15

7.1K 383 15
                                    

Gracia perlahan membuka matanya melihat jam dinding di kamarnya, lalu beralih melihat orang yang ada di dalam pelukannya ini ia tersenyum hangat.

"Ini bocah meluknya kenceng banget" gumamnya sambil membenahi poni Zee yang menutupi wajahnya.

"Lo lucu banget Zee, jadi anak gue ajalah padahal ya" ujar Gracia dengan kekehannya.

"Zee.. bangun"

Zee terusik saat Gracia ingin melepaskan pelukannya, ia malah makin mengeratkan nya.

"Zee gue pengap yaampun, bangun terus mandi gih"

"5 menit lagi ci" gumam Zee yang masih setia memejamkan mata.

"Yaudah lepas dulu, gue mau mandi" akhirnya Zee melepaskan pelukannya Gracia langsung terduduk sedikit memijit lengannya yang terasa kebas.

Gracia berjalan ke arah lemarinya untuk memilih baju yang akan ia pakai hari ini. Pandangannya beralih pada Zee lagi yang masih memejamkan matanya seperti tidak ada niat untuk bangun.

"Udah 5 menit cepetan mandi" titah Gracia.

Zee mau tak mau membuka matanya dan mendudukkan dirinya sekejap, lalu bangun menuju ke meja rias yang ada di kamar Gracia.

Zee menghentak hentakkan kakinya dan itu tak lepas dari pandangan Gracia yang dari tadi memperhatikan tingkahnya. "Ih mata aku jelek banget ci, masih sembab" gerutu Zee.

"Ngga itu, mandi sono tar juga ilang"

"Iya deh ci"

Gracia sedang berkutat dengan alat masakannya di dapur, ia akan membuat nasi goreng untuk sarapan kali ini. Gracia memang pandai memasak dari dulu tapi ia jarang sekali memasak apalagi masakannya di cicipi oleh orang.

"Nah beres deh, tinggal nunggu si Zee" gumam Gracia sembari menata piring itu di meja makan.

Sambil menunggu Zee, ia membuat segelas teh untuk dirinya sendiri.

"Cici"

"Yaa?"

"Ngga hehe" Zee mendudukkan dirinya langsung saja ia melahap nasi goreng di hadapannya ini.

Gracia yang sudah membuat teh itu terduduk. "Baca doa dulu zee yaampun" omel Gracia membuat Zee menunjukkan cengirannya.

Waktu terus berlalu kini Gracia maupun Zee sudah ada di dalam mobil sedang perjalanan menuju sekolah.

"Ci gre"

"Hm"

"Aku boleh tanya ga ci?"

"Tanya apa?, Ya boleh lah"

"Cici kalo pompa asi berapa kali dan kapan aja ci?"

Gracia terdiam seperti tak tertarik arah pembicaraan ini, apalagi mengingat semalam Gracia yang memberikan asi langsung dari sumbernya pada Zee tetapi Zee yang tidak sadar karena dia tertidur pulas, semalam ia benar benar menyingkirkan rasa malunya dari pada harus menahan sesak lebih lama lagi karena kemaren acara memompanya baru sebentar dan terganggu pula.

Gracia belum terbiasa dengan hal itu membuat dirinya masih merasa malu jika di ingat ingat.

"Ih ci kok diem sih, aku kan pengen tau" kesal Zee.

Gracia menoleh sekejap pada Zee. "2 kali doang malem sama pagi"

Zee mengangguk kepalanya."Ohh... Tadi pagi cici bangun jam berapa?"

"Ga lama sebelum lo bangun"

"Berati pagi ini ci gre belum pompa asinya dong?"

Gracia menggeleng pelan. "Iya, eh tapi udah sih, di minum langsung sama lo" ucapnya santai dengan pandangan yang masih lurus kedepan.

MY CICI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang