Bab 44 - The Duke's Investigation

2.1K 331 57
                                    

Ketika udara terasa membeku di selatan. Salju kelabu berguguran, menciptakan suasana tenang namun dingin. Kelopak lili salju yang indah telah mekar di tangan sang duke, menciptakan keindahan sekaligus harapan.

Lili salju itu, tumbuh dengan baik di rumah kaca sang duke. Salah satu investasi terbesarnya. Dia tidak pernah mencair, namun hanya tertidur. Kini bunga itu telah mekar sempurna siap dipanen. Thaddeus menyadari, tatapan semua orang yang ada di lapangan tempat para kaum Navaran berkumpul kini menghangat menatap bunga itu.

"Li-Lili salju?" Ratu mereka, yang berkulit eksotis dengan mata keemasan tampak terpukau sekaligus malu tidak mampu menyembunyikan perasaannya.

Begitu sang duke tiba di selatan, dia segera menjalankan misinya. Tidak seperti duke lain atau pasukan kerajaan. Dia tidak menyerang. Thaddeus punya puluhan tentara terlatih di belakangnya. Dia juga punya ribuan botol parfum militer berkualitas tinggi yang bisa menaklukkan negara.

Tapi thaddeus tidak ingin sembarangan menggunakannya. Kaum navaran, adalah salah satu kaum pemberontak yang menggerogoti Anatoille. Mereka kuat, keras kepala dan punya harga diri tinggi. Walaupun pasukan kerajaan membayangi mereka, tidak pernah sekalipun mereka mengaku kalah.

Anatoille mengklaim Teluk dagestan sebagai wilayah kekuasaan mereka namun kaum Navaran terus melawan.

Navaran memiliki seorang ratu, Celia namanya. Semua bilang dia punya kemampuan penjinakan monster yang luar biasa. Konon dia memerintahkan naga air kepala sembilan untuk memblokir Teluk dagestan atas perintahnya ketika dia baru berusia enam belas tahun.

Dia memiliki potensi yang luar biasa. Sayangnya dia punya penyakit yang akan merenggut jiwanya dalam 3 tahun. Ketika itu terjadi, para monster buas yang dia taklukkan akan lepas kendali. Memangsa baik orang Navaran maupun Anatoille.

Pasukan kerajaan tidak berani membunuh Celia. Statusnya itu lah yang membuat Navaran tetap bertahan tidak hancur karena penjajahan Anatoille.

"Di seluruh benua ini, aku bisa yakin kalau hanya aku, yang bisa menanam dan mengembangbiakkan lili salju ini," Thaddeus berkata tenang.

"Mustahil! Bunga itu sudah punah dan hanya dianggap legenda!"

"Ratuku, apa kau tidak pernah dengar teori yang berkata kalau legenda itu ditulis berdasarkan kenyataan? Lebih dari separuhnya aku yakin itu nyata dan itu yang membuatku yakin untuk mendapatkannya. Dan aku membuktikannya,"

Ratu Celia meremas singgasananya merasa geram sekaligus tertarik dengan apa yang dimiliki Thaddeus. Lili salju, konon adalah tanaman yang bisa menyembuhkan segalanya. Termasuk seseorang yang diambang kematian. Selama orang itu belum kehilangan nyawanya. Namun, lili salju juga memiliki kelemahan. Seorang manusia tidak bisa makan lebih dari tiga kuntum. Masing-masing kuntum, dipercaya dapat memperpanjang umur selama lima tahun.

"Aku memberikan satu kuntum secara cuma-cuma untukmu, hadiah persahabatan," Thaddeus tersenyum, membungkuk sedikit kepadanya.

"Jangan bercanda! Aku tidak akan menerima apapun dari antek raja Anatoille!"

"Ratuku, saya sudah menyelidikinya. Tentang peristiwa dua puluh tahun silam, saya tahu. Raja phillip, membunuh ayah anda, memicu pemberontakan anda dan kaum navaran di dagestan. Saya dan anda serupa," thaddeus berkata tenang.

"Apa?"

"Ayah saya, juga dibunuh oleh raja phillip, sahabatnya sendiri. Dan saya tidak terlalu ragu untuk bilang, kalau dia juga sedang merencanakan hal yang serupa terhadap saya," kata Thaddeus yakin.

Ratu Celia terlihat ragu, dia melirik para orang kepercayaannya dan salah seorang dari mereka mengangguk seolah membenarkan perkataan Thaddeus.

"Aku akan terima lili saljumu, aku tidak memungkiri kalau lima tahun tambahan dalam umurku bisa membantuku menemukan obat sebenarnya untuk menghilangkan penyakitku," kata Ratu Celia elegan.

Taming The Villain DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang