24

3.8K 369 3
                                    

Ketika ia turun untuk sarapan bersama anak-anaknya, Daniel memberitahu padanya bahwa ada undangan kunjungan datang secara terus menerus. Pemilik undangan itu adalah kakak laki-lakinya.

Tampaknya kakaknya sangat penasaran tentang peristiwa kemarin malam. Kakaknya pasti ingin mengetahui penjelasan mengapa ia bisa memiliki hubungan dekat dengan seorang Duke yang terkenal sebagai sesosok monster yang tidak berperasaan ketika memenggal seseorang. Hubungannya dengan Putra Mahkota saja sudah sangat rumit dan kini dia malah menjalin sebuah hubungan dengan pria kejam yang lain.

Namun sayangnya, Lili tidak punya waktu hari ini untuk bertemu dengan kakak laki-lakinya, karena ia berniat membawa anak-anak tirinya untuk menghabiskan waktu di luar. Ketika mendengar penjelasan kakaknya, Lili jadi merasa bertanggung jawab atas kematian ayah dari anak-anaknya. Jika saja ia tidak hadir di tengah-tengah keluarga ini, mungkin anak-anaknya tidak akan merasakan kepahitan dunia secepat ini.

Tempat yang menjadi tujuan mereka adalah taman Blitz, yang terkenal karena keindahannya. Selain memamerkan pemandangan berbagai macam jenis bunga, ada juga sungai yang membentang yang dapat mereka nikmati pemandangannya. Mereka bahkan bisa menaiki perahu-perahu kecil untuk menyusuri sungai.

Dengan peralatan piknik yang cukup lengkap, mereka berjalan menuju taman yang memperlihatkan pemandangan sungai. Lili membawa beberapa dayang serta ksatria untuk mengawal. Ia juga membawa Daniel ikut serta, dan memerintahkan semua orang untuk memakai pakaian biasa saja, agar tidak terlalu menjadi bahan perhatian orang-orang.

Ketika karpet sudah di gelar, Lili tidak segan-segan membaringkan tubuhnya. Beberapa dayangnya langsung panik, karena seorang bangsawan tidak seharusnya tidur di atas tanah seperti ini.

Lili hanya berdecak kecil, dan meminta para dayang-dayangnya untuk tidak bersikap terlalu kentara. Menjadi orang biasa itu sangat menyenangkan, karena mereka tidak harus berusaha menjaga sikap mereka. Seperti itulah yang dilakukan Lili sekarang. Daniel juga tidak banyak berkomentar, seakan membiarkan Lili melakukan semua hal yang dia inginkan.

Anak-anaknya saat ini sedang bermain di dekat sungai, dan Lili memilih memperhatikan dari tempatnya. Sebelum ia pergi tadi, ia memerintahkan dayang-dayangnya untuk mengumpulkan semua barang berharga yang diberikan oleh Putra mahkota setiap bulannya. Jika ada yang bertanya, apakah Lili akan mengembalikannya setelah mengetahui fakta itu? Maka Lili akan menjawab dengan tegas bahwa ia tidak akan mengembalikannya. Ia hanya akan menjualnya untuk memperoleh uang sebagai modal untuk rencana kaburnya nanti.

Yah benar, Lili tetap akan memilih kabur dari kekaisaran ini ketika saatnya sudah tiba.

Ketika sedang asik dengan pikirannya sendiri, para dayang yang duduk bersamanya tiba-tiba menjadi panik dan langsung bergerak cepat menuju anak perempuannya. Karna itu, Lili juga ikutan panik dan pergi melihat apa sebenarnya yang sedang terjadi.

Ketika ia mendekat, Charlize sedang menangis sambil menggaruk kulitnya. Karena perbuatannya, kulitnya memerah sekarang.

"Dia memegang topi itu!" Ignis menjelaskan sambil menunjuk ke arah topi yang sekarang tergeletak begitu saja.

Lili mendekat, namun ia tidak berniat menyentuh benda itu. Namun dengan jaraknya sekarang, ia bisa melihat sumber utama mengapa Charlize menangis dan merasa gatal sekarang.

Ia tidak tahu siapa pemilik topi itu, namun melihat banyaknya kutu pada topi itu, entah mengapa membuat Lili tidak bisa tenang.

Setelah memastikan sumber masalahnya, Lili meminta Daniel membawakannya sebuah salep yang ia racik sendiri dengan bahan utama belerang. Salep yang sangat memiliki banyak manfaat dan salah satunya adalah meredahkan rasa gatal pada kulit yang mengalami alergi.

Janda Selalu di DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang