Pagi ini, sebuah undangan datang. Undangan ini berasal dari keluarga Count Aris, yang merupakan keluarga permaisuri pertama.
Vivian Aris, yang merupakan keponakan permaisuri pertama sekaligus sepupu Putra Mahkota akan mengadakan perjamuan ulang tahun dan mengundang Lili beserta anak-anak.
Sejujurnya, Lili tidak ingin menghadiri perjamuan itu. Namun karena orang yang mengundang adalah salah satu kerabat jauh keluarga kekaisaran, ia dan anak-anaknya dengan terpaksa harus hadir, karena tidak bisa menolak.
Perjamuan itu akan diadakan tiga hari lagi dan untung saja, perjamuan itu tidak berbarengan dengan hari ia bertemu dengan Duke Macmillan.
Hari ini adalah pertemuan pertama mereka setelah kesepakatan itu dilakukan. Sejujurnya, Lili tidak tahu mereka akan bertemu dimana dan pukul berapa. Ketika pagi menyambut, tubuhnya langsung diliputi kegelisahan karena memikirkan ia akan bertemu dengan pria itu.
Dan saat makan malam, sebuah kereta kuda terparkir di depan gerbang. Itu adalah kereta kuda yang ia tumpangi ketika ia pulang beberapa hari yang lalu. Dan tanpa membuang-buang waktu, Lili langsung mengambil jubahnya dan berjalan dengan tenang menuju gerbang. Daniel yang menyaksikan hal itu tidak bisa mengatakan apa-apa karena setelah Lili pulang, ia merasa ada yang aneh dengan wanita itu. Lalu, bukan hak nya jika ia ikut campur dengan urusan wanita itu.
Dalam keheningan, kereta kuda itu membawanya ke suatu tempat. Mereka melewati jalanan asing yang terlihat gemerlap karena kemewahan di sekelilingnya dan perjalanan itu akhirnya berhenti di sebuah penginapan yang tampak mewah dan megah.
Seseorang yang ia kenal sebagai asissten Duke sudah berdiri di depan lobi penginapan, dan ketika melihat kereta kuda yang ia tumpangi mendekat, pria itu langsung bergerak dan langsung membuka pintu kereta ketika mereka sampai.
Oliver menawarkan tangannya untuk menggandeng Lili yang baru saja keluar dari kereta kuda. Saat itu, penginapan tampak ramai dengan para bangsawan dan untung saja jubah yang ia pakai berhasil menutup wajahnya. Kini semua orang memperhatikannya, kira-kira siapa sesosok yang sedang digandeng Oliver, si tangan kanan Duke iblis.
"Yang Mulia baru saja selesai melakukan pertemuan dengan seseorang di tempat ini dan dalam waktu satu jam lagi, akan ada pertemuan lainnya. Karna akan lama, Yang Mulia memerintahkan saya untuk membawa anda ke tempat ini" jelas Olivers.
Ketika mendengar penjelasan itu, Lili merasa kegirangan. Itu artinya, ia hanya punya waktu selama satu jam bersama Duke. Ia senang karena ia tidak perlu menghabiskan banyak waktu berduaan dengan pria itu.
Oliver mengantarnya ke salah satu kamar di lantai tiga, lalu meninggalkannya ketika Lili sudah masuk ke dalam ruangan itu.
Gadis itu mengedipkan matanya secara perlahan karena ruangan yang baru saja ia masuki sangat gelap. Berbanding terbalik dengan lorong yang ia lewati yang begitu terang karena berlian-berlian yang menancap di setiap tiang.
Masih belum terbiasa dengan kegelapan di ruangan itu, Lili berniat mengjangkau sesuatu untuk mendapatkan sumber cahaya lainnya. Namun tiba-tiba saja, tangannya di genggam erat, lalu tubuhnya dihentakkan ke dinding. Kini ia bersandar di dinding karena sebuah tubuh besar menghimpitnya tanpa ampun. Apa lagi tangan besar yang kasar pemilik tubuh itu menarik tangannya dan menariknya ke atas kepalanya.
Tanpa ampun dan tanpa aba-aba terlebih dahulu, pria itu menciumnya dengan rakus. Lili yang terjebak tidak bisa melepaskan diri atau bahkan melakukan pemberontakan. Ini tidak sesuai dengan kesepakatan mereka!
Lili mencoba menggeliat dari himpitan tubub besar itu dalam upaya sia-sia untuk meloloskan diri. Namun semakin ia menggeliat, maka semakin erat juga Duke memegangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janda Selalu di Depan
RomanceEvelin, seorang aktris yang sangat berbakat dan sering kali di sebut sebagai gadis impian para lelaki. Karirnya sangat sempurna, dengan lingkungan yang hangat dan penuh cinta. Ia juga memiliki segalanya, harta, tahta dan bahkan teman-teman yang sali...