Bab 75 - In the King's Lab

1.5K 268 60
                                    

Sophie menghela nafas, dia melihat dari jendela berkaca buram di sebelah meja kerjanya. Itu adalah kaca satu arah. Artinya, dia bisa melihat keluar, tapi tidak ada siapapun yang bisa mengintip di dalam. Selain itu, sophie berada di menara setinggi tujuh lantai yang aksesnya hanya bisa melalui istana raja.

Walaupun saat ini dia berada di ibukota, di pusat pemerintahan, tidak ada yang bisa menemukannya. Raja selalu menyediakan makanan dan minuman terbaik buatan koki istana. Pai labu, kue keju dengan selai stroberi dan kukis yang dibuat dengan mentega yang diambil dari susu perah kambing gunung yang langka. Namun sophie tidak menikmatinya. Dia makan hanya untuk menyambung hidup. Menunggu saatnya dia akan bebas dari laboratorium terkutuk itu.

Setiap beberapa hari sekali, pelayan akan datang membawa tong kayu besar penuh bunga lili salju segar. Konon, raja punya perkebunan rahasia untuk mengembangbiakkan lili salju. Raja meminta sophie untuk membuat parfum dari itu.

Tapi itu tugas yang nyaris tidak bisa dilakukan. Lili salju memiliki aroma manis yang samar. Orang dengan penciuman biasa tidak akan bisa merasakannya. Selain itu, metode Ekstraksi dengan menyuling atau penguapan tidak bisa dilakukan. Kelopaknya sangat rapuh. Mudah mencair dan layu. Selain itu, untuk membuat satu kilogram minyak mawar dibutuhkan hampir setengah ton bunga segar.

Lili salju jumlahnya tidak banyak. Sophie juga belum menemukan cara untuk mengambil minyaknya dengan efektif. Dia sudah membuang belasan kilogram lili salju dengan sia-sia.

Tok tok

Sophie melihat ke arah pintu. Ketika sore hari, raja akan mengunjungi Sophie untuk mengecek perkembangannya. Sophie sudah dengar. Para perfumer sebelumnya tidak berhasil mengekstraksi minyak lili salju selama bertahun-tahun. Saat ini, hanya sophie yang bekerja di lab rahasia sang raja. Raja memutuskan untuk mempercayakan semuanya kepada sophie.  Dia merasa putrinya punya potensi.

"Jadi, kudengar kau lagi-lagi telah menyia-nyiakan lili salju yang berharga," raja berkomentar seolah itu hal yang wajar.

"Aku masih butuh waktu," sophie menggeleng frustrasi.

"Bukankah kau ingin cepat-cepat pergi dari lab ini? Kenapa kau tidak gunakan seluruh kemampuan otakmu?"

"Aku sudah mencoba, tapi—"

"Lakukan ini demi masa depanmu bersama Roran. Kau tahu, kalau moodku buruk, aku bisa melakukan apa saja," kata raja tenang.

Sophie merasa getir di hati. Raja mengancamnya dengan halus. Roran tidak kuat, dia tidak berkuasa. Dia adalah boneka sang raja yang berjuang keras menjadi putra mahkota yang baik. Raja tidak terlalu membutuhkannya. Dia bisa punya anak lagi. Yang jelas, roran bisa disingkirkan kapan saja. Selain itu, raja sudah tahu pertemanan rahasianya dengan Rayya, putri ratu Navaran.

Raja bilang, roran terbukti merencanakan konspirasi untuk melawannya. Itu adalah kejahatan yang layak dijatuhi hukuman mati. Raja bilang, dia bisa saja melakukannya kalau tidak memikirkan sophia. Dia bilang, kalau sophie bisa membuatnya senang dengan menyelesaikan apa yang gagal dilakukan para perfumernya selama belasan tahun, dia akan mengampuni Roran.

"Saya sedang berusaha,"

"Stok lili salju yang tersisa tidak banyak. Sisanya hanya sekitar belasan kilogram. Berikan parfum itu padaku walau hanya beberapa tetes. Kalau kau masih gagal, tidak apa. Kau hanya perlu tetap tinggal di lab ini selama setahun ke depan, sampai lili salju berbunga kembali," kata raja.

"Mungkin ini memang tidak bisa dilakukan," sophie menggumam.

"Apa?"

"Mungkin tidak ada yang namanya keabadian, prasasti itu hanya sebuah karangan. Seluruh legenda itu hanya—"

Taming The Villain DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang