Bab 60 - The Crown Prince Plan

2.6K 351 31
                                    

"Saya menerima kabar dari pedagang yang kita bayar, mansion caleigh tidak lagi membeli teh dari mereka," Rudy memberitahu sambil sesekali merapikan rambutnya yang ditata dengan minyak rambut. Rudy tidak banyak bertanya, dia hanya menjalankan perintah. Rudy tidak terlalu senang harus bekerja di istana.

"Mereka sudah tahu? Bagaimana mungkin?" Roran tampak terkejut. Sang putra mahkota baru menyelesaikan latihan menembaknya. Seperti biasa, dia menerima hasil sempurna. Tembakannya nyaris selalu tepat. Sejak kekalahannya dengan thaddeus yang lalu, Roran berusaha menaikkan kemampuan menembaknya. Dia tidak ingin thaddeus mengalahkannya lagi.

Sejak awal, roran punya bakat istimewa dalam hal militer. Dia kuat, lincah dan pandai beladiri. Dia kini juga belajar dari para jenderal Anatoille dan mereka memuji bakat roran mengatur strategi. Tentu saja, roran tidak akan menyia-nyiakan kesempatan langkanya sebagai seorang putra mahkota. Dia terus belajar untuk menjadi pemimpin masa depan yang lebih baik.

Sigmar, temannya tampak berdiri di dekat jendela sambil melipat tangannya.

"Bagaimana bisa? Kau bilang racun kesuburan itu tidak mungkin terdeteksi," Roran memprotes.

Dia mengeluarkan banyak upaya dan uang demi mendapatkan racikan teh itu. Teh itu harus memberi manfaat nyata bagi tubuh walau diam-diam juga meracuni peminumnya. Thaddeus merasa cocok dengan teh itu dan terus meminumnya. Seharusnya setelah tiga bulan lagi, thaddeus tidak akan bisa menghamili siapapun.

"Aku sudah memastikannya, itu racun paling bagus. Tidak terdeteksi, tidak mematikan dan sesuai dengan tujuanmu. Membuatnya mandul. Hanya beberapa orang yang bisa mengetahui kandungan burdock dalam teh itu," Sigmar menjelaskan.

"Pertama, duke caleigh mungkin punya ahli kimia di rumahnya. Dengan beberapa bahan kimia, mereka bisa mengeceknya. Tentu saja, itu terlalu merepotkan dan berlebihan, bahkan bagi seseorang yang waspada seperti thaddeus. Jadi, kurasa bukan karena itu," Sigmar memberi tanda dengan jarinya, seolah sedang menghitung.

"Kedua, ada penghuni mansion caleigh dengan penciuman luar biasa bagus. Sangat langka, tapi itu mungkin terjadi,"

Roran mengernyitkan dahi. Orang dengan penciuman bagus? Bagaimana cara mengetahuinya?

"Orang-orang dengan penciuman tajam, biasanya bekerja sebagai apa? Aku akan menyelidikinya. Lalu kalau aku bisa menyingkirkan mereka-"

"Wah, kau mulai berpikir culas seperti thaddeus,"

"Para jenderal mengajariku kalau ini namanya strategi perang,"

"Terlalu dini bagimu untuk mengaku sedang berperang dengannya,"

"Kini kau juga ikut meremehkanku? Jangan lupa, aku sudah berhasil meracuninya tanpa ketahuan selama dua bulan ini," Gerutu roran kesal.

Sigmar tersenyum, menunjukkan gestur misterius seperti biasa. Tentu saja dia tahu persis siapa yang berhasil mengenali racun itu. Siapa lagi selain Sophia? Dia perfumer, dan bukan perfumer biasa. Sophia adalah perfumer spesialis. Walaupun gadis itu bungkam. Tapi sigmar cukup pandai menebaknya.

"Aku tidak menyangka kalau kebencianmu begitu besar sampai sanggup meracuninya. Kau tahu kan, kalau adikmu bisa terkena dampaknya. Dia juga tidak bisa punya keturunan,"

"Sophie tidak akan lama menikah dengannya,"

"Itu akan sulit, duke thaddeus tidak akan melepaskannya begitu saja,"

"Mereka tidak saling mencintai,"

"Sophie tidak suka menikahinya. Pernikahan ini adalah keterpaksaan," tambah sang pangeran.

"Sophie gadis yang cerdas, dia tahu kalau pernikahan itu adalah jalan terbaik baginya. Dalam sebuah pernikahan, cinta bukan tujuan utama,"

"Masalahnya lebih dari itu," Roran memucat. Dia tidak bisa mengungkapkan rencana keji sang raja. Roran harus berjuang sendiri untuk menyelamatkan adiknya dari nasib menyedihkan.

Taming The Villain DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang