31

3.2K 258 25
                                    

_HTK_

Rutinitas Zean kini bertambah menjemput Shani ke sekolah dan mengantar Shani pulang ke rumah. Zean menjalani rutinitas ini dengan senang hati tentunya. Siapa sih yang ga seneng jika setiap hari selalu ada waktu untuk bersama sang kekasih tercinta. Setelah ciuman di balkon pada hari itu, Shani jadi semakin sering meminta ciuman pada Zean, secara diam-diam tentunya. Mereka tak mungkin melakukannya secara terang-terangan di depan orang. Apa lagi status mereka yang masih pelajar sekolah.

Hari ini Zean akan ada rapat OSIS. Bagi Shani hal itu sangat tidak tepat sekali. Karena hari ini sekolah sedang jamkos, cukup membuat Shani senang karena bisa menghabiskan waktu bersama Zean, pacarnya. Namun, siapa sangka ternyata Zean malah ada rapat OSIS, yang membuat Shani kesal dan rencananya untuk bermesraan bersama Zean gagal.

Mereka sekarang sedang berada di perpustakaan. Mengambil tempat duduk yang berada di pojokan. Mereka sengaja mengambil tempat itu agar tak ada yang mengganggu ketenangan mereka berdua. Namun, kali ini Shani terlihat sedikit merajuk karena akan ditinggalkan Zean untuk rapat, yang akan dilaksanakan setengah jam lagi.

"Jangan ngambek dong. Paliangan cuma sebentar rapatnya," rayu Zean, karena kekasihnya ini merajuk dan hanya fokus pada buku cerita di hadapannya, tanpa menghiraukan Zean.

"Kamu belum tau aja Zee, kalau udah rapat pasti bisa sampai sore pulang nanti," kata Shani, karena dia sudah berpengalaman tentang rapat-rapat seperti itu selama menjabat menjadi OSIS.
"Emangnya rapat bahas apa sih?" Tanya Shani.

"Kegiatan LDK buat angkatanku katanya," jawab Zean.

"Tuh, pasti lama," dengus Shani.

"Ga tau juga sih. Tapi kamu ngebolehin aku dateng kan? Ga mungkin kalau kamu ga izinin aku, yang ada ntar aku dapet konsekuensi dari kakak OSIS yang galak-galak," kata Zean.

"Iya-iya aku izinin. Lagi pula aku ga bisa egois mikirin kemauan aku sendiri. Aku bakal ngertiin kamu kok," putus Shani yang membuat Zean tersenyum senang.

"Sayang deh sama kamu. Nanti pulang sekolah kita jajan es krim mau?" Tanya Zean. Itung-itung membalas kegagalan mereka yang ingin bermesraan saat jamkos.

"Mauuu~" jawab Shani dengan suara lucu. "Tapi nanti kamu rapat jangan deket-deket sama cewe lain ya? Awas aja kalau kamu deket-deket sama cewe lain, aku colok mata kamu," ancam Shani masih dengan suara yang dibuat seperti anak kecil, lucu.

"Iya sayang. Aku mana pernah deket sama cewe lain, selain kamu," kata Zean.

"Halah. Kamu kira aku ga tau? Kamu biasanya deket sama cewe yang rambut panjang itu, kalau ga salah namanya Ashel."

"Itu sahabat aku, sayang. Kamu jangan cemburu sama dia. Kita emang udah deket dari SMP, tapi cuma sebatas temen kok, ga lebih," jelas Zean.

"Ya pokoknya, kamu jangan terlalu deket. Nanti hati aku sakit, liat kamu deket-deket sama yang lain."

"Iya, sayang. Aku ga bakal terlalu deket sama dia." Zean memeluk tubuh Shani dari samping, lalu meninggalkan satu kecupan di pipi Shani.

"Di bibir ga dikasih?" Tanya Shani.

"Nggak. Ini masih di sekolah, ya nanti ketauan CCTV perpustakaan," kata Zean.

"Aman kok, di sebelah sini ga kena CCTV," ungkap Shani.

"Nanti aja di rumah," ucap Zean.

"Janji?" Tanya Shani sambil menampilkan jari kelingkingnya.

"Iya, janji," ucap Zean dan menautkan jari kelingkingnya dengan Shani.

"Aku anter ke kelas yuk. Abis itu baru aku ke ruang OSIS. Aku ga mau ninggalin kamu sendirian di sini, mending kamu main sama kak Feni aja."

"Oke. Aku balikin buku dulu." Zean mengikuti Shani yang mengembalikan buku di tempat semula. Kemudian dia mengantarkan Shani ke kelas. Ternyata keadaan kelas Shani cukup ramai, yang membuat Zean menjadi malu karena beberapa mata mengarah padanya.

HANYA TENTANG KITA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang