Seminggu telah berlalu. Sophie menghabiskan harinya dengan rasa gundah. Pertama, dia merasa bersalah. Raja phillip memaksanya membuat puluhan jenis parfum dan kebanyakan punya fungsi militer. Sophie tidak pernah ingin menyakiti seseorang dengan parfum yang dia buat. Tapi, entah bagaimana, orang- orang berkuasa selalu berhasil memaksanya. Tidak terkecuali Thaddeus, suaminya sendiri, dengan jalan pikiran yang tidak mudah ditebak.
Menurut sigmar, raja mungkin akan melakukan ritual ketika bulan penuh. Itu artinya hari ini. Raja sebenarnya berniat melakukan ritual dua bulan sebelumnya namun thaddeus menyeretnya ke pengadilan dan dia kalah serta masuk penjara.
Pagi tadi. Pelayan suruhan Raja sudah ke laboratorium untuk mengambil semua parfum yang sudah selesai. Sophie ragu apakah raja phillip akan menggunakannya segera. Karena semua parfum itu tidak berguna untuk ritual keabadian yang akan dia lakukan. Apakah phillip membutuhkannya karena dia berniat menjahati seseorang? Atau itu adalah bagian dari rencana cadangannya jika misinya tidak berjalan sesuai harapan?
Karena phillip masih punya musuh yang tidak bisa diremehkan. Thaddeus. Dia mungkin tidak tahu kalau phillip masih hidup. Tapi ketika thaddeus sedang murka, atau dia merasa seseorang sedang menantangnya, dia tidak ragu untuk menyerang balik.
Posisi politiknya saat ini sangat kuat. Dia menguasai parlemen, punya pasukan dan kekayaan yang sulit ditandingi di Anatoille. Kalau thaddeus memutuskan menjadi penjahat sungguhan, dia bisa melakukan apa saja. Untungnya, thaddeus hanya egois, oportunis dan tidak ambisius. Dia cenderung mencari aman dan hidup tenang. Hanya saja, dia berharap tetap bisa mengendalikan dunia di sekitarnya.
Menikah dengannya membuat Sophie cukup mengenalnya. Thaddeus punya pikiran sederhana. Dia hanya ingin menghancurkan phillip. Dan itu sudah berhasil. Segala yang dia lakukan hanya untuk tujuan besarnya. Termasuk segala kejahatannya.
Tapi dia tidak punya tujuan ideologis nyata. Dia tidak benar-benar peduli dengan nasib Anatoille asalkan hidupnya masih sesuai dengan rencana yang dia tulis.
Hal itu terbukti saat ini. Sophie berada di situasi serupa dengan dulu ketika phillip pertama kali menahannya di istana untuk membuat parfum. Thaddeus ketika itu melakukan cara apapun untuk membawanya pulang. Dia menggunakan kesalahan phillip sebagai dasar untuk menjebloskannya ke penjara.
Kini, ketika dia tahu phillip sudah kalah, thaddeus tampak tidak berminat mencari Sophie.
Sophie menghela nafas, ada setitik duka yang menusuk di hatinya. Dia tidak menginginkannya. Dia membencinya. Tapi, dia tidak bisa selalu mengelak. Dia diam-diam menyimpan harap kalau Thaddeus mengkhawatirkannya. Namun, pelayan bercerita, sejak hari pertama Carl diperintahkan membawa Sophie pulang, utusan thaddeus tidak pernah datang lagi.
Apakah sang duke sudah mengabaikannya? Apakah dia sudah tidak membutuhkannya? Seharusnya sophie sama sekali tidak boleh berpikir kalau dia mungkin sedikit spesial di hati sang duke. Thaddeus membutuhkannya hanya untuk membalas dendam. Hanya itu.
Belakangan, thaddeus berharap sophie bisa melahirkan penerus untuknya. Sophie pikir, mungkin hanya itu guna sophie untuk thaddeus saat ini. Jika dia sudah melahirkan seorang putra, mungkin ketika itulah sang duke akan benar-benar mengabaikannya.
Kalau ada satu hal yang bisa dia syukuri hari ini adalah, saat ini, Roran sedang bersamanya. Kakaknya tampak pucat dan lebih kurus dari biasanya. Kukunya sangat pendek dan kemerahan karena raja phillip terus memotongnya demi sihir penyamaran. Pada akhirnya, raja phillip membiarkan mereka bertemu.
"Kenapa kau terus melihat ke arah jendela?" Roran bertanya dengan suaranya yang lemah.
"Aku hanya bosan,"
"Kuharap bukan karena kau menunggu suamimu menjemputmu,"
"Tidak, aku tahu. Aku kenal dia. Melakukan teguran keras ke istana dua kali dalam waktu yang berdekatan bisa membuatnya dituduh sebagai pemberontak. Dia tidak akan bersedia menjalani resiko itu," tanggap Sophie dengan rasa getir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taming The Villain Duke
RomantiekWarning Red Flag ML Slow Burn 18+ Sophie pikir, dia akan mendapatkan akhir bahagia. Setelah belasan tahun hidup layaknya pelayan di rumah bibinya, sophie menerima kejutan kalau dirinya adalah seorang putri. Kakaknya menjadi putra mahkota dan dirinya...