5

5.7K 427 1
                                    

Lili menatap dengan tatapan menilai ketiga calon guru yang akan mengajari anak-anak tirinya mulai sekarang. Jika melihat dari penampilan ketiga orang itu, mungkin tidak akan ada yang terlihat aneh. Namun Lili yang terbiasa berinteraksi dengan banyak jenis orang, ia tahu ada yang aneh dari salah satu guru itu. Yaitu satu-satunya guru wanita, tepatnya guru yang akan mengajarkan tata krama dan etiket pada anak-anaknya.

Penampilannya memang tampak anggunly. Namun entah bagaimana, Lili merasa tidak nyaman dengan cara tatapan wanita itu. Ia menatap Lili dengan tatapan mencemoh dan merendahkannya. Bagaimana bisa seorang yang akan mengajarkan tata krama dan etika bisa memperlakukan orang yang tidak ia kenal seperti ini.

"Tampaknya, anda tidak akan cocok untuk menjadi guru anak-anak" ujar Lili jujur. Guru yang ia maksud serta Daniel menatapnya secara bersamaan, seakan mereka tidak mempercayai penilaiannya.

"Saya tidak mengerti. Apa kesalahan saya sehingga anda menyimpulkan begitu saja?" Wanita itu dengan angkuh mempertanyakan perkataanya.

"Aku tidak ingin anak-anakku memiliki guru etiket yang bahkan tidak tahu tata krama dalam menghargai orang lain. Pendidikan etiket ada untuk menghasilkan bangsawan yang berkelas namun masih memiliki sopan santun pada siapapun" jelas Lili dengan nada sopan, walau ia tahu saat ini ia sedang diremehkan oleh lawan bicaranya.

"Apa anda tidak tahu saya siapa? Saya adalah guru yang mengajarkan permaisuri etika dan dunia sosial. Saya yang memegang kendali perkumpulan sosial. Bisa-bisanya anda meremehkan saya dan mengatakan saya tidak memiliki tata krama" berang wanita itu.

Yah ini lah yang akan di lakukan seseorang untuk membela dirinya jika ia sudah terpojok. Lili yakin, wanita di depannya ini menyadari perlakuannya yang dilakukan pada Lili beberapa saat yang lalu. Namun sayangnya, keputusan Lili telah bulat. Ia tidak akan membiarkan orang di depannya ini yang mengajarkan tata krama dan etika kekaisaran pada anak-anaknya, karena ia yakin, hal itu akan membawa pengaruh buruk untuk perilaku anak-anaknya.

"Daniel, tolong bawa Nyonya ini keluar karena sudah tidak ada lagi yang harus dibicarakan!" Perintah Lili yang memang tidak ingin berdebat dengan seseorang yang tidak menyadari kesalahannya sendiri.

Walau tampak enggan, Daniel akhirnya meminta dengan sopan wanita itu untuk berjalan mengikutinya. Namun sayangnya, perilakunya sama buruknya dengan tata kramanya. Karena wanita itu kini sedang melayangkan ancaman padanya.

"Lihat saja, kau akan menyesal karena telah memperlakukan aku seperti ini. Akan aku pastikan bahwa kau dan Putri Marques tidak akan di terima di pergaulan atas manapun" ucapnya memberi ancaman.

Namun sayangnya, Lili tampak tidak mempedulikan ancaman itu, sehingga kemarahan wanita itu semakin mendidih.

Daniel kembali tak lama kemudian. Wajah laki-laki itu tampak gusar karena Lili baru saja mengusir seseorang yang memiliki pengaruh di pergaulan kelas atas.

"Saya sungguh tidak mengerti jalan pikiran anda Nyonya! Sekarang apa yang harus kita lakukan kedepannya? Apa lagi undangan perayaan kemenangan baru saja tiba tadi pagi" resah Daniel, "entah apa yang akan terjadi pada anda disana nanti, karena saya yakin, Nyonya Marimar tidak akan membiarkan anda begitu saja".

"Apa yang perlu dikhawatirkan sih? Daniel, serahkan saja dunia sosial padaku!" Ucap Lili dengan santai, seakan kejadian yang baru saja terjadi hanyalah kejadian biasa.

Lili hanya tidak menyadari bahwa yang diketahui Daniel tentang Lili hanyalah sebatas seorang wanita yang telah menikah berkali-lali dan tak pernah berurusan dengan pergaulan kelas atas sebelumnya.

Daniel tidak mengetahui fakta bahwa wanita yang merasuki tubuh Lili adalah seorang aktris senior yang telah menjadi pelapor pertama yang selalu menciptakan tren. Evelin lah yang paling mengetahui caranya menarik perhatian banyak orang dan menjadi satu-satunya sumber fokus utama media dan orang-orang.

Lalu, seakan teringat sesuatu, Lili menatap ke arah asisstennya dengan serius. Jika tidak salah dengar, ia tadi mendengar Daniel membahas undangan perjamuan perayaan.

Jika ia berniat menghadari perjamuan itu, mungkin ini akan menjadi perjamuan pertamanya setelah ia menjadi seorang Lili Leonard, seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya.

Sebagai pengamat kecantikan dan keindahan, Evelin sangat menyadari kecantikan yang dimiliki oleh Lili. Walau telah menikah berkali-kali, tubuh dan wajah Lili masih memperlihatkan aura muda yang polos. Wajah yang dimiliki Lili sangat cantik dan khas. Tubuhnya yang berlekuk memperlihatkan betapa sexinya ia, walau wajahnya yang cantik tampak sangat polos.

Perjamuan pertamanya, ia yakin hal itu tidak akan berjalan dengan baik. Wajah dan bentuk tubuh yang dimiliki Lili sudah cukup menjadi sumber pertikaian dan perdebatan para tamu undangan lain.

Namun, karena Lili telah bertekad untuk menjadi satu-satunya orang yang harus mendapatkan perhatian semua orang, ia harus bekerja keras dari sekarang untuk mempersiapkan semua yang ia butuhkan. Pakaian, perhiasan, makeup, hingga bahkan parfum. Ia akan memperhatikan semua hal itu dan memperlihatkan pada semua orang, tidak harus menjadi murid dari wanita yang bernama Marimar itu untuk menjadi salah satu golongan dari bagian kelas atas.

Namun dikarenakan terlalu sibuk dengan pekerjaanya yang lain, Lili jadi tidak mengingat kekesalannya pada wanita yang bernama Marimar itu. Ia memerintahkan orang-orangnya untuk mempersiapkan kebutuhannya yang sesuai dengan standarnya, sedangkan ia kembali berkutat dengan laporan-laporan wilayah. Apa lagi ia berencana menambang mineral yang ada di gunung belakang mansion mereka untuk menjadikannya sebagai salah satu bahan dalam pembuatan obat-obatan serta skincare. Ia benar-benar sangat sibuk.

Di sisi lain, seorang remaja dengan ekspresi keras di wajahnya tampak sangat tidak menyukai perintah yang diperintahkan padanya.

Di depannya, seorang pria berdiri dan memperkenalkan diri sebagai guru berpedang barunya. Pamannya, Baron Chanbaz yang merupakan adik laki-laki ibunya, yang merupakan guru berpedangnya dulu, di usir oleh ibu tirinya. Ia sungguh tidak mengerti jalan pikiran wanita itu. Setelah mengumumkan akan mengambil alih kepemimpinan, Dia malah mengusir semua orang-orang yang berpihak padanya. Bukankah itu sudah terlihat seperti niat jahat yang hanya ingin menguasai harta mereka? Karena sekarang, ibu tirinya benar-benar tidak menyisahkan siapapun di sisi mereka.

Apa yang harus ia lakukan sekarang? Ia sangat tidak menyukai wanita itu, namun sudah tidak ada lagi orang yang berada di sisinya.

Apa yang harus ia lakukan untuk melindungi semua miliknya? Apa yang harus ia lakukan untuk mengusir wanita itu dari sini?

Janda Selalu di DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang