Sudah dua bulan berlalu. Sophie menyibukkan diri dengan jurusan kuliah barunya. Sophie merasakan perasaan menyenangkan ketika dia menciptakan obat untuk para orang kerdil di midgetown. Sophie tidak lagi ingin kaya atau punya rumah bagus. Dia sudah memiliki itu semua. Tapi sophie sadar, dia memiliki kecerdasan di atas rata-rata, dan bakatnya membuat parfum juga akan membantu banyak orang.
Dengan kuliah kedokteran, Sophie berencana menemukan obat bagi banyak penyakit yang belum bisa disembuhkan.
Sophie menutup buku bersampul kulit cokelat ketika dia sudah selesai membaca halaman terakhirnya. Itu adalah buku fiksi pertama yang dia baca setelah berbulan-bulan sibuk belajar. Buku yang menjadi koleksi rahasianya selama dia tinggal di rumah Thaddeus.
Seminggu yang lalu, carl datang ke istana mengantarkan semua benda miliknya. Termasuk buku-buku novel roman yang dimilikinya. Sophie merasa sedikit getir di hatinya. Sejak pertemuan terakhirnya dengan Thaddeus, Sophie kira dia masih akan bertemu dengannya. Tapi ternyata tidak. Padahal, thaddeus ketika itu seperti nyaris memohon kepadanya untuk tidak menghindarinya.
Sophie pikir, walau mereka berpisah, setidaknya mereka masih bisa berteman. Tapi sophie sadar, dia sedang bersikap naif. Selain itu, thaddeus bukan pria yang peduli. Dia mungkin telah kehilangan minat setelah banyak berpikir. Dia akhirnya sadar kalau dia adalah duke tampan kaya raya yang bisa mendapatkan perempuan manapun.
Sophie merenungi buku yang baru saja selesai dibacanya. Buku itu mengajarinya tentang dongeng. Tentang gadis biasa-biasa saja yang dicintai seorang duke. Mungkin itu adalah kehidupannya dulu. Walau tidak ada cinta di antara mereka. Walau sebentar, Sophie merasa spesial. Tapi kini situasi sudah berbeda. Dan semua itu adalah keputusan Sophie.
Dia meninggalkan Thaddeus, menanti perceraian yang mungkin akan terjadi. Sophie juga rela mendapat predikat sebagai gadis sakit jiwa untuk melindungi kredibilitas sang duke. Kini semua orang berpikir kalau raja merasa bersalah telah menikahkan Thaddeus dengan gadis sakit jiwa. Thaddeus kembali hidup sebagai bujangan tanpa anak paling diinginkan di Anatoille. Sementara sophie mungkin selamanya tidak akan mendapatkan izin praktek walau sudah lulus kuliah. Karena tidak ada yang akan mengizinkan dokter sakit jiwa menangani pasien. Tapi itu tidak masalah. Sophie sudah menduganya. Dia akan menjadi peneliti. Dia akan membuat obat. Dia tidak harus menyentuh pasien.
Namun, walaupun semua berjalan sesuai perhitungannya. Ada sesuatu yang kurang. Hatinya terasa hampa. Dia tidak bahagia seperti yang diharapkannya. Dia lega karena sudah menjauh dari dukedom caleigh. Dia bisa fokus dengan tujuan hidupnya yang baru. Tapi dia sedih. Dia sedih karena Thaddeus benar-benar mengabaikannya.
"Yang mulia, nilai-nilai anda sempurna. Anda layak mengikuti mata kuliah untuk mahasiswa semester empat. Tapi tentunya saya tidak akan memaksa, anda bisa bersantai dan tetap mengikuti semua proses bagi mahasiswa tingkat satu," Lady margueritte, seorang profesor memberi tahu.
Tidak banyak profesor wanita di Grandital. Sophie seperti melihat masa depannya sendiri. Karena walaupun profesor margueritte adalah salah satu ahli bedah terbaik kerajaan, dia tidak menikah. Tidak ada laki-laki yang menginginkan seorang dokter yang sibuk sebagai istri. Itu adalah konsekuensi yang harus sophie terima. Dia akan menua tanpa pasangan dan anak, mungkin untuk seumur hidupnya.
Saat ini, sophie dipanggil untuk wawancara evaluasi kelayakan apakah dia bisa naik tingkat.
"Saya bersedia naik tingkat," sophie mengangguk.
Profesor margueritte mengernyitkan dahi. Dia membenahi kecamatanya dan mencondongkan badannya sedikit ke arah Sophie
"Anda tidak perlu terburu-buru, bagaimana kalau dicoba dulu?"
"Maksudnya?"
"Mahasiswa tingkat dua dan tiga biasa melakukan kunjungan amal ke rumah sakit. Di sana mereka bisa belajar berhadapan dengan situasi nyata. Tentu saja selalu ada dokter senior untuk mendampingi," profesor margueritte memberitahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taming The Villain Duke
RomanceWarning Red Flag ML Slow Burn 18+ Sophie pikir, dia akan mendapatkan akhir bahagia. Setelah belasan tahun hidup layaknya pelayan di rumah bibinya, sophie menerima kejutan kalau dirinya adalah seorang putri. Kakaknya menjadi putra mahkota dan dirinya...