Disisi lain Nino berjalan ke arah rumahnya dengan nafas memburu menahan emosi, saat ia sampai di depan pintu Nino membuka lebar pintu hingga membuat yang berada di dalam rumah itu tersentak kaget akibat ulah Nino.
"RAISA!" panggilnya.
"RAISA ARHAMIDS KELUAR LO!!" teriaknya lagi membuat kedua orang tua yang tadi terkaget itu datang menghampiri Nino.
"Ada apa ini nino?" tanya Melody panik, ya melody guru bk di sekolah Zee ialah orang tua Nino.
Apakah sudah ada yang mengira duluan bahwa melody adalah orang tua Raisa/Nino?-author
"Maaf mah aku ada urusan sama Raisa" tepat Nino mengucapkan itu Raisa pun muncul.
"Apaan si lo bang teriak teriak?" ucap Raisa.
"LO! LO KETERLALUAN RAISA TEGA TEGANYA LO NUSUK ORANG YANG GA BERSALAH SAMA SEKALI!" teriak Nino murka.
Deg.
Jantung Melody seakan tercekat sesaat saat mendengar perkataan Nino yang sungguh menggelegar jelas di telinganya, saat ini ia sedang memohon semoga apa yang ada dipikiran nya tidak ada sangkut pautnya dengan ini
Dion (papah nino) yang melihat akan ada percekcokan ini dengan cepat berjalan ke arah pintu lalu menutupnya tak lupa menguncinya juga.
"Maksud lo apa sih ga jelas tau ga" kata Raisa masih pura pura tidak tau.
"Sumpah gue ga habis pikir sama lo, se brengsek brengsek nya gue, gue ga pernah ngajarin lo begituan. Terlebih orang yang lo tusuk itu adek dari orang yang udah baik sama gue dan kita semua disini rai"
"ITU ZEE LOH RAI ZEE ADIKNYA GRACIA!" lanjut Nino.
Luruh sudah tubuh Melody ke lantai, musnah juga harapannya yang tadi ia meminta kepada tuhan agar semua ini tidak keluar dari mulut Nino.
Melody memang tau kasus persoalan pagi tadi walaupun ia tak datang ke sekolah karena tiba-tiba ada urusan mendadak, tapi info tentang Zee yang tertusuk itu sudah menyebar dari mulut ke mulut terutama dari grup sekolah juga, melody belum tau dan tidak pernah menyangka sedikit pun bahwa anaknya lah pelaku penusukan kasus Zee ini. Benar benar lidah melody terasa kelu saat ini susah sekali mengeluarkan sepatah dua patah katanya.
Orang orang memang tahu kejadian itu tapi saat Raisa menusuk Zee di toilet belum ada siapa siapa bukan? Hanya ada Raisa, Zee, Adel, dan Gracia saja yang kebetulan melihatnya.
Saat ini melody tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya melody memang kenal dengan Gracia karena dulu Gracia sering datang berkunjung ke rumahnya namun saat beberapa bulan kebelakang ini sudah jarang karena kelakuan Nino yang baru di ketahui Gracia membuat Gracia merasa kecewa untungnya saja Gracia dan Nino belum sempat ada status berpacaran.
"Lo gausah so tau deh bang, sembarangan banget maen nuduh nuduh gajelas" sahut Raisa masih berusaha tenang.
"Lo gausah belaga so polos Raisa, secara tidak langsung lo ngasih tau gue rai ada bagusnya juga tadi lo nelpon" Nino terkekeh remeh.
"GUE UDAH LIAT CCTV YANG ADA DI TOILET ITU TAU GA?! AWALNYA GUE GA PERCAYA TAPI SETELAH GUE LIAT DENGAN MATA KEPALA GUE SENDIRI GUE BINGUNG RAI GUE MALU SAMA GRACIA GUE JUGA MALU PUNYA ADEK BELOK KAYA LO!" jelas Nino panjang lebar, melody dan dion dibuat tak percaya lagi atas perlakuan anak ke 2 nya itu tetapi disisi lain mereka masih belum sepenuhnya percaya perkataan Nino.
Raisa terkekeh hambar mendengarnya ia mulai menatap marah Nino. "IYA! GUE TERPAKSA NGELAKUIN ITU KARNA GUE SUKA SAMA GRACIA DAN GARA GARA KELAKUAN BEJAD LO GRACIA JADI MENJAUH SAMA GUE" teriak Raisa membuat ketiga orang menatapnya kaget, sungguh kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CICI [END]
Fanfiction"Ketika rasa benci dan sayang sama-sama tinggi" -Gracia