Malam yang ramai dengan ritual telah berlalu, tergantikan pagi yang dingin setelah di guyur hujan
Lintang bergegas bangun meninggalkan Candra di atas tempat tidur
ia ingin pergi ke arah sungai untuk buang air kecil
saat menuruni anak tangga ia secara hati-hati berjalan, tak di duga Lintang berpapasan dengan suaminya yang di gendong Surya menuju ke atas
"a-apa yang terjadi tadi malam?"
Lintang bergegas ikut memapah Dirgantara menuju rumah atas
dapat tercium bau alkohol yang menyengat dari suaminya itu
'BERAT!'
itu yang Lintang rasakan saat badan Dirgantara menempel di atas pundaknya
melihat gelagat Lintang, Surya segera mendorong Lintang menjauh
"aku ingin membantu"
lagi-lagi Suya tak menjawab, ia meneruskan tujuannya
Lintang tak mendapat respon, mengambil kembali tangan suaminya, tapi langsung di tepis oleh Surya
"ada apa? aku akan ikut membantu"
Surya yang kesabarannya sudah di batasnya membentak Lintang dengan suaranya yang serak tanpa kata-kata
"HRA!!! HAAAA! HAAAA!"
Lintang terkejut mendengar suara Surya yang menakutkan, ia terpaku di tempat
Surya mendengus kesal lalu pergi meninggalkan Lintang
dalam pikirannya Lintang masih berpikir dengan apa yang terjadi tadi malam hingga Surya kehilangan suaranya
...
di tempat lain, tepatnya rumah Koi tergeletak Timin yang tertidur pulas di kasur pojok ruangan, sedangkan di kasur utama, Umbara bangun
Umbara melihat kesamping, Koi masih tertidur dengan mendengkur keras memeluk dirinya
sekuat tenaga Umbara melepaskan pelukan itu
setelah terlepas, ia melihat bagian perutnya yang terdapat memar, karena di peluk terlalu kencang
"sialan, sekarang perutku memar"
untuk membuat rileks tubuhnya, Umbara memilih untuk pergi ke bawah pohon sekalian jalan-jalan, meskipun hari belum terlalu pagi
di pertengahan jalan ia melihat Lintang yang murung sendirian di tepi jalan
Umbara agak jengkel, karena itu sedikit mengganggu, jadi ia memutuskan untuk kembali lagi rumah milik Koi
...
deeburan ombak di desa tepi pantai terdengar merdu di teliga, tak ada gangguan dari para anak dewa yang datang karena para zombie menghindari air sedangkan para duyung menghindari daratan
sekelompok orang berpakaian serba putih dan abu-abu yang modern sedang berjalan di pasir pantai dengan sepatu bot super tebal berwarna hitam
beberapa robot besar dan kecil mengikuti dengan desain kaki seperti roda tank yang memungkinkan mereka berjalan di segala medan ada beberapa robot terbang dan beberapa robot Android berwujud manusia
Rangga dan Atri dua orang manusia yang memimpin perjalanan mereka mendapatkan pesan dari kacamata mereka hanya dengan menggerakkan tangan sebuah layar keyboard yang bisa di lihat dari kacamata muncul untuk membalas pesan
Atri melihat di laut yang sekarang sedang kedatangan sebuah kapal putih berukuran besar berada di tengah laut
"Rangga, sepertinya perjalanan ini akan memakan lebih banyak waktu, tidak seperti para senior kita"

KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak di Waktu yang berbeda
Science Fictionawalnya aku hanya orang yang depresi mencoba untuk bunuh diri dengan tenggelam di kolam renang dekat sekolah, sambil terus berdo'a agar tak terlahir di waktu ini sampai tak sadrkan diri. tapi saat ku membuka mata aku melihat sekeliling dan banyak pe...