Satu minggu kemudian
Zee sudah memasuki masa libur sekolahnya, itu tandanya keberangkatan Zee untuk berlibur ke Singapura semakin dekat, dan di pagi hari ini Gracia tidak pergi ke kantor ia sedang mengemas barang barang Zee yang penting penting saja, dari tadi ia hanya memasang wajah datarnya tapi dalam hatinya Gracia sedang misuh misuh tidak jelas.
"Ci aku bantu ya" Zee menghampiri Gracia dan duduk di samping Gracia yang sedang melipat baju.
"Gausah, kamu duduk aja sono" tolak Gracia.
"Ini udah duduk" Zee memajukan wajahnya agar Gracia melihat dirinya.
"Iya maksudnya sana di kasur aja"
"Gamau ah, mau disini aja" ucap Zee sambil memeluk Gracia dari belakang.
Gracia membiarkan saja, ia meneruskan kegiatannya dengan Zee yang terus memeluknya itu.
"Ci, masih lama?" tanya Zee yang mulai bosan.
"Bentar lagi ini, kenapa emang?"
"Mau susu, boleh?" ucap Zee.
Gracia langsung membalikkan badannya membuat pelukan Zee terlepas. "Gimana nanti kamu minum susu disana Zee? Emang nya oma mau minta susu ke rumah sakit" Gracia baru saja teringat soal ini.
"Katanya di sana banyak asi ci, terus katanya oma juga bisa jadi ibu asinya aku" ucap Zee dengan polosnya.
"Jangan mau deh Zee" ucap Gracia sedikit menahan tawanya sambil beranjak dari duduknya dan menarik Zee untuk bangun juga.
"Sini dong boboan" Gracia menepuk kasur karena melihat Zee yang terdiam saja.
Zee tiba-tiba mengerucutkan bibirnya entah kenapa matanya pun ikut berkaca kaca.
Gracia yang melihatnya pun jadi bingung. "Loh kok jadi melow gini sih" tangannya menarik Zee agar berada di pelukannya.
"Kenapa? Cici ada salah ngomong ya?" tanya Gracia lembut sambil mengusap kepala Zee.
Zee menggeleng pelan. "Aku tiba-tiba jadi sedih ci, cici gapapa kan sendiri dulu?" tanya Zee lirih.
Usapan di kepala Zee terhenti seketika. "Gapapa asal kamu disana seneng seneng ya liburannya, awas aja kalo ga seneng" Gracia berusaha menetralkan suaranya sekaligus menahan air mata yang akan keluar.
"Nanti cici disini bobo sama makan teratur ya, awas aja kalo nggak" ancaman Zee membuat Gracia terkekeh sambil menghapus cepat air mata yang berani beraninya lolos.
"Pasti kalo itu, yaudah sekarang boboan gih katanya mau susu" suruh Gracia dan langsung di turuti Zee.
"Maaf ya ci kalo selama ini aku ngerepotin" ucap Zee melihat Gracia yang mulai membuka kaosnya.
Gracia menatap datar Zee, sungguh ia tidak suka jika Zee sudah berbicara seperti itu.
"Gue ga ngerasa di repotin" Gracia yang sudah half naked itu membaringkan tubuhnya dan menyodorkan nipplenya pada Zee.
Zee hanya menyusu dengan anteng, ia tak berani merespon ucapan Gracia lagi apalagi Gracia sudah menggunakan kata 'gue' dan nada datarnya. Zee pun kini hanya sesekali menatap Gracia.
Tangan kanan Zee ragu ingin memeluk pinggang Gracia, ia takut Gracia nya masih marah. Zee kini terus menatap wajah Gracia di sela sela menyusunya, Gracia yang merasa di tatap pun menundukkan pandangan dan terlihat Zee yang sedang menatapnya polos.
Gracia kini tersenyum hangat mengambil tangan kanan Zee agar berada di pinggangnya, itu memang salah satu kebiasaan Zee jika sedang menyusu pasti harus memeluk Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CICI [END]
Fanfiction"Ketika rasa benci dan sayang sama-sama tinggi" -Gracia