapnya. "Ngapain liat liat?" tanya Gracia sedikit sewot.

Zee hanya menggelengkan kepalanya cepat, dan Zee pun segera mendudukkan dirinya di hadapan Gracia.

Mereka memakan makanannya dengan anteng hingga Zee saat ini mengingat sesuatu.

"Oh ya ci, besok aku izin mau maen sama ci Shani ya" ucap Zee di sela sela makannya.

uhuk uhuk

mendengar Gracia yang terbatuk Zee dengan cepat menuangkan air lalu memberikannya pada Gracia dan langsung di terimanya cepat.

"Pelan pelan ci yaampun, aku tau kok ci gre sebenernya laper kan tapi santai aja ci makannya aku tungguin kok walaupun lama" ucap Zee polos sembari mengelus punggung Gracia lembut.

"Tadi lo bilang apaan?" tanya Gracia.

"Pelan pelan ci yaa-"

"Ck! Sebelum yang itu"

"Oh... Aku besok izin maen sama ci Shani ya"

"Udah balik tu orang?"

"Udah ci, gimana? Boleh ya please" mohon Zee.

"Ngga"

"Yah ci... Mumpung besok libur sekolah ci. Boleh ya ya ya"

"Tar lo di bawa kabur sama dia" ucap gracia pelan tapi zee masih bisa mendengar nya.

"Gapapa dong kan ci Shani orang baik"

pranggg

Zee tersentak kaget dan melebarkan matanya melihat aksi Gracia yang tiba-tiba menjatuhkan sendok dan garpunya kencang ke piring nya.

"I-iya ci aku ga bakal pergi kok suer deh" ucap Zee takut takut.

"Ekhem sorry tadi makanannya panas jadi gue reflek jatohin" Gracia menetralkan suaranya seperti menahan nangis?

Tidak, Tidak bisa di pungkiri bahwa Gracia tidak rela jika Zee pergi dengan Shani. Entahlah hatinya berkata seperti itu.

"Gapapa ci"

"Y-yaudah gue duluan, lo jangan lupa minum susunya" setelah mengatakan itu Gracia pergi tanpa menunggu jawaban Zee terlebih dahulu.

sementara Zee tersenyum tidak jelas di tempatnya.

"asik ci gre udah mulai perhatian lagi sama aku" batin zee.

"Ini si non Zee teh kenapa senyum senyum sendiri atuh non" ucap bi iday yang membawa susu hangat untuk Zee.

"Ci gre bi ci gre!" ujarnya senang.

"Kenapa non gre?" tanya bi Ida bingung.

"Ci gre udah mulai perhatian lagi sama aku bi"

bi ida tersenyum mengucap syukur di hatinya. "Ayo lebih semangat lagi biar non gre balik kayak dulu lagi" ucap bi Ida dengan semangat 48 nya.

Zee mengangguk berkali kali. "Hehe pasti bi"















votenya jangan lupaa yawwww

MY CICI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang