"Telah terjadi kecelakaan!" Suara dengan deru napas cepat yang tersendak itu dalam seketika berhasil menghentikan semua kegiatan yang ada di dalam lapangan.
Semua orang manatap ke arah ksatria yang panik itu, mengharapkan laki-laki itu untuk mengatakan apa yang sebenarnya yang sedang terjadi.
"Yang Mulia, kereta kuda yang di tumpangi Nyonya mengalami kecelakaan. Kereta itu masuk ke dalam jurang, dan membuat isi dalamnya tumpah keluar. Namun belum ada informasi lebih jelasnya mengenai keadaan Nyonya" ketika kalimat itu dilontarkan, Noah bisa merasakan jantungnya seakan berhenti berdetak sesaat. Perasaan takut yang tidak pernah ia alami menimpanya dengan sangat keras membuatnya hingga ia kehilangan kekuatan kakinya.
Tubuhnya yang bersimbuh di atas tanah lapangan latihan, menjadi tontonan para bawahannya. Noah tidak pernah memperlihatkan kelemahannya. Bahkan tak ayal, pria itu menjadikan kelemahannya sebagai motivasi kekejamannya. Namun saat itu, Noah terlihat seperti manusia pada umumnya, yang juga punya kelemahan dan tidak bisa melakukan apa-apa.
Alexanders dengan cepat mengingatkan Noah untuk bergerak. Informasi yang ia dapatkan bahwa lokasi kejadian itu tidak jauh dari mansion keluarga Macmillan. Disebutkan bahwa Nyonya mereka hendak kembali ke mansionnya dikarenakan mendengar kabar bahwa salah satu anak tirinya tenggelam di danau. Dan karena informasi itu, Alexanders juga mencari tahu kebenaran itu, karena ia merasa ada sesuatu yang aneh dengan kejadian yang menimpa calon Nyonya mereka.
Dengan kuda yang terlatih di medan perang, mereka, para ksatria keluarga Duke Macmillan serta Duke Noah Macmillan, berhasil sampai di lokasi kejadian hanya dalam beberapa menit.
Seperti yang disebutkan anak buahnya, kereta kuda itu terjatuh ke dalam jurang dan hancur lebur. Barang beserta penumpang kereta di dapati tak jauh dari puing-puing kereta.
Dari semua kekacuan itu, langkah kaki Noah hanya tertuju pada satu objek yang tampak tidak bernyawa di pinggir sungai. Objek itu dengan jelas memperlihatkan goresan luka yang memenuhi hampir seluruh tubuhnya. Goresan luka dengan darah segar mengalir membasahi jari-jarinya, ketika ia mencoba menyentuhnya dengan penuh kehati-hatian.
"Ti...tidak!" Suara yang bergetar dengan tangan yang penuh kehati-hatian saat mengangkat tubuh tak berdaya itu ke pelukannya.
Ketika kulit mereka akhirnya saling bersentuhan, barulah Noah bisa merasakan bahwa tubuh yang ada di dalam pelukannya masih bernyawa, walau napas gadis itu terasa sangat pelan dan lamban.
Dokter yang bekerja padanya yang juga ia bawa ke tempat kejadian perkara, langsung bergerak cepat memberikan pertolongan pertama. Kondisi Lili sangat kritis, dan mereka tidak bisa asal bergerak lantaran tulang gadis itu yang remuk.
Jika salah sedikit, kemungkinan besar akan terjadi penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan pembekuan darah. Hal itu yang paling mereka hindari saat ini. Apa lagi ketika mereka harus membawa Lili menuju kediaman Duke Macmillan untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Sudah tiga jam berlalu, setelah beberapa dokter terampil masuk ke dalam kamar Noah untuk memberikan pengobatan pada Lilinya, namun masih belum terlihat titik terangnya, kapan pengobatan itu berakhir dan Noah bisa mengunjungi gadis itu.
Pada akhirnya, para dokter membutuhkan waktu selama tujuh jam untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan pada Lili. Dan selama itu juga, Lili masih belum sadarkan diri.
Tidak ada yang bisa Noah lakukan. Ia hanya bisa membeku di tempatnya ketika memperhatikan kulit seputih salju milik gadisnya kini penuh dengan memar yang sudah membiru. Belum lagi banyaknya goresan luka yang bahkan mengenai wajah gadis itu.
Setelah akhirnya menunggu hampir selama tujuh jam, kini ia harus kembali menunggu di samping gadis itu. Noah hanya duduk di tempatnya, tanpa meninggalkan pandangannya sedikitpun dari gadis itu.
Namun Olivers, asisstennya tiba-tiba mengganggunya. Teman sebayanya itu meminta Noah untuk keluar sebentar dari ruangan itu, lantaran ingin membahas sesuatu.
Memilih menurut, Noah akhirnya keluar dari ruangan itu. Namun sebelumnya, ia meminta kepala pengawalnya, Alexandros untuk menjaga gadis itu.
Olivers, orang kepercayaanya yang selalu bergerak melebihi pikirannya, memberikan beberapa lembar dokumen serta surat. Hal pertama yang dilakukan Noah adalah membaca surat yang menarik perhatiannya itu, lantaran ada bercak darah di atas surat itu. Yah benar, surat itulah yang mereka dapati di dalam genggaman gadis itu, ketika kecelakaan itu terjadi.
Surat itu berisi berita urgent tentang keadaan mansion. Tepatnya, surat itu ditulis oleh kepala dayang mansion Leonard, karena ada capnya yang terbubuh di atas surat.
Dalam surat itu dikatakan bahwa salah satu anak tirinya mengalami kecelakaan, yaitu tenggelam di danau yang ada di belakang mansion mereka. Tidak disebutkan siapa yang tenggelam dan bagaimana keadaanya. Namun mengingat Lilinya adalah gadis yang sangat lembut dan baik, Noah yakin bahwa gadisnya itu panik dan khawatir sehingga memutuskan untuk langsung kembali.
Setelah selesai membaca isi surat tersebut, kini Noah beralih ke arah dokumen yang diberikan asisstennya. Dokumen itu bersisi tentang penyelidikan yang dilakukan oleh asisstennya. Disebutkan bahwa surat itu tidak datang dari arah mansion dan bahkan tidak terjadi apapun pada kedua anak tirinya. Dan dengan ini, sudah cukup membuktikan bahwa ada seseorang yang mengincar Lilinya, hingga bahkan dengan berani sampai menduplikat cap kepala dayang keluarga Leonard.
"Selidiki dan bawa dia hidup-hidup kedepanku!" Perintahnya tegas dengan aura membunuh.
Olivers mengangguk.
Setelah memberikan perintah itu, Tuannya langsung pergi meninggalkannya untuk kembali ke kamar tempat calon Nyonya mereka berada.
Dalam hati kecilnya, Olivers hanya bisa menyayangkan orang yang sedang mereka buru kali ini. Orang itu salah menargetkan lawan. Nyonya mereka mungkin terlihat lemah dan tidak memiliki power apapun. Orang itu hanya tidak memperluas pandangannya, sehingga tidak menyadari ada siapa yang berdiri di belakang Nyonya mereka. Pemburu yang akan memburu mangsanya tanpa ampun.
Olivers yakin, orang itu akan mengalami penderitaan hingga tujuh turunan. Kematian saja tidak akan cukup baginya. Bahkan jika Tuannya bisa menghidupkan orang mati, mungkin dalam kematian orang itu pun tidak ada kedamaian yang tertinggal lagi.
Untung saja mereka bergerak cepat ketika mendengar berita kecelakaan yang menimpa Nyonya mereka. Jika tidak, mungkin kematian yang menimpa Nyonya mereka juga akan menjadi mimpi buruk untuk Lili, karena Olivers yakin, Tuannya pasti akan memburu Nyonya mereka juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janda Selalu di Depan
RomanceEvelin, seorang aktris yang sangat berbakat dan sering kali di sebut sebagai gadis impian para lelaki. Karirnya sangat sempurna, dengan lingkungan yang hangat dan penuh cinta. Ia juga memiliki segalanya, harta, tahta dan bahkan teman-teman yang sali...