37

2.6K 248 19
                                    

_HTK_

Selesai Sholat subuh Zean baru bisa kembali tertidur. Namun, sayang tak berlangsung lama, karena pukul 6 mereka sudah dipinta untuk berkumpul lagi untuk senam pagi. Senam dipimpin oleh Dandi. Selesai senam mereka melakukan sarapan pagi. Lauk mereka pagi ini adalah nasi pecel dan minumnya es teh. Mereka menikmati makan dengan santai, karena kali ini tak ada waktu yang membuat mereka harus bergegas menghabiskan. Setelah sarapan mereka dipinta untuk berganti baju putih dan juga diperbolehkan jika ingin mandi.

"Bjir, lama banget di dalam. Rollan buruan, gua juga kebelet!" Kata Zean sambil menggedor pintu kamar mandi. Kaman mandi yang ada klosetnya hanya ada 1 di sini. Maka karena itu Zean harus mengantri, karena bertepatan Rollan juga sedang boker.

"Bentar Zean, gua baru masuk ini," balas Rollan.

"Elah, buruan! Udah diujung ini." Zean sudah berjongkok, menyumpat pantatnya dengan tumit agar membantu emas Zean masuk kembali. Gara-gara makan nasi pecel sama minum teh nih, Zean jadi seperti ini. Memang sudah jadi kebiasaan Zean jika makan nasi pecel dan minum teh di pagi hari, pasti hasilnya Zean akan boker.

"Coy buruann!"

"Iya-iya. Lo mah ganggu aja." Suara air terdengar menandakan Rollan segera selesai dengan kegiatannya. Pintu terbuka Zean langsung menerobos masuk ke dalam kamar mandi. "Buseeet, sekebelet itu kah?" Pikir Rollan.

Semua kembali berkumpul di depan halaman pendopo dengan mengenakan baju putih. Zean sudah selesai dengan kegiatan menabung emasnya. Suara motor membuat atensi mereka sontak ke sumber suara. Zean mengernyit tak suka saat menyadari siapa yang datang. Mereka adalah Roby dan Shani yang dibonceng.

Anjing, ngapain pakek segala boncengan sih?! Batin Zean tak suka.

OSIS angkatan kelas 11 langsung menghampiri Roby dan Shani berbasa-basi. Mereka nampak senang dengan kedatangan Roby dan Shani. "Gimana kegiatannya lancar?" Tanya Roby mengenai LDK kali ini.

"Lancar dong kak," jawab Kak Gito mewakili.

"Udah sarapan belum kak? Kalau belum makan dulu kak, masih ada di pendopo," tawar Kak Ardi.

"Udah tadi sarapan bubur di jalan," jawa Shani.

"Ciee sarapan berdua," goda mereka.

"Apaan sih kalian ini. Kegiatan selanjutnya mau apa nih?" Tanya Roby mengalihkan pembicaraan.

"Tinggal permainan doang kak, sebelum nanti persiapan pulang," jawab Kak Gito.

"Oh gitu. Yaudah lanjut lah. Kita lihat ga papa kan?" Tanya Roby. Siapa tau aja mereka menjadi tak nyaman dengan kehadiran mereka.

"Ga papa dong kak. Kalau mau gabung main sama adek-adek juga ga papa kak."

"Ga deh. Kita liat aja ya Shan?" Shani yang sedari tadi mencari keberadaan Zean terkejut mendapatkan pertanyaan mendadak dari Roby. "Ha? I-iya."

"Nyari apa Shan?" Tanya Roby.

"Nggak. Cuma liat-liat aja," jawab Shani.

Kegiatan dimulai lagi, yaitu permainan seru-seruan. Permainan mulai dari tebak-tebakan Artis, kota, dan masih banyak lagi. Permainan tebak-tebakan itu dimenangkan oleh kelompok Zean.

Selain itu mereka juga ada permaian tim, yaitu membuat jembatan sepanjang 1 meter dan setinggi 15 cm menggunakan kertas. Jadi mereka harus menggunakan kertas dan solasi untuk membuat jembatan agar saat nanti diletakkan bola pingpong di atasnya, bola itu bisa bergerak dari ujung ke ujung.

"Bentukin segitiga kayak gini semua kertasnya, ntar abis itu tinggal disolasi biar menyatu semua," kata Dandi memimpin. Di sini Ashel dan Zean terlihat dekat apa lagi saat akan menyolasi kertas agar bisa menyatu lipatannya.

HANYA TENTANG KITA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang