6

3.8K 328 24
                                    

_HTK_

Masa MPLS sudah selesai. Kini para siswa baru sudah bisa melakukan pembelajaran seperti biasa. Sudah satu bulanan mereka belajar di sekolah baru ini. Semua sungguh tak terasa, hingga wakti berjalan begitu cepat. Hingga saat kini sekolah sedang ramai kegiatan organisasi yang sedang mengadakan recruitment, yaitu Organisasi OSIS dan Pramuka Bantara.

Kedua organgisasi ini adalah yang terbesar di sekolah. Banyak siswa baru yang antusias ingin mendaftar, ingin bergabung di organisasi tersebut. Ada yang ingin join pramuka, ada yang osis, dan ada yang ingin keduanya juga. Namun, semua itu tentu tidak mudah untuk bisa bergabung. Pasti banyak tahapan yang harus mereka lakukan agar bisa lolos hingga pengumuman hasil.

"Bro, join osis yuk," ajak Aldon.

"Ogah, gua ga minat," jawab Zean.

"Ayolah, kita semua ikut loh. Cuma lo doang nih yang kagak ikut. Kita temen kan? Harus bareng dong aturannya," kata Christof.

"Iya coy, ayolah Zee ikut," ajak Rollan, teman Zean sekelas. Jadi kini Zean sudah mendapat teman baru yang kemana-mana selalu bersama. Sebutlah sirkel yang pasti kalian tau. Teman Zean sendiri ada Aldon, Christof, Rollan, dan Vino. 

"Lo juga harus ikut. Pendaftaran masih dibuka sampe dua hari lagi nih. Lo harus ikut pokoknya," kata Rollan.

"Males. Ntar gua ga bisa santai-santai. Gua males pbb anjer, pasti di osis banyak banget kegiatan pbb, gua ga suka," jawab Zean acuh. Karena memang dia benar-benar tak berminat untuk ikut organisasi osis ini.

"Kagaklah. Gua dulu pernah ikut osis di sekolah ga ada kegiatan pbb kok. Pbb cuma dulu waktu mau pelantikan doang," ungkap Aldon.

"Bodoamat. Gua tetep kagak mau," jawab Zean keras kepala.

Namun, bukan teman Zean jika tidak terus-terusan membujuk Zean agar mau ikut. Mereka terus saja mengajak Zean. Karena prinsip mereka adalah, jika satu ikut yang lain juga harus ikut. Karena mereka adalah teman.

Hingga akhirnya sehari sebelum pendaftaran di tutup Zean menerima ajakan temannya itu. Meskipun dalam hati dia masih malas. Kalau batin Zean, yang penting mereka ga maksa-maksa gua lagi. Palingan juga gua ga bakal keterima.

Dengan menonton tiktok dan google Zean mencari referensi untuk membuat visi dan misi. Ini terkesan mendadak. Pendaftaran dilakukan secara online. Jadi foto yang dijadikan untul daftaran pun dikirim online. Dia mengunggah foto dengan wajah datar dibalik masker dan gaya jempol andalannya padahal seharusnya foto harus formal, serta bersama kucing lagi. Dia pikir ini salah satu cara agar tidak keterima menjadi OSIS. Jika salah satu syarat sudah dia langgar, maka sudah dipastikan Zean tak akan diterima.

 Jika salah satu syarat sudah dia langgar, maka sudah dipastikan Zean tak akan diterima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kira kira ginilah fotonya. Dari pinterest)

"Gimana Zee, lo udah daftar belom?" Tanya Aldon. Zean yang ditanyai memutar mata malas. Baru saja dia tiba di kelas, tapi langsung saja disambut oleh pertanyaan yang lagi-lagi seputar daftaran.
"Udah semalem," jawab Zean malas.

"Nah gitu dong," jawab Aldon dengan senang, "Pasti yang lain juga ikut seneng karna lo akhirnya udah ikutan daftar."

"Bodoamat," ucap  Zean malas.

"Lo udah masuk ke grub nya blom? Ntar kalau ada info-info dari sana kita tau."

"Udah. Banyak juga yang daftar," kata Zean.

"Emang. Banyak banget yang pengen masuk osis," jawab Aldon.

"Palingan gua masuk ke daftar yang bakal ga ke trima di osis," kata Zean dengan percaya diri.

"Lo pesimis banget dah. Belom apa-apa udah mikir ga ketrima aja," balas Aldon.

"Udah keliatan bro. Gua kan males nih," jawab Zean.

"Siapa tau aja malah lo yang ketrima."

"Khilaf yang milih gua tuh," jawab Zean.

"Zean di cariin," kata teman perempuan Zean.

"Siapa?" Tanya Zean.

"Dari kelas sebelah."

Zean menatap Aldon seolah bertanya apa dia tau, tapi Aldob mengendikkan bahunya tanda juga tak tau. Zean beranjak keluar kelas menghampiri orang yang ingin bertemu dengannya. "Cari gue?" Tanya Zean pada seorang perempuan yang seangkatan dengan dirinya.

"Lo, Zean?"

"Iya."

"Nih buat lo." Perempuan itu menyodorkan sekotak bekal makanan berwarna hijau kepada Zean.

"Dari?"

"Dari kakak kelas. Tadi nitip suruh bagiin ke elo," jawab perempuan itu.

"Kakak kelas? Siapa?" Heran Zean. Perasaan dia tak kenal sama sekali dengan kakak kelas di sini.

"Gue ga kenal. Dia tadi cuma suruh ngasihin ini ke elo. Mau gue tolak tapi takut, muka dia galak," jelas perempuan itu.

"Nih buruan ambil. Gue ke kelas dulu, bye." Zean memperhatikan punggung perempuan itu kemudian memeriksa bekal yang ada ditangannya.

"Dari siapa Zee?" Tanya Aldon kepo.

"Kakak kelas katanya," jawab Zean.

"Ciee aroma-aromanya ada kakel yang suka sama lo nih. Buka dong buka, isinya apaan?" Pinta Aldon yang kepo. Zean menurut dia membuka bekal itu yang ternyata isinya nasi goreng, aroma harum menyerbak memenuhi ruangan. Enak sekali harumnya. Namun, ada sebuah plastik bening kecil berisi sebuah kertas di dalamnya. Zean mengambil plastik itu dan menyobeknya kemudian membuka kertas yang dilipat.

Selamat makan Zean. Maaf aku ga brani ngasih bekal ini secara langsung hehehe...

Zean mengernyit bingung. Dari siapa sebenarnya bekal ini?













Si zean dapet sarapan dari penganggumnya tuh. Kira kira dari siapa ye?

Dah gitu aja maap buat typo.
Yg minta up dah dikasih nih.

HANYA TENTANG KITA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang