19

3.7K 363 3
                                    

Tiga hari setelah mencapai kesepakatan, namun Lili tidak kunjung diizinkan untuk kembali. Fanel, kepala pelayan mansion Duke, berisikeras memaksanya untuk mengembalikan kesehatannya dulu. Karena setelah diskusi mereka, Lili kehilangan kesadarannya karena sudah tidak mengkonsumsi apapun selama beberapa hari.

Lalu, entah apa yang dilakukan pria kejam itu saat ia pingsan, sehingga ketika ia sudah terbangun hingga memulihkan kesehatannya, pria itu tidak memintanya menyentuhnya. Padahal dalam kesepakatan, ia akan menyentuh pria itu sekali dalam dua hari. Mungkinkah pria itu tidak sekejam yang ia pikirkan?

Dalam kesepakatan mereka, Lili mengajukan beberapa syarat dan salah satunya adalah merahasiakan hubungan mereka. Lili tidak ingin nama baiknya semakin jelek karena rumor mengenai dirinya yang sudah mendapatkan pria pengganti padahal tanah kuburan suaminya masih basah, sungguh sangat tidak menyenangkan. Sehingga kepulangannya ke mansion keluarga Leonard, ia hanya diantar dengan sebuah kereta kuda yang tidak memiliki lambang keluarga manapun.

Ketika kereta kuda yang ia tumpangi telah sampai di depan gerbang mansion, para ksatria penjaga yang melihat penasaran penumpang kereta langsung membelalak terkejut ketika mendapati penumpang itu adalah Nyonya rumah mereka. Lili bisa melihat sekilas wajah-wajah dari para ksatria itu yang tampak kegirangan ketika melihatnya. Kegirangan?  Pasti dirinya yang salah mengartikan ekspresi mereka. Karena sangat tidak mungkin ada orang yang senang dengan kehadirannya di rumah ini.

Setelah membuka gerbang dan mempersilahkan kereta kuda yang ia tumpangi masuk, Lili kembali memfokuskan perasaanya. Ia mencoba menyemangati dirinya untuk bertahan sebentar saja di tempat ini, walau tidak ada yang senang dengan keberadaannya. Bukankah berpura-pura itu keahliannya?

Baru saja Lili masuk ke dalam mansion, para pelayan serta beberapa ksatria penjaga langsung membuat barisan seakan menyambut kedatangannya.

Tubuhnya yang membeku di tempat karena kebingungan dengan perubahan itu menatap para pekerja-pekerja dengan kernyitan dalam di dahinya. Apa lagi tak lama kemudian, sebuah rombongan tiba-tiba berlari ke arah mereka lalu menatap ke arah Lili dengan terkejut. Tidak hanya mereka yang terkejut, Lili juga terkejut karena kehadiran orang-orang itu. Bukankah dia baru saja pergi selama seminggu? Mengapa orang-orang yang belum lama ini ia usir berada di mansion ini?

"Marciones?" Salah satu pria paruh baya memanggil namanya dengan bergumam. Lili yakin, dia adalah salah satu paman dari anak-anak.

"Mengapa anda disini?" Pertanyaan aneh itu keluar dari mulut wanita yang berada di samping paman anak-anaknya. Tampaknya wanita itu adalah istri dari pria itu.

Kernyitan Lili semakin dalam dan kini matanya memicing tajam. "Bukankah seharusnya aku yang mempertanyakan hal itu? Mengapa kalian semua ada disini? Aku tidak ingat memberikan izin pada surat undangan kalian" ujar Lili sambil mentelengkan kepalanya ke samping.

"Persetujuan? Kamu pikir kami ini siapa? Kami keluarga dari Ignis dan Charlize. Kami tidak membutuhkan persetujuanmu jika kami ingin mengunjungi keponakan-keponakan kami" ujar salah satu dari rombongan itu.

Haaa.... sangat melelahkan menanggapi orang-orang seperti ini. Orang yang tidak beretika yang berkedok bangsawan ini sangat memuakkan.

"Jika kalian semua adalah seorang bangsawan, kalian pasti mengetahui peraturan ini. Seseorang yang memasuki mansion bangsawan tanpa undangan akan dianggap sebagai penyusup. Dan karena aku tidak pernah merasa mengirimkan undangan untuk kalian, kalian harus bersedia menerima hukuman yang sudah di tetapkan. Di tempat ini, kalian adalah orang asing yang membutuhkan persetujuanku untuk masuk. Seharusnya kalian menyadari hal itu!" Kesal Lili yang kini arah tatapan matanya mengarah pada Daniel. Dan tanpa perintah lebih lanjut, pria itu langsung bergerak memerintahkan para ksatria untuk membawa tamu-tamu itu segera keluar dari mansion.

Ketika Daniel mengambil alih, Lili memutuskan untuk masuk. Kepalanya langsung mengalami migrain parah, ketika menghadapi orang-orang itu. Dan baru saja ia hendak beristirahat, kepala pelayan mansion datang mengunjunginya dan melaporkan sesuatu yang harus mendapatkan perhatiannya dengan cepat.

Ignis, penerus Marques saat ini sedang berbaring lemah di atas tempat tidur, setelah mengalami muntah darah beberapa kali. Kepala pelayan meminta izinya untuk memanggil dokter agar Ignis mendapatkan penanganan dengan cepat, sebelum terlambat.

Lili jelas terkejut mendengar laporan itu. Apa sebenarnya yang sudah terjadi, hingga Ignis sampai seperti itu. Kepala pelayan juga! Mengapa pria paruh baya itu tiba-tiba menjadi lamban? Mengapa baru memanggil dokter sekarang ketika gejala sakit Ignis semakin parah? Memangnya dia harus memerlukan izinya untuk hal urgent seperti ini?

Barulah Lili mengetahui hal itu ketika dokter memeriksa keadaan Ignis. Salah satu paman anak-anak mencoba mengambil alih kepemimpinan di rumah, memaksa Ignis untuk melawan alergi remaja itu. Pamannya menekankan bahwa seorang pemimpin tidak boleh memiliki kelemahan. Ignis yang lemah dengan buah blueberry dipaksa mengkonsumsi buah itu dan pria yang berkedok paman anak-anak menekankan bahwa itu salah satu cara mengalahkan kelemahan sendiri.

Pria bajingan itu melarang semua orang memanggil dokter, karena Ignis saat ini sedang berlatih melawan kelemahannya.

Alergi Ignis menimbulkan rasa gatal pada seluruh kulitnya. Dan jika sudah sampai memuntahkan darah, itu menandakan tubuh Ignis berada dalam tahap berbahaya dan harus segera mendapatkan penanganan. Jika mereka telat sedikit saja, mereka mungkin sudah kehilangan remaja yang akan kehabisan darah itu. Betapa konyolnya!

Ugh... sungguh, Lili sangat muak dengan semuanya.

Dokter dengan cepat memberikan pertolongan pertama, dan setelah memastikan hal itu, Lili memutuskan kembali ke kamarnya.

Gadis itu tadi melihat tatapan berharap dari para pelayan. Yah, tatapan yang mengharapkannya untuk memperhatikan kondisi Ignis. Namun sayangnya, Lili hanya berdiri acuh tak acuh di depan kamar Ignis ketika dokter sedang memeriksa.

Memperhatikan orang lain? Lili rasa, ia akan berhenti melakukan hal itu. Sekarang, ia memutuskan untuk membayar janjinya untuk memimpin wilayah itu sampai Ignis cukup umur. Jika anak-anak tidak menyukainya, maka Lili juga tidak akan berusaha untuk mengambil hati mereka. Yah benar, Lili memutuskan untuk tidak mengharapkan apapun di mansion ini lagi.

Ia hanya bekerja, ketika memang waktunya bekerja. Ia akan tidur, jika memang waktunya tidur. Dia tidak akan memaksakan dirinya seperti di masa lalu, agar semua orang yang tinggal di mansion ini menyukainya.

Tidak hanya itu, Lili juga sudah tidak datang lagi ke ruang makan untuk makan bersama anak-anaknya. Ketika waktu makan, para pelayan akan membawakan makanannya ke kantor.

Dan satu hal lagi, ia juga sudah tidak berniat terlihat baik di depan Daniel, si pria yang paling misterius di mansion itu.

Sekarang, sudah ada dinding tinggi yang membatasinya. Lili tidak berniat untuk merobohkan dinding itu lagi agar perasaanya tidak akan terluka semakin parah.

Karena setelah Ignis cukup umur, ia akan pergi dari tempat ini ke tempat yang tidak akan terdeteksi oleh siapapun. Karena Lili sudah bertekad, ia ingin hidup hanya untuk dirinya sendiri.

Janda Selalu di DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang