_HTK_
Selesai makan mereka segera mengambil air wudhu dan Sholat di dalam tenda masing-masing. Zean mendapatkan tenda yang satu, tenda berisi tiga orang, cukup untuk 1 kelompok Zean khusus para cowo. Sedangkan yang cewe mendapatkan tenda sendiri, yang tentunya wilayahnya berada di tempat berbeda tidak setempat dengan milik para cowo.
"Lo jadi imam Zean," pinta Dandi.
"Gua? Lo aja deh," tolak Zean.
"Cih buruan, jadi Imam pahalanya gedhe. Buruan," desak Dandi.
"Yaudah iya!" Akhirnya Zean menjadi Imam Sholat.
Setelah Sholat mereka segera berganti baju dengan seragam OSIS karena akan diadakan apel pembukaan kegiatan LDK. Pembina OSIS memberikan sepatah dua kata untuk mereka dan akhirnya kegiatan LDK hari ini resmi dibuka. Semua bertepuk tangan mendengarnya.
"Kegiatan selanjutnya adalah pemberian materi. Dan selama kegiatan LDK ini berlangsung sampai besok, kakak harap tidak ada yang bermain hp. Hp di simpan di dalam tas!" Kata Kak Gito selaku ketua OSIS dan juga ketua panitia LDK. Panitia LDK kali ini dibentuk yang menjadi panitia adalah OSIS kelas 11, sedangkan pesertanya adalah OSIS kelas 10.
"Yahh, kok gitu sih," keluh mereka mendengar perkataan Kak Gito.
"Mau disimpan sendiri atau kakak yang nyimpen?"
"Kita sendiri aja kak!" Jawab mereka serentak. Karena kalau disimpan kakak kelas yang ada mereka tak bisa mencuri-curi waktu untuk bermain ponsel.
"Nah gitu dong. Kalau gitu setelah kakak bubarkan, simpen ponsel kalian, terus duduk yang rapi di pendopo situ, kita mulai kegitan pemateri, mengerti?!
"Siap mengerti!"
"Tanpa penghormatan bubar barisan, jalan!"
"SMA 48 JAYA!"
"Lari dek lari! Cepet!" Semua berlari ke tenda masing-masing untuk menyimpan ponsel mereka dengan aman.
"Gua ngabarin ayang gua dulu biar kagak ngamuk ntar," kata Rangga teman satu tenda sekaligus satu tim Zean.
"Oh iya," ucap Zean sambil menepuk keningnya. Dia lupa jika punya pacar, jadi dia juga segera mengabari Shani, namun, sialnya sinyal di sini sangatlah jelek.
"Bangkek! Sinyalnya jelek banget di sini, weh minta hospot bentar dong!" Panik Zean.
"AYO DEK CEPET KUMPUL!" Panggil panitia.
"Ntar ada Zee, udah dipanggil tuh," kata Dandi.
"Iya ntaran aja, ayo kumpul," timpal Rangga.
"Mampus ini mah," panik Zean. Akhirnya dia menyimpan ponselnya dengan data yang sengaja dia nyalakan, agar kalau tiba-tiba ada sinyal pesan itu semoga terkirim.
Semua sudah duduk di pendopo untuk mendengarkan materi yang akan disampaikan oleh Pak Radit, selaku guru yang selalu mendukung kegiatan OSIS. Selain itu, Pak Radit juga mengampu pelajaran Seni di sekolah. Agar anak-anak tak bosan, Pak Radit sengaja menyelingi dengan tebak-tebakan siapa yang bisa menjawab akan ditraktir mie rebus yang tersedia di sini. Sontak membuat anak-anak semengat ingin menjawab pertanyaan dari Pak Radit. Kegiatan ini berlangsung sampai pukul setengah 3 sore. Kemudian dilanjut dengan kegiatan PBB yang dipimpin langsung oleh Tentara yang telah diminta untuk bisa hadir mengisi kegiatan ini.
"Muales betul," keluh Zean. Karena kalian pasti tau kalau PBB adalah hal yang paling Zean malas.
"Cuma satu setengah jam doang. Sabar oke," kata Ashel seraya menepuk pundak Zean memberi semangat.
"Mau setengah jam atau pun sejam sama aja lama Shel, gua males," keluh Zean.
"Cowo kok gitu. Jangan kalah sama gue nih, semangat 48," kata Ashel meremehkan.
"Kagak peduli sih gua," balas Zean malas.
Walaupun banyak keluhan batin dari Zean, tapi dia berhasil melewati kegiatan PBB ini sampai selesai. Kegiatan dilanjut dengan Sholat Ashar dan juga mandi sore, sebelum nanti akan makan malam bersama. Karena kamar mandi masih ramai yang mengantri, Zean lebih memilih Sholat Ashar terlebih dahulu. Setelah Sholat barulah dia bergabung mengantri.
"Buset dari tadi masih aja rame," kata Zean. Kamar mandi di sini berjumlah 8. Yang bisa digunakan oleh cewe dan cowo. Heboh sekali suasananya, dari mulai berteriak meminta giliran dan juga saling berteriak bertanya ada yang membawa odol ataupun sabun mandi.
Zean bersandar di tembok pembatas menghadap pintu kamar mandi, menunggu. Dia memilih kamar mandi paling ujung deket jalan keluar. Sebelah kamar mandi ini adalah kebun yang ditumbuhi rumput dan tumbuhan tak tau namanya. Hingga mata Zean terbelalak terkejut, karena di belakang kamar mandi tak jauh jaraknya, ternyata ada dua kuburan. Zean menelan ludah kasar. "Bjir, horor banget," gumam Zean. Pintu kamar mandi terbuka, kini giliran Zean mandi. Untung saja masih ramai, jadi Zean juga tak merasa takut sekarang. Sekarang, tak tau jika nanti.
Selesai dengan kegiatan mandi, mereka kembali berkumpul untuk makan malam bersama. Mereka merasa senang sekaligus tertekan. Senang karena makan ayam geprek gratis, tertekan karena makan hanya diberi waktu tiga menit. Kasihan juga, buat anak-anak yang terlanjur mengambil sambal banyak, termasuk Zean.
Di sisi lain, di rumah Shani. Perempuan yang bernama Shani itu sedari tadi uring-uringan karena tak mendapat pesan dari Zean. Pesan yang dia kirimpun hanya ceklis 1. "Kemana sih ni bocah!" Kesal Shani. Semua menjadi korban kekesalannya, sampai hanger yang tadi tak sengaja terjatuh karena ulahnya, saja dicaci maki.
Shani bergabung dengan maminya yang sedang membaca majalah fashion. Mengambil tempat tepat di sebelah Mami, kemudian memeluk erat tubuh Shani. "Kamu kenapa sih dari tadi sewot gitu?" Tanya Mami Shani karena sudah lelah melihat tingkah anaknya sedari siang seperti kerasukan.
"Zean ga ada kabar."
"Ya pasti dia sibuk lah sayangnya Mami. Katanya lagi LDK kan? Ya pasti banyak kegiatan, siapa tau juga dilarang main hp. Kamu kan dulu udah pernah LDK, pasti udah tau rasanya gimana," kata Mami Shani mencoba memberi alasan yang masuk akal.
"Tapi, katanya dia tetep mau ngabarin aku," cicit Shani.
"Itu kan juga kalau ga ada kegiatan, kalau masih ada kegiatan ya pasti ga bisa ngabarin lah," sahut Maminya lagi.
"Tau, lagian jadi orang bucin banget. Ga ada kabar setengah hari aja dah kayak mau ditinggal setahun," sahut Krisna yang ikut bergabung sambil memakan es krim korneto.
"Diem deh! Yang ga pernah pacaran mending diem!" Kata Shani sambil melirik adiknya dengan sinis.
"Dih, ngejek banget. Kata siapa aku ga pernah pacaran? Sering kali, mending kak Shani yang diem karna baru pacaran sekali aja dah heboh," balas Krisna.
"Mamii~" rengek Shani seraya mengadu.
"Udah ah, kalian ini. Dari pada kamu sewot kayak gini, mending sana kamu samperin. Liat kegiatan meraka apa aja, sesibuk apa," saran Mami Shani.
"Emang boleh?" Tanya Shani.
"Astaga ya pasti boleh lah. Kamu kan juga anggota OSIS sayang, meski pun udah purna. Tapi apa salahnya kalau mau liat-liat, pasti dibolehinlah. Kamu ajak Roby sana." Shani terdiam mencerna saran dari Maminya. Sepertinya tak ada salahnya pergi ke sana.
Mengawasi Zean berkedok ingin melihat kelancaran kegiatan LDK sepertinya tak ada salahnya. Batin Shani.
Sarapan pagi ini wkwkw.
Udah sarapan belom?Gua pengen makan mie, enak pagi-pagi makan mie.
Dah gitu aja maap buat typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA TENTANG KITA [END]
Teen Fiction"Awalnya sih iseng, lah kok keterima?" Start : 17 September 2023 End : 26 November 2023 Revisi : 11 Juli 2024 Selesai : 14 Juli 2024