Bab 87 - Extra Part 1

2.1K 227 49
                                    

Roran dalam masalah serius. Cukup serius sampai dia harus membatalkan janji bertemu dengan perdana menteri siang ini.

Naga air ganas yang menguasai Teluk navaran mengamuk. Rupanya, apa yang berusaha dilakukan oleh ratu Navaran dan para pawang monster di sana tidak cukup untuk membuatnya pergi. Konon, dibutuhkan ramuan tertentu. Ramuan yang sangat rumit dan hanya bisa diciptakan oleh perfumer handal. Namun, perfumer yang dulu terlibat dalam pemanggilan monster naga air itu telah meninggal dunia di era raja Phillip.

Anatoille hanya punya Sophie, serta beberapa perfumer spesialis pemula yang belum cukup pengalaman. Setelah Sophie melahirkan seorang putri bernama Teresa, Thaddeus melarangnya untuk sama sekali menyentuh laboratorium parfum.

Itu karena Sophie mengalami komplikasi kehamilan yang cukup buruk. Beberapa minyak atsiri membuatnya kontraksi lebih awal dan itu membahayakan nyawanya. Semua diperparah karena usianya yang belum genap dua puluh tahun.

Kini, sudah empat tahun berselang, Sophie tidak bisa mencium wewangian dan zat tertentu karena akan membuatnya pening dan memberinya sesak nafas. Dokter kerajaan mengatakan kalau dia harus benar-benar bersih dari zat-zat pembuat parfum. Karena rupanya segala bahan kimia itu telah mengancam kesehatannya.

Tapi, bukan itu masalah paling serius hari ini. Untuk kesekian kalinya, pesta dansa kerajaan diadakan. Dan untuk yang keempat kalinya, Roran tidak bisa memilih siapapun untuk menjadi pasangan dansanya.

Untuk urusan naga navaran, Roran memutuskan akan meminta Sigmar mengurusnya. Dia punya kenalan perfumer bagus yang mungkin bisa membuat parfum sesuai resep yang ditinggalkan oleh leluhur mereka. Selain itu, dia masih mencari cara untuk mati.

Tapi soal pasangan dansa, Roran tidak pernah bisa membuat keputusan. Karena dia adalah raja. Dia juga lajang. Semua keluarga bangsawan yang dia tahu di Anatoille bahkan di luar negeri berebut mengenalkan putri mereka. Jika Roran membawa seseorang di pesta dansa, bisa dipastikan mereka akan gempar. Roran juga tidak akan bisa mengelak berkata bahwa mereka hanya teman karena itu akan sangat menyinggung bagi pasangan dansanya. Karena itu, membawa seseorang ke pesta dansa artinya dia akan menikahinya.

"Jadi, kenapa anda memanggil saya, yang mulia?" Seorang biarawan membungkuk di hadapannya, dia tersenyum.

Dia baru saja memasuki perpustakaan pribadi roran, meminimalisir kebocoran rahasia. Entah bagaimana, para wartawan selalu punya cara untuk menemukan rahasia memalukan para pesohor. Seharusnya roran menghukum mereka, tapi  lagi-lagi Roran terlalu pemaaf dan hanya memberi teguran.

Roran menilai biarawan itu. Dia memang dari keluarga bangsawan, karena itu gesturnya sopan dan elegan. Selain itu, seperti kata rumor yang ramai belakangan ini, Father Quincy Baldwin memang tampan. Terlalu tampan sampai para wanita menyayangkan keputusannya untuk hidup selibat. Dia terlalu berkualitas untuk disia-siakan. Tapi sayang, apapun rasa sesal mereka, Quincy adalah biarawan.

Tapi bukan fisiknya yang membuatnya diberikan kehormatan untuk pembicaraan empat mata dengan raja Roran. Konon, dia adalah biarawan yang dicintai dewa. Dia bisa membantu banyak umat mewujudkan doa mereka.

Roran ingin tahu, apakah Quincy juga bisa membantunya?

"Ini masalah asmara," roran berdehem sebelum bicara. Quincy mengernyitkan keningnya heran.

"Yang mulia, saya seorang biarawan. Saya tidak ada pengalaman tentang—"

"Maksudku adalah, saya ingin mencoba cara lain. Cara spiritual. Bisakah anda membersihkan aura jahat yang mungkin masih ada di diri saya?" Tanya Roran serius.

"Apa?"

"Begini, saya pernah disihir, Maksudku semacam dikutuk. Oleh raja sebelumnya. Sihir itu membuat saya menjadi hampir gila. Dan, apakah itu berpengaruh dengan perjodohan?"

Taming The Villain DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang