22

7K 395 21
                                    

Saat ini Adel dan Raisa beserta orang tua raisa sudah ada di ruang kepala sekolah, sudah pasti untuk membicarakan perihal kejadian kemarin.

"Ada yang bisa menjelaskan?" ucap kepala sekolah, Kinal. Ia ingin mendengar penjelasan langsung dari orang yang ada di rekaman cctv itu.

"Kemarin saya dan Zee pergi ke toilet dan setelah beberapa menit kemudian tiba-tiba Raisa datang langsung menarik kerah Zee dan mendorong Zee begitu saja ke lantai, kita juga sempet cekcok dikit terus pas kita lengah Raisa tiba-tiba nusuk Zee. Bukan hanya itu bu, kemarin lusa juga Zee di labrak sama Raisa dan membuat lutut Zee memar karena ulahnya, itu saja yang saya tau" ucap Adel menceritakan, semua yang ada di ruangan ini mendengarkan dengan teliti.

"Lo gaus-"

"Stop Raisa, saya tidak butuh omongan kamu, kami disini sudah melihat dengan jelas kelakuan kamu kemarin itu benar benar tidak mencerminkan seorang pelajar. Apalagi kamu sudah kelas 12 harusnya mencerminkan yang baik baik kepada adik kelas kamu" potong Kinal cepat.

Raisa diam.

"Dan mohon maaf, saya tidak bisa mentoleransi kejadian ini. Saya juga sudah rundingkan ini dengan beberapa guru di sini serta ada salah satu dari keluarga korban yang tidak bisa mentoleransi kejadian ini juga jadi, kamu Raisa Arhamids mulai besok kamu tidak bisa bersekolah disini lagi " jelas Kinal.

"Ya betul itu, kami disini juga tetap tidak bisa mengamankan kamu walaupun kamu anak dari salah satu guru disini" timpal salah satu guru yang botak disitu.

"Loh gabisa gitu dong bu" protes Raisa tidak terima.

"Makannya berpikir dulu sebelum bertindak" timpal Adel membuat raisa menatapnya tajam setajam silet.

"Diem lo!"

"Kamu yang diam raiysa! yang kamu lakukan itu sangat fatal hampir menghilangkan nyawa orang, untung saja pihak keluarga tidak jadi sampai melaporkan ini ke pihak kepolisian" ucap Kinal lagi.

"Saya minta maaf sebesar besarnya atas kelakuan Raisa, saya juga akan lapang dada menerima apapun keputusan para guru serta ibu kepala sekolah yang terhormat" ucap Melody yang akhirnya buka suara.

"Tidak bu melody, kami disini sudah memutuskan akan mengeluarkan Raisa dari sekolah tapi tidak dengan bu melody. Dan seharusnya bu melody tidak perlu mewakili maaf Raisa karena jika dia memang menyesali perbuatannya pasti dia yang akan meminta maaf sendiri, tapi ternyata tidak, dari tadi dia datang kesini memang terlihat tidak ada rasa penyesalan di dirinya" ucap Kinal yang di angguki guru guru mereka menyetujui omongan Kinal.

Melody terdiam ia juga tidak ingat dulu pernah ngidam apa sampai sampai punya anak seperti Raisa, sejak kemarin malam Nino yang memarahinya melody memang bisa melihat bahwa Raisa seperti acuh saja tidak ada raut rasa bersalah atau panik di diri Raisa membuat melody mengira ngira apakah sebenarnya anaknya ini psikopet alias psikopat.

Sedangkan Raisa saat ini hanya menatap malas orang orang di sekitarnya, Adel yang melihatnya pun jengkel bukan maen coba saja tidak sedang di ruang guru adel pasti sudah meminta 5 menit saja untuk berubah wujud menjadi vampire dulu agar bisa menggerogoti dan menguras darah raisa dan membuat Raisa mati ehh(canda mati).

"Cukup sampai disini, sekian dan terimakasih" ucap Kinal menyudahi.

"Sekali lagi saya minta maaf" ucap melody sebelum beranjak.

"Cukup bu melody anda tidak salah, bu melody hanya salah memiliki anak seperti Raisa atau sepertinya anak bu melody tertukar saat di rumah sakit" balas pak guru yang tadi hanya diam menyamuk eh menyimak.

"Astaghfirullahaladzim bayi yang tertukar apa ya" gumam salah satu guru sepuh yang memakai ciput sejidat sambil mengusap dadanya.

"Boga anak kos si Raisa mah kudu loba ngusap dada kalakuana jiga begal kitu (punya anak kayak si Raisa mah harus banyak ngusap dada kelakuannya kaya begal gitu)" ucap guru sunda yang sedang geleng geleng kepala itu.

MY CICI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang