12

3.2K 266 26
                                    

_HTK_

Zean berjalan dengan lesu menuju parkiran untuk mengambil motornya. Acara hari ini sudah selesai. Setelah pengumuman penerimaan tadi, langsung dibagi sekalian anggota setiap seksi bidang. Dan Zean masuk ke dalam seksi bidang Lingkungan Hidup bersama dengan Ashel. Sedangkan Rollan di Kaderisasi, Aldon di Bela Negara, Christof Dokumentasi. Sayang sekali pada Akhirnya Vino tidak ketrima sebagai anggota OSIS. Zean merasa tak enak padahal yang mengajak Zean adalah Vino dan sekarang malah dirinya yang ketrima sedangkan Vino tidak.

"Senyum dong Zean, kita ketrima loh ini." Rollan merangkul pundak Zean, berharap temannya kembali ceria. "Gua masih ga nyangka kalau ketrima. Kok bisa gitu loh," kata Zean.

"Semua ga ada yang tau Zee. Siapa tau dinilai dari cara seleksi wawancara kemarin, dan lo keliatan meyakinkan jadinya dimasukin ke daftar yang ketrima," sahut Aldon.

"Perasaan gua kemarin seleksi wawancara biasa aja, bahkan ada yang udah gua jawab minus gitu loh," heran Zean.

Flashback on.

Beberapa anak sudah memasuki ke dalam ruangan wawancara. Mereka menghadap pada kakak OSIS untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan. Yang lainnya menunggu giliran di depan ruangan.

"Abis ini gua mau masuk. Biar cepet kelar," kata Rollan.

"Gua juga dah. Deg-deg an parah ini," sahut Aldon.

"Gua tiba-tiba kebelet. Mau ke kamar mandi dulu deh." Christof dengan segera berlari ke kamar mandi yang jaraknya cukup dekat dengan ruangan.

Sedangkan Zean masih bersandar santai di tembok sambil membaca sebuah novel yang berjudul 'CHILDISH' karya katakdewasa. Sambil menunggu, membaca cerita adalah salah satu hal yang paling dia suka.

"Gua duluan ya." Vino yang lebih dulu masuk ke dalam ruangan setelah ada meja yang kosong.

"Abis ini gua mau masuk pokoknya," kata Rollan sambil meregangkan tubuhnya agar rileks.

"Tuh ada meja yang kosong tuh, sana katanya lo mau masuk," kata Aldon pada Rollan.

"Bentar lagi. Gua mau sama yang mbak-mbak itu aja, kayaknya asik, lo aja sana," kata Rollan.

"Nggak, gua yang mau sama yang kayak Vino aja," jawab Aldon.

"Ah lama kalian." Zean akhirnya menutup buku bacaanya dan memasukkanya ke dalam tas sambil berjalan masuk ke dalam ruangan untuk mengikuti tahap wawancara.

"Tu anak diem-diem, berani juga ya," ungkap Rollan. Sebab sejak tadikan Zean hanya diam tak berminat terburu-buru dalam giliran wawancara. Namun, saat ada yang kosong dia langsung saja masuk tanpa bilang-bilang ke mereka.

Zean duduk di depan dua mbak-mbak OSIS. Zean tersenyum tipis, agar terlihat sopan.

"Sudah siap?"

"Siap," jawab Zean.

"Perkenalkan nama kamu."

"Perkenalkan nama saya Zeandaran Dirgantara Laksana."

"Apa tujuan kamu masuk OSIS?"

"Ingin menambah pengalaman, melatih tanggung jawab, dan menambah pertemanan."

"Hobi kamu apa?"

"Membaca cerita."

"Kekurangan kamu?"

"Saya terkadang malas dalam hal fisik, atau olahraga."

"Kelebihan kamu?"

"Saya bisa membaca dalam jangka waktu panjang."

"Maksudnya yang seperti apa?"

"Ya membaca cerita, berjam-jam. Kadang banyak orang yang baru membaca sebentar sudah merasa bosan dan cape. Tapi kalau saya bisa membaca bahkan seharian, dan itu menurut saya adalah suatu kelebihan," jelas Zean.

Pertanyaan lainnya bisa Zean jawab dengan lancar. Tak membutuhkan waktu lama dia selesai dalam tahap seleksi wawancara dan memilih untuk pulang duluan meninggalkan teman-temannya yang belum melakukan seleksi ini.

Flashback off.

"Yaudahlah. Udah jadi keputusan kakak-kakaknya. Terima aja ya Zee," kata Aldon.

Kening Zean mengernyit saat melihat ada kantung kresek yang terselip didasbor motornya. Dia mengambil dan membukanya tenyata itu adalah sebuah coklat batangan yang bungkusnya warna kuning. Dan ada sebuah kertas lagi di dalamnya, Zean segera membuka kertas itu.

Selamat ya, kamu ketrima di osis hahaha...ini coklat dari aku, jangan lupa di makan. Maaf lagi karena aku belom berani ngasih langsung ke kamu :D

Zean seperti mengenal tulisan ini. Tulisan ini sama dengan tulisan yang dia terima dari surat yang memberikan bekal waktu itu, apa ini orang yang sama?

"Apaan tuh Zee?" Kepo Rollan.

"Coklat."

"Lo beli coklat?"

"Bukan. Dikasih orang, tapi ga tau dari siapa. Tapi ada surat lagi di dalemnya."

"Coba liat," pinta Aldon.

"Kayaknya dia orang yang sama kayak yang ngasih bekel waktu itu," tebak Zean.

"Kalau bener orang yang sama. Berarti ada kemungkinan dia ikut dalam daftaran OSIS ini dong? Bener ga?" Tebak Christof.

"Atau nggak bisa aja dia salah satu anggota OSIS?" Timpal Rollan.

"Gua jadi ikutan kepo. Ni orang sebenernya siapa," kata Aldon.

"Apa lagi gua," Kata Zean.

Dari balik tembok yang cukup jauh dari parkiran seseorang mengintip di sana sambil tersenyum malu-malu.
























Panas e, kok koyok ngene?~

Dah gitu aja maap buat typo.

HANYA TENTANG KITA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang