44

2.1K 227 3
                                    

_HTK_

Motor Zean membelah jalanan sepi pada siang hari ini. Tentu dengan Shani yang berada diboncengannya. Namun, yang berbeda kali ini tak ada peluka dipinggang seperti biasanya. Shani masih mode ngambek. Dia terlampau cemburu melihat keintiman gerakan dance yang Zean lakukan tadi bersama Freya. Hatinya terasa panas, ingin sekali dia menjambak rambut Zean hingga rontok untuk melampiaskan rasa kesalnya. Namun, sebisa mungkin dia tahan.

"Sayang udah dong diemannya. Aku ga tahan kalau kamu diem gini terus, ngomong atuh," ungkap Zean.

"Ngomong dong sayang," pinta Zean.

"Ngomong," ucap Shani malas. Zean terkekeh mendengarnya bukan seperti itu yang Zean inginkan. "Bukan gitu sayang, maksudnya kamu ngomong sama aku ngobrol, bukan kamu bilang ngomong," jelas Zean.

"Diem deh aku lagi males," ucap Shani.

"Masih karna tadi? Aku minta maaf ya. Itu referensi dari youtube gerakannya yang keliatan gampang dan ga lama. Maaf ya kalau bikin kamu marah. Ga lagi deh lain kali," sesal Zean. Sebenarnya Zean sudah menebak kalau Shani akan tak terima. Zean tau sepencemburu apa pacarnya ini.

"Kan bisa cari video yang lain atau nggak kamu bikin gerakan sendiri, mau pargoy kek atau cosplay jadi monyet," imbuh Shani.

"Karna tadi ngejar waktu, udah mepet banget. Dan juga kalau bikin gerakan sendiri pasti lama," jelas Zean. Motor Zean berhenti saat lampu merah. "Udah ya jangan marah lagi? Sebentar lagi kamu ujian loh. Nanti kita bakal kurang waktu buat main bareng, karna pasti fokus belajar masing-masing. Aku ga mau jadi kepikiran kamu terus yang masih marah," ungkap Zean.

"Aku ajak kamu ke suatu tempat sebelum pulang," ucap Zean. Dia kembali menjalankan motornya, menyalip beberapa kendaraan lain, kemudian membelokkan motornya ke sebuah Indojuni. "Ayo turun, aku beliin apa pun yang kamu mau. Aku juga mau beli sesuatu," ajak Zean. Shani menurut, dia melepas helmnya lalu meletakkan di atas motor Zean. Zean meraih tangan Shani lalu mengajaknya masuk. Di dalam Zean mengambil keranjang belanjaan lalu pergi ke stand jajanan. Di sana dia langsung mengambil asal memasukkannya ke dalam keranjang.

"Kamu mau jajan apa?" Tanya Zean.

"Kamu banyak banget ambil jajannya, mau buat apa?" Bukannya menjawab Shani malah melontarkan pertanyaan kembali.

"Nanti juga kamu tau. Kamu mau jajan apa ambil."

"Aku mau es krim aja sama minum," kata Shani.

"Ambillah." Zean mengikuti langkah Shani yang mengambil minuman dingin dan juga es krim. "Udah itu doang?" Tanya Zean yang dibalas anggukan.
"Oke." Zean membayar semua itu di kasir. Setelah itu, mereka kembali menaiki motor dan pergi dari sana.

Shani memakan es krimnya disepanjang jalan. Zean memperhatikan dari spion, lalu tersenyum melihat bibir Shani yang sedikit belepotan. "Kamu mau es krim ga?" Tawar Shani. Suasana hatinya mulai membaik sekarang.

"Mauu," ucap Zean. Tangan Shani terulur ke depan menempatkan es krim itu pada mulut Zean. Zean melumat es krim itu sebentar, karna Shani sudah kembali menarik tangannya. "Udah sedikit aja," ucap Shani.

"Makasih sayang," ucap Zean.

Motor Zean memasuki pekarangan dengan halaman yang luas dan ada beberapa kotak rumah di sana. Di halamannya juga ada seperti taman bermain. Di salah satu rumah terdapat papan yang bertulisakan 'Panti Asuhan Cemara'

"Kita ngapain ke sini?" Tanya Shani.

"Hari ini kita main sama adek-adek," kata Zean.

"Assalamuallaikum."

"Waalaikumsalam. Eh nak Zean, ayo masuk-masuk." Zean dan Shani di sambut ramah dengan seorang paruh baya yang tak lain adalah Ibu Panti.

"Baru pulang sekolah ya nak?"

"Iya buk. Pulang cepet, terus saya main ke sini, udah lama ga mampir. Ini jajan buat adek-adek," jawab Zean.

"Makasih banyak nak Zean. Anak-anak lagi main di halaman belakang," kata Ibu Panti.

"Ngomong-ngomong ini siapanya nak Zean? Pacar ya?" Goda Ibu panti.

"Heheh...iya bu, kenalin ini Shani, pacar Zean." Shani tersenyum malu setelah diperkenalkan.

"Cantik. Pinter kamu cari pacarnya, dijagain betul-betul ya nak. Semoga langgeng sampai nanti kalian dewasa," doa Ibu panti.

"Aamiin."

"Ayo kita ke belakang, ketemu anak-anak." Ibu panti memimpin jalan untuk ke halaman belakang menemui anak-anak panti di sini.

"Ibunya ramah," bisik Shani pada Zean.

"Memang. Makanya aku juga seneng main ke sini, apa lagi anak-anak di sini lucu-lucu. Kamu pasti seneng main sama mereka."

"Kak Zeannn!" Anak-anak panti mendekat setelah melihat kehadiran Zean. Mereka satu persatu menyalimi tangan Zean dan juga Shani.

"Kak Zean ada bawa jajan buat kalian. Dibagi-bagi ya." Ibu panti memberikan kantung kresek berisi jajan itu pada anak-anak yang diterima anak-anak dengan semangat. "Ibu tinggal dulu ga papa?" Tanya Ibu panti.

"Ga papa Bu. Makasih," jawab Zean.

Siang ini Zean dan Shani akhirnya bermain dengan anak-anak. Shani yang baru pertama bertemu dengan mereka pun langsung merasa senang dan suka bermain dengan mereka. Mereka bermain dengan gembira. Mulai dari bermain sepak bola, bermain boneka, kejar-kejaran dan lain-lainnya. Shani merasa senang hingga melupakan rasa kesalnya yang tadi dia rasakan pada Zean.
























Udah ga ngambek lagi.

Dah gitu aja maap buat typo.

Gua mencium aroma aroma selesai...🙊

HANYA TENTANG KITA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang