Prolog

14.2K 560 4
                                    

Saat itu, adalah malam yang paling mendebarkan untuknya. Lagi, ia kembali mendapatkan piala awards atas film barunya. Mungkin, itu adalah piala ke 100 nya sejak ia debut pertama kali saat berumur 7 tahun.

Karirnya sangat melejit. Kekayaan dia miliki. Teman dan kolega serta keluarga harmonis, ia memiliki itu semua. Hidupnya benar-benar sempurna saat itu.

Di malam ketika ia merayakan piala awardsnya, ia pikir saat itu hidupnya terasa sangat menyenangkan dan sempurna. Namun ketika pagi menyongsong, ia malah terbangun di tempat yang aneh. Orang-orang disekelilingnya menangis dengan memakai pakaian hitam. Belum lagi, ia menyadari bahwa dirinya saat itu sedang berada di dalam gereja yang juga tampak aneh. Tak ada patung Tuhan Yesus di ruangan itu, bahkan kayu salib pun juga tidak ada. Ia sampai meragukan kesimpulannya yang saat ini sedang berada di gereja.

Ia menjalani hari itu dengan banyak pikiran, hingga akhirnya ia berakhir di suatu ruangan luas dimana di sekelilingnya terdapat rak-rak yang berisi buku.

Seorang remaja laki-laki yang masih memakai pakaiaan hitam, berdiri di depannya sambil menatap ke arahnya dengan penuh amarah. Apa sih sebenarnya yang terjadi?

"Mengapa kau membunuh ayahku?" Tanya si remaja itu.

Ia benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Dimana dia sekarang dan siapa remaja yang ada di depannya. Ayahnya? Yang benar saja, memangnya ia sedang syuting film sekarang sampai menyebutkan kata-kata membunuh.

Lalu ingatan itu tiba-tiba muncul.

Awalnya ia tidak mengerti. Ingatan apa itu. Namun ketika ia melihat ke arah kaca dari salah satu rak buku yang memperlihatkan pantulannya, saat itu ia baru mengerti semuanya.

Ia sedang berada di dimensi yang lain. Yah hanya itu informasi yang bisa ia simpulkan, karena dulu ia pernah memainkan salah satu film tentang isekai. Dan tak berapa lama kemudian, ingatan yang dimiliki pemilik tubuh mulai terbayang di pikirannya.

Pemilik tubuh, Lili Leonard yang merupakan seorang wanita berusia 25 tahun. Lili kini menjadi seorang janda lagi, karena ini adalah pernikahan ke limanya. Empat mantan suaminya meninggal karena sesuatu yang tidak terbayangkan, dan begitu juga dengan suami kelimanya sekarang.

Umur pernikahan mereka baru menginjak satu tahun dua bulan, namun ia kembali menjadi janda untuk yang ke lima kalinya.

Dan remaja yang ada di depannya adalah Ignis Leonard. Remaja yang berusia 15 tahun ini memang tidak pernah menyukai Lili. Selain karena ia adalah seorang janda dengan catatan memiliki suami yang telah meninggal, Lili juga terlalu muda untuk menikahi ayah mereka yang saat itu sudah berusia 50 tahun. Yah, Evelin bisa mengerti perasaan remaja itu.

Mungkin saat ini, Ignis yakin bahwa ayah mereka mati karenanya juga. Karna Lili yang mungkin akan merebut semua harta warisan milik mereka.

"Aku tidak pernah membunuh ayahmu! Bahkan niat pun tidak punya" jawab Lili yang memang benar adanya. Ia juga merasa bingung, mengapa selama ini suami-suaminya meninggal dan membuat ia menjadi janda.

"Tidak! Aku yakin kau melakukan itu karna ingin merebut semua harta warisan ayahku" bantah si remaja itu lagi yang masih ngotot dengan kesimpulannya sendiri.

Lili hanya tersenyum lemah. Jujur saja, ia sangat mengasihani wanita ini.

"Jika aku memang ingin merebut harta warisan milik kalian, sejak awal aku bukan membunuh ayahmu, melainkan penerusnya yaitu kamu. Lalu aku akan melahirkan penerus baru untuk mendapatkan warisannya. Bukankah itu lebih masuk akal?" Ucap Lili.

"Lagi pula, saat ini yang kalian punya hanyalah aku. Sampai kamu sudah layak untuk mengambil alih gelar dan wilayah, aku dengan terpaksa harus tetap berada di rumah ini. Kau tahu, keluarga-keluargamu yang ada di luar sana sekarang pasti sedang bersiap-siap menjilat kalian, karena tak ada orang dewasa yang menjadi wali kalian. Jadi, aku harap kamu bisa memberikanku kepercayaan untuk mengurus wilayah sekarang, sampai kamu layak dan cukup umur" ucap Lili lalu berjalan meninggalkan remaja laki-laki itu.

Ia berjalan menuju tempat ibadah lagi dan sekarang, ia baru bisa memandang wajah dari jenazah yang ada di depannya. Wajah tua yang seumuran dengan ayahnya.

Karena memikirkan keluarganya, ia sampai tidak sadar bahwa sedang menangis sekarang. Bagaimana keadaan ayahnya? Ibunya? Dan juga tubuhnya yang ada disana? Apakah ia benar-benar telah meninggal?

Janda Selalu di DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang