Zee yang sudah berganti baju serta badannya sudah merasa bersih dan wangi itu keluar kamarnya menuju kamar Gracia.
"Cici?" panggil Zee saat di dalam kamar Gracia, tapi kamarnya kosong tidak ada siapapun disana.
Zee pun turun ke bawah untuk mencari Gracia di ruang tamu tapi tetap tidak ada. Bahkan ruangan kerjanya, dapur, halaman pun tetap tidak ada.
"Bi, liat ci gre ga?" tanya Zee pada bi Ida yang baru saja masuk dari pintu belakang.
"Oh tadi non gre berangkat non naik mobil kayaknya buru buru bibi juga ga sempet tanya" ucap bi Ida membuat Zee cemberut.
"Ci gre bohongin aku, tau gitu aku sekolah aja tadi" ucapnya tak semangat lalu pergi begitu saja.
Zee memilih menyibukkan diri di ruang tv, ia menonton berbagai acara tv tapi tetap saja dirinya masih merasa bosan apalagi rumah ini benar benar sepi.
Menyudahi acara menontonnya, Zee memutuskan untuk ke kamar saja rebahan santai sambil memainkan handphonenya namun saat menuju tangga pas sekali Gracia baru datang. Zee menatap datar Gracia cukup lama hingga tak sadar air matanya menetes dan berlalu pergi begitu saja meninggalkan Gracia yang menatap dirinya penuh rasa bersalah.
"shit! harusnya gue ajak dia tadi" batin gracia.
Gracia menyimpan tote bag yang tadi di jinjingnya lalu sedikit berlari menyusul Zee.
"Zee" panggil Gracia yang sudah ada di dalam kamar Zee.
Pandangan Gracia langsung di suguhi Zee yang sedang membelakangi dirinya karena Zee sedang menatap ke luar jendela dan bisa Gracia lihat juga punggung Zee sedikit bergetar.
Gracia menghampiri Zee, tangannya terulur ingin menyentuh bahu Zee namun Zee malah berlalu pergi dan mendudukkan dirinya di kasur. Zee mulai menyibukkan dirinya dengan handphone yang ada di genggamannya.
Gracia menghela nafas panjangnya, ia harus extra sabar menghadapi sikap Zee yang akhir akhir ini selalu merajuk.
"Maaf Zee" ucap Gracia yang ikut mendudukan dirinya di samping Zee.
"Pergi sono" usir Zee tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone.
Gracia memejamkan matanya sejenak, sekuat tenaga ia menggendong Zee agar duduk di pangkuannya. Badan Zee tidak terlalu besar membuat Gracia tidak kesusahan menggendong Zee.
Zee ingin beranjak tapi Gracia masih bisa menahannya dengan memeluk erat tubuh Zee.
"Gapapa ci, sana ke kantor aja aku gapapa kok" ucap Zee.
"Gue ga ke kantor, tadi gue beli cemilan bentar di supermarket"
"Cici lama hiks... aku kesepian ci, makannya kemaren aku minta pengen sekolah aja hiks" ucap Zee lirih dengan tangisnya
Gracia mendorong bahu Zee pelan dan kepalanya menggeleng pelan kode agar Zee tidak menangis lagi tapi Zee malah mengencangkan tangisnya.
"Zee please stop it" Gracia menangkup kedua pipi Zee lalu mengecup mata Zee secara bergantian.
"Sekarang bilang sama gue lo mau apa hm?" tanya Gracia, ia akan menebus kesalahan yang tidak di sengaja tadi.
"Aku mau ke pantai" jawab Zee.
"Oke, yuk siap siap" Gracia beranjak memilihkan baju yang akan di pakai oleh Zee setelah menemukannya ia langsung memberikannya dan langsung di pakai oleh Zee.
"Udah? Yuk" ajak Gracia menggandeng lengan Zee.
Kini mereka berdua sudah berada di dalam mobil menuju pantai terdekat saja, membutuhkan waktu cukup lama hingga Gracia tak sadar Zee sudah terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CICI [END]
Fanfiction"Ketika rasa benci dan sayang sama-sama tinggi" -Gracia