20

7.4K 434 24
                                    

Anin sekarang sedang mengupas buah buahan untuk Zee karena anak itu tidak mau makan, sesudah selesai dengan kegiatannya Anin tersenyum senang melihat karyanya yang memotong buah buahan itu berbentuk sempurna. Ia pun mendekatkan diri ke arah Zee namun saat akan menyuapkannya pada Zee Gracia mengambil alih.

"Gue aja" dengan santainya Gracia mengambil piring berisi buah itu lalu menyuapkannya satu persatu pada Zee.

Anin mendengus kesal. "Dasar gredut, giliran ngupas aja lo gamau" ketusnya lalu mendudukkan dirinya di sofa.

"Beneran ga mau makan Zee?" tanya Gracia.

"Ga mau"

"Huft... Yaudah"

"Ci udah ya ci, aku males ngunyah" tolak Zee saat Gracia menyuapi buah kembali.

"Yaudah sekarang bobo ya" titah Gracia tapi Zee malah menggeleng.

"Kenapa?"

"Belum ngantuk ci"

"Oh yau-"

"Eh gre, ini ada susu buat gue ya" potong Anin saat ia menemukan susu kotak di dalam tote bag.

"Iya terserah lo" balas Gracia.

Kata kata Anin membuat Gracia teringat sesuatu ia pun reflek melebarkan matanya.

"Zee kamu belum minum susu yaampun!" panik Gracia membuat Anin yang sedang meminum susu kotak itu hampir tersedak.

"Buset gre suara lo menggelegar banget" protes Anin.

"Gapapa kali ci" sahut Zee.

"Keliatannya emang gapapa tapi nanti kedepannya Zee"

"Mau gue pinjemin pompa?" tawar Anin tapi di detik berikutnya ia melebarkan matanya.

"G-gre maksud gue-"

"Udah gapapa nin, Zee udah tau kok soal itu" potong Gracia membuat Anin menutup mulutnya yang menganga.

"Demi apa?"

"Yaudahlah lo susuin aja langsung, apa susahnya sih" lanjut Anin santai.

"Susuin matamu!" sewot Gracia.

"Lah iyalah, iya ga Zee?" ucap Anin meminta persetujuan Zee.

Zee mengangguk polos.

"Tuh kan gre"

"Lo aja yang susuin"

"Yaudah awas" usir Anin membuat Gracia mendengus malas.

"Lo ga ada asinya abin!"

"Ada, sok tau si lo awas deh gue aja yang susuin Zee gue juga bisa kok" lagi lagi Anin mengusir Gracia.

"Serius lo?"

Anin mengangguk mantap. "Iya, cepet awas sebelum adek gue kekurangan cairan"

"Lisannya tolong ya"

"Awas gre astagre" geram Anin makin kesal.

"Gausah! udah sana lo duduk aja jangan liat!" ketus Gracia.

"Dih gue juga punya ngapain liat" Anin memilih merebahkan dirinya di sofa, untung saja sofanya besar.

"Pelan pelan geseran dikit Zee" suruh graycia dan Zee menurut saja menggeser badannya pelan pelan.

"Lo merem ya" kata Gracia yang sudah berbaring di sebelah kanan Zee, berhati hati mendekat pada Zee agar tak mengenai luka Zee, luka Zee ada di sebelah pinggang kirinya.

"Ci padahal gausah aja loh ci, aku gapapa kok" kata Zee menatap Gracia tidak enak.

"Sebenernya kalo lo ga mau lo nyakitin gue Zee," ucap Gracia dengan muka sedih.

"Gue belum sempet pompa hari ini dan udah sesek banget" lanjutnya.

"I-iya yaudah ci"

"Anin tolong kunci pintunya!" perintah Gracia.

"Udah tadi, lo ga liat?" balas Anin yang tak mengalihkan pandangannya dari handphone.

"Oh"

"Sambil bobo ya, udah malem juga ini" kata Gracia yang di angguki Zee, Zee juga sudah memejamkan matanya.

Gracia mulai mengangkat setengah kaosnya lalu membuka kaitan bra-nya juga membuat ia bernafas lega sejenak, lalu tanpa berlama lama lagi ia mengarahkan nipple nya pada mulut Zee.

Zee sempat mengerutkan dahinya namun tetap menerima apa yang ada di hadapannya ini. "Ih cici ganggu itu bra-nya" protes Zee membuat Gracia yang sedang memejamkan matanya menatap ke arah bawah.

Gracia menghela nafas lalu mendudukkan dirinya. "Dah lah buka semuanya aja" gumamnya lalu membuka kaos serta bra nya dan tak lupa ia memakai kaosnya kembali lalu menyimpan bra nya di samping badannya dan membaringkan kembali tubuhnya, tak lupa ia menarik selimut untuk menutupi sebagian badannya.

"Peluk dong, dingin ini" pinta Gracia dan Zee menjadikan lengan Gracia untuk bantalannya lalu memeluk Gracia pelan pelan takut terkena lukanya.

"Ci, aku minum ya" izin Zee.

"Iya yang banyak ya" balas Gracia.

"Heum" dehem Zee yang sedang fokus mengisap nipple Gracia.

"anjir image keren gue mau di taro dimana kalo temen temen tau gue masih nyusu" batin zee di sela sela menyusunya.

Sedangkan disisi lain Anin sedang mati matian menahan tawanya kala mengingat perdebatan kecil tadi dengan Gracia, Gracia mungkin sedang tak konek tadi masa iya tidak bisa berpikir bahwa Anin tidak mungkin memiliki asi dan tadi Anin mengusir Gracia untuk menyingkir, padahal kan bisa saja Anin menggunakan tempat di samping satu lagi.

Anin juga mulai memejamkan matanya, ia sudah mengantuk juga.

Balik lagi pada Gracia dan Zee, dari tadi Gracia memejamkan matanya tapi rasa kantuk masih belum menyerangnya, sebenarnya Gracia suka suka saja memberikan Zee asi langsung seperti ini tapi ia hanya masih belum terbiasa saja.

Gracia malah sangat suka jika Zee bermanja manja pada dirinya, Gracia akan menerimanya dengan senang hati ia semakin bertekad untuk kehidupan dirinya dan Zee.


































































dikit dikit aja yaw part 20 ini sowryy

mau nanya aja nihh, menurut kalian adegan kaya gitu (tolong bgt smoga ngerti😭)adain lagi jangan? atau kalo kalian gasuka part ini aku bakal hapus✌🏻

MY CICI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang