31

2.5K 263 3
                                    

Tubuh yang terbaring lemah di atas tempat tidur itu masih juga tidak memperlihatkan tanda-tanda akan bangun.

Sudah beberapa hari berlalu dan bahkan memar yang membiru di tubuh gadis itu kini sudah menghitam dan sebentar lagi akan pudar.

Para dokter sudah memastikan bahwa keadaan gadisnya itu sudah membaik dan memperkirakan tidak sadarkannya Lili karena efek trauma pada tubuhnya. Mereka cukup menunggu saja dengan sabar karena Lili pasti akan bangun.

Dan selama itu juga, Noah menghabiskan hari-harinya di dalam kamar tempat Lili di rawat.

Tidur, makan, bekerja, hingga menerima tamu yang sangat penting. Hal itu karena ia ingin menjadi orang pertama yang dilihat gadis itu ketika bangun nanti dan juga karena ia ingin memastikan bahwa Lili memang sudah baik-baik saja.

Ketika ia sedang fokus dengan sebuah surat di tangannya, seseorang mengetuk pintu ruangan tempatnya berada.

Kepala pelayannya datang dan meminta izin bahwa seseorang ingin bertemu dengannya.

Noah ingin menolak permintaan itu, namun ketika mendengar sebuah nama disebutkan, mau tidak mau, Noah mempersilahkan orang itu masuk.

Penampilan berantakan dengan jonggot dan kumis yang panjang akibat belum dicukur menjadi penampilan yang diperlihatkan padanya kali ini. Orang itu adalah Varhas Nichalas, penyihir yang bekerja untuknya.

Sejujurnya, Varhas adalah penyihir yang bekerja di istana kekaisaran. Hanya saja, orang itu adalah salah satu bawahan Noah yang memang ditugaskan khusus untuk memata-matai anggota keluarga kekaisaran. Terkhususnya perihal kutukan yang menimpanya. Ia tidak ingin ketinggalan sedikitpun tentang informasi dari kutukannya dan satu-satunya keluarga yang melihat secara langsung kutukan itu adalah keluarga kekaisaran. Dan karena itulah, ia tidak bisa mengabaikan kunjungan Varhas.

Beberapa bulan yang lalu, ia meminta orang itu untuk menyelidiki tentang terhubungnya antara kutukannya serta Lili yang bisa menenangkan kutukannya dan tampaknya, itulah alasan Varhas datang menemuinya kali ini.

Sebelum mempersilahkan orang itu masuk, Noah memastikan keadaan Lili terlebih dahulu, karena ia yakin, pembicaraanya dengan orang itu akan panjang.

"Yang Mulia, saya akhirnya menemukannya!" Wajah Varhas yang kelelahan namun tampak berseri-seri menyambut kedatangnnya.

"Apa yang kau temukan?" Tanpa basa-basi, Noah langsung bertanya. Karena jujur saja, sekarang ia sudah tidak peduli lagi dengan kutukannya. Asal ia bisa bersama Lili, maka semuanya akan baik-baik saja, karena ia tampaknya tidak berniat melepaskan gadis itu dari sisinya.

"Cara melepaskan kutukan anda sepenuhnya. Saya akhirnya menemukan caranya itu!" Wajah sumringah Varhas masih tak juga luntur.

"Nyonya Leonard adalah kuncinya. Anda hanya perlu tidur dengan Nyonya sekali maka saya bisa pastikan bahwa kutukan anda akan menghilang sepenuhnya" ujarnya dengan semangat. Namun berbanding terbalik dengan Noah yang tampak tidak senang dengan informasi itu.

Bukan! Dia bukan tidak senang karena ia secara tidak langsung dipaksa. Ia hanya tidak senang ketika menyadari bahwa gadis itu memiliki alasan untuk meninggalkannya.

Perjanjian mereka yang tertulis diatas surat perjanjian, bahwa ia akan melepaskan gadis itu ketika pihak mereka mengetahui cara melepaskan kutukan itu.

"Yang Mulia? Mengapa wajah anda seperti itu? Bukankah informasi ini yang anda tunggu-tunggu?" Tanya Varhas yang akhirnya menyadari raut wajah Noah.

"Yah, ini informasi yang ku inginkan. Tapi, biarkan ini menjadi rahasia kita berdua" ujar Noah yang tidak menyadari bahwa ada orang lain selain mereka berdua yang mendengar informasi itu.

Lili sempat terbangun sebentar. Tepatnya saat ia merasakan ada seseorang memasuki ruangan tempatnya berada.

Lili tidak tahu siapa itu. Kesadarannya belum pulih sepenuhnya. Namun walau begitu, ia mendengar satu informasi penting. Informasi yang menjadi satu-satunya jalan ia bisa melepaskan diri dari pria itu.

Dan sebelum ia benar-benar memikirkan semua teka-teki itu, ia kembali tak sadarkan diri hingga keesokan harinya.

Seluruh badannya remuk dan bahkan ia belum bisa duduk dengan baik karena beberapa tulang rusuknya yang retak masih menimbulkan nyeri.

Noah, yang entah bagaimana bisa menemukannya ketika kecelakaan itu terjadi, sedang mengelap tubuhnya dengan kain basah yang hangat. Ini seharusnya pekerjaan pelayan, namun pria itu dengan telaten melakukannya.

"Apa ada yang sakit?" Suara pria itu terdengar lembut ketika bertanya padanya. Tatapan matanya bahkan terlihat sangat khawatir, karena Lili sedari bangun, masih tidak mengeluarkan suara apapun.

Lili masih mencoba mencerna keadaanya. Mulai dari dimana ia berada sekarang dan mengapa ia bisa berada di tempat ini. Lalu...

Seakan teringat, barulah Lili mengeluarkan suara.

"Anak-anakku?" Suaranya yang serak terasa sangat menyakitkan. Tampaknya, tenggorokannya juga ikut meradang, sehingga suara apapun yang ia keluarkan, membuatnya mengernyit kesakitan.

Lili ingat ia pulang dengan terburu-buru karena dikabarkan bahwa salah satu anak tirinya tenggelam dan sekarang, sudah berapa hari telah berlalu.

"Mereka berdua aman. Tidak pernah terjadi apapun dengan mereka" ujar Noah jujur, hingga membuat kening gadis itu mengernyit.

"Tidak pernah terjadi apapun?" Lili mengulangi perkataan pria itu.

Noah mengangguk. Tangannya membelai wajah gadis itu yang masih terlihat memar di beberapa sisi.

"Ada seseorang yang mengirimkan surat itu padamu dengan menduplikat cap kepala pelayan keluarga Leonard. Niat utamanya adalah ingin mencelakaimu" jawab Noah dengan jujur. Terkait masalah ini, Noah memang sudah berniat dari awal untuk jujur.

Wajah Lili tampak syok mendengar informasi itu.

"Lady Willa Caspian. Aku yakin kamu pasti mengenalnya" ujar Noah melanjutkan ucapannya.

"Wanita itu mungkin berpikir bahwa kamu adalah penghalang. Seperti yang kamu tahu, wanita itu yang dinobatkan menjadi calon pengantinku oleh pihak kekaisaran. Bagi mereka, kamu adalah penghalang yang harus mereka lenyapkan" jawab Noah jujur.

Terlihat Lili tampak syok mendengar informasi itu.

"Ini salahku sepenuhnya. Aku terlalu santai sehingga mereka meremehkan aku. Andai saja aku memperlihatkan pada mereka bagaimana aku menyelesaikan sesuatu, hal ini mungkin tidak akan terjadi" ujarnya dengan penuh penyesalan.

Entah bagaimana, hal yang ditangkap Lili terdengar sangat menyeramkan. Bukankah Noah Macmillan secara tidak langsung mengatakan bahwa ia kurang terlihat kejam sehingga pihak kekaisaran meremehkannya?

Bagaimana bisa perbuatan pria itu yang semena-mena sekarang masih dikatakan kurang kejam? Membasmi siapapun yang menghalangi jalannya. Tidak peduli orang itu bangsawan atau bukan, anak-anak atau seorang wanita. Karena bagi Noah, semuanya sama dimatanya, yaiti musuh yang harus ia lenyapkan.

Belum lagi hobby pria itu yang suka menghabisi para tahanan yang akan dihukum mati dengan cara mencabik-cabik mereka dalam keadaan hidup. Dibagian mana yang tidak kejam itu?

Karena menyadari bahwa pria ini adalah pria berbahaya, Lili memutuskan untuk mengikuti jalan pikiran Naoh. Ia akan mengiyakan apapun yang dikatakan oleh pria itu.

Karena dia telah memiliki rencana untuk melepaskan diri dari Noah, hal yang harus ia lakukan sekarang adalah mengikuti alur yang dibuat oleh pria itu. Ia juga akan mempercepat pendidikan kepemimpinan Ignis agar ia bisa meninggalkan anak-anak tirinya dengan tenang suatu hari nanti.

Tbx

Janda Selalu di DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang