23

3K 283 19
                                    

_HTK_

Sekarang malam minggu. Zean sudah berada di depan gerbang rumah Shani. Dia ingin menepati perkataanya untuk mengajak Shani jalan-jalan. Dia juga sudah meminta izin pada orang tua Shani, dan diperbolehkan asal tidak pulang terlalu malam. Sekarang Zean menunggu Shani yang masuk ke dalam rumah kembali untuk mengambil ponselnya yang tertinggal di rumah. Tak lama akhirnya Shani kembali keluar.

"Udah ga ada yang ketinggalan lagi?" Tanya Zean memastikan, dari pada nanti mereka puter balik kalau ada yang tertinggal. "Ga ada kok," jawab Shani. Zean mempersilahkan Shani untuk segera naik ke atas motor. Kemudian motor Zean melaju meninggalkan depan rumah Shani.

Malam ini jalanan begitu ramai. Entah dari kalangan anak muda atau orang tua sedang menikmati waktu malam minggi mereka bersama pacar, teman atau pun keluarga. Zean malam ini akan membawa Shani ke taman kota yang biasanya banyak angkringan yang buka di sana setiap malam. Semoga Shani mau, karena Zean juga tak tau lagi harus mengajak Shani kemana. Dia yang jarang keluar menyebabkan kurangnya pengetahuan tempat nongkrong. Kalaupun keluar yang dia tuju hanya tempat-tempat yang pernah dia kunjungi bersama teman-temannya saja.

"Kita ke taman kota ga papa kan kak? Di angkringan?" Tanya Zean.

"Ga papa kok. Aku ngikut kamu aja," jawab Shani seadanya.

Beberapa menit kemudian mereka sampai. Di sana ternyata sudah sangat ramai orang yang malam mingguan. Zean memarkirkan motornya dan mengajak Shani untuk memesan jajanan terlebih dahulu sebelum mencari tempat duduk.

"Mau apa aja kak?" Tanya Zean. Di hadapannya ada beberapa jenis makanan khas angkringan, yaitu beberapa tusuk sate ayam, tusuk telur puyuh, gorengan, nasi kucing, pentol, tahu, dan masih banyak lagi. Zean sudah mengambil beberapa makanan dan diletakkan di atas piring, sedangkan Shani mengambil beberapa makanan dijadikan satu bersama milik Zean. "Mas diangetin ya. Sama es kopi capucino 1," pinta Zean.

"Kak minumnya mau apa?" Tanya Zean lagi pada Shani.

"Es susu coklat aja," jawab Shani.

"Sama es susu coklatnya satu," lanjut Zean, "Udah yuk kak nyari tempat duduk."

"Ga dibayar dulu?" Tanya Shani.

"Bayarnya nanti kalau mau pulang," jawab Zean. Zean mengajak Shani mencari tempat duduk lesehan yang masih kosong. Setelah dapat mereka lansung duduk dan menunggu pesanan mereka diantar. Sambil menunggu tentunya mereka mengobrol agar tidak terjadi keheningan diantara mereka.

"Rame banget ya malam ini," kata Shani.

"Biasanya juga rame kak, tapi paling rame kalau malam minggu sih," jawab Zean.

"Kamu sering ke sini?"

"Lumayan. Biasanya sama temen-temen," jawab Zean.

"Wah anak tongkrongan dong kamu?"

"Nggak juga. Aku sebenernya jarang banget keluar rumah kak, aku lebih suka di rumah. Aku keluar rumah kalau emang lagi bosen aja, terus juga kalau ada yang ngajak. Aku ga pernah keluar nongkrong sendirian gitu ga pernah," ungkap Zean.

"Kenapa ga suka nongkrong sendirian?"

"Males aja. Ntar dikira ga ada temen kalau sendirian, lagian juga aku malu kalau cuma sendiri," jelas Zean. Shani mengangguk paham, dia kira Zean ini termasuk lelaki yang suka sekali main ke luar rumah. "Kalau kak Shani gimana? Biasanya kalau keluar kemana?" Kini giliran Zean yang bertanya. Dia juga ingin tau kebiasaan yang Shani lakukan itu apa saja.

"Kalau aku keluar juga ga terlalu sering. Aku kalau keluar pun harus ada temennya, untuk keluar sekedar membeli sesuatu sendiri masih berani, tapi kalau nongkrong sendiri ga berani. Kecuali terpaksa," ungkap Shani.

HANYA TENTANG KITA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang