Bab 6

4.3K 530 25
                                    

Sophie memegang gagang pintu bersepuh emas dan mendorongnya membuka. Tidak dikunci, padahal begitu banyak barang berharga di sana. Sepertinya pemilik rumah itu tidak peduli kalau akan dirampok. Ini pertama kali dalam hidupnya Sophie melihat lukisan berharga jutaan krom serta berbagai perabotan yang juga tidak kalah mahal di satu tempat.

Awalnya, Sophie mengira dia akan menginap sebentar di rumah Rhea, mengumpulkan bekal dan meminjam uang yang cukup baru berangkat mencari Roran. Tapi takdir berkata hal yang berbeda.

Merchant misterius itu, Thaddeus, menginginkan parfum yang langka. Dragon Blood namanya, itu adalah wewangian beraroma tropis. Dengan aroma dominan jeruk, serta rose dan sedikit minyak rempah juga vanilla. Tapi sesuai namanya, wewangian itu butuh beberapa tetes darah naga dan itu tidak mungkin ada di kota kecil seperti Summerville.

Perdagangan darah naga dikontrol ketat, karena parfum yang mengandung darah naga bisa menjadi penambah kekuatan bagi manusia. Seorang prajurit yang menggunakan parfum itu akan memiliki kekuatan sepuluh kali lipat walaupun itu juga memiliki efek samping yaitu insomnia.

"Itu perjanjian kita, aku mengantarmu ke kota dan kau membuatkanku parfum," kata Thaddeus ketika dia menurunkan Sophie di depan pintu toko Rhea.

"Tapi kau sama sekali tidak bilang kalau kau mau Dragon Blood!"

"Oh, seharusnya kau tadi bertanya. Jadi bagaimana? Kau mau kabur dari kesepakatan? Apa kau tidak malu?"

"Dimana aku bisa mendapatkan darah naga? Itu ilegal di sini!"

"Tadi kau bilang mau ke mana?"

"Wysterina,"

"Ah kebetulan sekali, aku punya stok darah naga mentah di salah satu tokoku. Kita akan kesana bersama-sama,"

Dan beginilah akhirnya situasi yang dihadapi Sophie. Toko yang dia maksud, ternyata adalah rumah mewah, milik pedagang bernama Thaddeus itu.

Sophie sempat berpikir. Untuk apa pedagang kaya raya sepertinya membeli gandum dari keluarga bangsawan kecil seperti baron verona?

Tiga hari sudah berlalu, dan setelah Sophie menyelesaikan parfumnya, dia siap mencari Roran. Thaddeus sibuk kembali dengan urusan bisnisnya dan ini adalah kesempatan Sophie.

Roran jelas menunjukkan kalau dia berhati-hati, entah siapa yang mengejarnya. Karena itu sophie akan merahasiakannya.

Tidak ada penjaga, Sophie bebas keluar dari rumah itu. Sambil menggenggam kunci di tangannya, Sophie merapatkan mantelnya dan melangkah hati-hati di lantai batu dingin licin yang nyaris membeku.

Kalau ada kuda, semua akan jadi lebih mudah. Tapi uangnya tidak cukup untuk membeli kuda. Thaddeus punya banyak kuda di kandangnya tapi Sophie tidak mau, itu artinya dia mencuri. Sophie sudah memberikan dragon blood kepadanya. Kalau parfum itu dibuat dengan formula yang tepat dan berkhasiat— harganya lebih dari tiga ribu krom. Tapi Thaddeus adalah pedagang yang menurut Sophie licik. Dia tidak membayar apapun dan mengganti jasanya dengan makanan dan penginapan.

Sophie tidak bisa protes, karena perjanjiannya adalah dia menukar parfum dengan jasa antar ke kota.

"Mau ke kota, miss?" Kata seorang kusir yang berkumis dan mengenakan topi tinggi. Di kota sebesar Wysteria juga ada transportasi murah. Seperti kereta kuda panjang yang biasa ditumpangi lebih dari sepuluh orang —dan ditarik oleh empat ekor kuda yang selalu terlihat lelah.

Kusir itu berhenti tidak jauh dari rumah Thaddeus jadi dia bisa melihat kalau Sophie baru keluar dari sana. Dia menilai penampilan gadis itu dan berpikir kalau Sophie hanyalah seorang pelayan yang bekerja di rumah mewah itu.

"Iya, berapa biayanya?"

"Dua puluh krom, tapi kalau kau budak yang melarikan diri atau baru mencuri dari tuanmu, aku tidak bersedia mengantarmu,"

Taming The Villain DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang