18

3.3K 324 2
                                    

"Apa sekarang kau memutuskan untuk mati? Beginikah pilihanmu untuk mati?" Tanya Noah yang akhirnya menunjukkan batang hidungnya setelah tiga hari menghilang entah kemana.

"Bukankah itu yang anda inginkan? Anda menculik saya karena berniat ingin membunuh saya secara perlahan" ujar Lili lemah. Sudah tiga hari ia tidak makan dan minum. Ia juga memilih untuk tetap berada di posisi yang sama, karena ia masih berusaha mencari jawaban dari setiap pertanyaan-pertanyaanya.

Lili belum mendengar jawaban pria itu ketika seseorang mengetuk pintu lalu masuk ke dalam ruangan. Orang itu tampaknya asissten Duke Macmillan.

Ketika pria itu masuk ke dalam ruangan dan melihat kondisinya, pria itu berdehm pelan, karna cukup terkejut melihat betapa pucatnya wajah Lili.

"Apakah anda baik-baik saja? Kita akan melakukan percakapan panjang, jadi jika anda merasa kurang sehat, kita bisa membicarakan masalah ini nanti" pinta Olivers dengan sopan.

Gadis itu menggeleng pelan, dan meminta Olivers untuk melanjutkan ucapannya. Walau sekarang tubuhnya terasa lemas, Lili yakin ia masih bisa bertahan.

"Baiklah Nyonya. Saya akan menyebutkan beberapa point dalam pembicaraan kita ini. Namun sebelumnya, saya akan menjelaskan titik permasalahannya terlebih dahulu" ujar Olivers sebentar, lalu berdehm kembali.

Pria itu melirik ke arah atasannya yang tampaknya tidak memperdulikan komunikasi mereka berdua dan lebih memilih berkonsentrasi dengan cerutu yang ia hisap.

"Saya Oliver, asissten Duke Maccmillan. Keberadaan anda di tempat ini karena sentuhan anda memberikan efek yang sedang kami uji saat ini. Sejujurnya, Yang Mulia sedang mengalami kondisi di kutuk saat ini. Kutukan ini sudah terjadi dari generasi ke generasi. Duke terdahulu juga mengalami hal itu dan inilah penyebab mengapa pemimpin Macmillan selalu meninggal di usia muda. Saat itu, ketika Duke tidak sengaja menyentuh anda, kutukan haus darahnya menghilang. Seperti yang saya sebutkan, ini tentang kutukan. Kutukan yang membuat penderitanya kehilangan kewarasannya dan haus akan darah. Lalu, bagaimana mungkin kami membiarkan anda pergi begitu saja ketika kami tahu bahwa anda adalah penenang kutukan itu. Benarkan, begitu logikanya?" Ucap Olivers menekan kan kalimat terakhirnya.

Gadis itu tersenyum miring, lalu mengucapkan sebuah kalimat yang mereka tidak harapkan. "Memangnya apa peduliku jika kutukan itu mereda atau tidak? Ketika mendengar hal ini, aku jadi lebih yakin untuk mengakhiri hidupku selamanya, agar kau bisa mengalami penderitaan itu selamanya" jawab Lili dengan nada dingin.

Setelah mengatakan hal itu, barulah Duke Macmillan melirik ke arahnya, memandangnya dengan tatapan tajam, seakan memperingatinya.

Dan bukannya merasa teritimidasi, gadis itu malah menyeringai seakan menantang Duke kejam itu.

"Nyonya, anda tidak perlu melakukan hal itu. Karena pembicaraan kita hari ini akan membuat anda memikirkan kembali perkataan anda. Seperti yang anda tahu, bahwa orang yang membutuhkan disini adalah pihak kami, maka dari itu kami akan memberikan sebuah penawaran yang pasti akan menguntungkan anda" ucap Olivers cepat-cepat karena panik mendengar jawaban dari wanita itu.

"Kesepakatan yang kami tawarkan disini sangat mudah, anda hanya perlu memberikan beberapa sentuhan pada Yang Mulia sekali dalam dua hari, dan kami akan memberikan bayaran sebesar lima ratus ribu balt pada anda disetiap pertemuan. Seperti yang saya jelaskan tadi, kami perlu meredakan kutukan itu demi keselamatan semua orang" ucap Olivers dengan cepat sebelum Lili menolak untuk mendengarkan penawaran yang mereka tawarkan.

Pada dasarnya, tawaran ini sangat menguntungkan untuk Lili. Lima ratus ribu balt itu setara dengan biaya hidup keluarga bangsawan selama satu tahun. Bahkan pemberian stalkernya setiap bulannya hanya berkisar dua ratus ribu balt saja.

"Kau pikir aku pengemis?" Kesal Lili yang tersinggung. Wajar asissten pria itu terlihat salah tingkah. Karena sungguh sangat sulit berhadapan dengan seorang wanita apa lagi wanita itu adalah bangsawan.

"Tidak Nyonya! Saya tidak bermaksud mengatakan hal seperti itu. Saya hanya menawarkan sesuatu yang anda butuhkan, mengingat keuangan wilayah anda sedang tidak baik-baik saja. Semua keputusan ada di tangan anda Nyonya" ujar Olivers menjelaskan yang panas dingin karena takut di tolak. Apa lagi kini majikannya malah memintanya untuk keluar meninggalkan mereka berdua, padahal ia belum mendapatkan jawaban dari wanita itu.

Jika wanita itu menolak, maka Tuannya pasti akan membunuh wanita itu saat itu juga karena dia telah mendengar rahasia kutukan Duke. Ia ingin menghindari hal itu, namun sayangnya orang yang sedang ia hadapi sangat keras kepala.

Setelah kepergian Oliver yang tampak keberatan, kini akhirnya Noah memandang wanita itu dan menatapnya dengan dingin.

"Kau tidak perlu menjawab, karena aku sudah punya pilihan sendiri" ujarnya dingin. "Kau mau tahu apa itu?" Pria itu mentelengkan kepalanya ke samping, menatapnya dengan tatapan menilai.

"Kamu yang menolak sama saja dengan kamu akan menjadi tahanan seumur hidup disini. Tak akan kubiarkan kau mati, tidak peduli seperti apa caramu untuk mengakhiri hidupmu!" Jawabnya, lalu berjalan keluar dari ruangan kamar itu.

Ternyata, sejak awal Lili memang tidak punya pilihan untuk menolak. Pria itu gila dan dia yakin, pria itu bisa melakukan apapun sesuai dengan perkataanya. Lili tidak ingin terkurung di tempat ini. Tak ingin berhubungan juga dengan pria itu. Sekarang, apa yang harus ia lakukan?

Di tempat ini, dia hanya orang biasa yang tidak memiliki kekuasaan dan harta. Ia yakin, ia tidak akan berhasil menentang pria keji ini. Tapi itu untuk sekarang. Karena kini Lili sudah bertekad, ia akan memperlihatkan apa yang bisa dia lakukan untuk mengacaukan orang-orang ini.

Memang mengapa? Walau dia seorang wanita, ia akan memperlihatkan apa yang bisa dia lakukan. Agar tidak ada lagi yang meremehkannya. Agar orang-orang tidak memandangnya dengan sebelah mata karena statusnya yang merupakan seorang janda berkali-kali lagi. Dia akan menunjukkan. Apa yang bisa dia lakukan ke depannya.

Janda Selalu di DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang