7

7.5K 417 3
                                    

Kini Shani dan Anin sudah sampai di depan rumah Gracia, mereka pun turun berjalan dan langsung mengetuk pintu.

"BENTAR"

Mendengar teriakkan orang di dalam sudah Shani dan Anin pastikan itu adalah suara Gracia.

"Siap-" graciya tak melanjutkan ucapannya saat melihat siapa orang di hadapannya ini.

"Lo? Ngapain kesini?" tanyanya dingin.

"Mau ambil Zee" jawab Shani santai.

Gracia berusaha sekuat mungkin tidak menunjukkan ekspresi apapun di wajahnya. "Dih"

"ZEE!" teriak Shani tiba tiba membuat Gracia dan aniyn reflek menutup kedua telinganya.

"Astaga dragon telinga gue, ngadi ngadi lo di rumah orang juga" kesal Anin yang terkaget-kaget itu.

Shani mengabaikan perkataan Anin, ia malah mengembangkan senyumnya kala melihat Zee yang berjalan ke arahnya.

"Ci shaniii" panggilnya lalu memeluk Shani, dan dengan senang hati Shani membalas nya.

Gracia yang melihatnya hanya bisa mendelik tidak suka, ia mengalihkan pandangan nya ke arah Anin dan menatap tajam Anin hingga membuat Anin bergedik ngeri menunjukkan dua jarinya tanda damai hehehe.

"Zee kok belum mandi sih? Kan kita mau main" ucap Shani sembari melihat penampilan Zee yang masih mengenakan piyama tidur.

"Emm..Maaf ci, aku ga di izinin ci gre" balas Zee menunduk, ia lagi lagi tak enak pada Shani.

Pandangan Shani kini beralih kepada Gracia yang datar tengah melipat tangannya di dada.

"Gre, gue kangen sama Zee, masa gaboleh sih main bentaran doang" ucap Shani.

"Terserah gue dong, ayo Zee masuk yuk" ajak Gracia pada Zee.

"Zee, kamu beneran gamau main sama cici?" tanya Shani pura pura sedih.

zeye jadi bingung di buatnya, gadis itu menatap Shani dan Gracia secara bergantian. "Duh bukan gitu ci" ucapnya sembari menggaruk kepalanya.

"Udahlah gre izinin aja" celetuk aniyn tiba-tiba.

Gracia menatap tak percaya Anin lalu dengan cepat mencubit lengan Anin dan membuat Anin meringis kesakitan. "Lo apa apaan deh kok jadi dukung dia!" ucap Gracia sedikit meninggikan nada bicaranya dan menunjuk Shani menggunakan telunjuknya.

"Ci udah ci" Zee mengelus bahu Gracia agar memberikan ketenangan.

Gracia memejamkan matanya sesaat dan beralih menatap zee sekilas lalu berjalan dengan cepat ke ruang kerja pribadinya, Gracia menggebrakan pintunya dengan kencang.

Ketiganya tersentak kaget, Zee menatap shani dan Anin dengan perasaan tidak enak nya. "Maafin ci gre ya ci, Kak Anin. Ci gre lagi pms kayanya jadi emosian"

"Gapapa Zee, kita berdua pamit dulu ya kamu tenangin dulu aja cici kamu" ucap Shani lembut yang di setujui Anin.

"Iya bener Zee kamu tenangin gre pelan pelan aja" Zee tersenyum dan mengangguk, "Iya kak Anin"

"Ci, aku sekali lagi maaf ya ci kita mainnya lain kali aja sekalian sama Christy juga nanti"

Shani tersenyum dan mengelus kepala Zee. "Udah ah gausah gaenakan gitu sama cici, santai aja zee"

"Iya ci"

"Yaudah kita pulang dulu ya, ini nih buat kamu" Shani memberikan jajanan yang tadi ia beli di minimarket dan Zee dengan senang hati menerimanya tak lupa berterima kasih juga pada Shani dan Anin.

MY CICI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang