39

629 141 32
                                    

Tiga hari berada di rumah sakit sudah cukup dijadikan pengalaman untuk Evelyn. Selain tidak bisa bergerak bebas, ia juga tidak bisa bertemu dengan keluarganya.

Untung saja, hari ini ia sudah bisa pulang. Namun sebelum itu, mereka harus pergi berbelanja terlebih dahulu, karena mereka tidak memiliki keperluan bayi apapun, mengingat sudah lama desa itu menjadi desa para lansia.

Saat ini Evelyn sedang menunggu para lelaki yang sedang mengambil barang-barang mereka di tempat penginapan. Karena setelah mereka selesai berbelanja, mereka memutuskan akan langsung pulang saja.

Ketika sedang asyik mengobrol dengan Teny, seorang gadis dari kampung mereka yang juga ikut menemaninya, perhatian mereka tiba-tiba teralihkan. Tampak teman-teman mereka sedang berjalan menuju mereka saat ini. Hanya saja, ada dua orang asing yang mengikuti mereka dari belakang.

Dengan ekspresi canggungnya, Stiff memperkenalkan kedua orang itu. Sir Noah dan Sir Alex, yang diperkenalkan sebagai ksatria kerajaan.

Sebelumnya, Stiff sudah melaporkan perihal kemalingan yang terjadi di desa mereka dan komandan keamanan mengutus kedua orang itu untuk menyelidikinya. Eve hanya tidak menyangka, bahwa para ksatria itu benar-benar datang ke desa mereka.

"Apa sebaiknya kita langsung pulang saja?" Tanya Eve sambil melirik ke arah dua orang itu. Salah satu dari ksatria itu menatapnya dengan tajam, dan itu hampir membuat Eve bergidik. Wajahnya sih memang tampan, tapi kalau tatapan matanya seperti itu, nyali Eve pun pasti menciut.

"Saya dengar katanya anda harus berbelaja kebutuhan bayi..." Salah satu ksatria yang diperkenalkan sebagai Sir Alex membuka suara terlebih dahulu, "-silahkan saja! Kami tidak masalah mengikut dari belakang. Anggap saja ini pengawalan gratis" ujarnya sambil tersenyum.

Kening Eve mengernyit. Ada dering peringatan dalam kepalanya yang menyatakan bahwa orang di depannya seperti sedang memiliki maksud lain yang tampaknya buruk. Namun, orang yang satunya lagi tidak bisa Eve nilai. Bahkan ia lebih merasa tidak nyaman, lantaran orang itu terus saja memandang ke arahnya. Mencoba tidak perduli, Eve memusatkan pikirannya kekegiatan berbelanja mereka.

Para pemuda-pemudi itu tampak kegirangan ketika memilih keperluan bayinya. Stiff yang yakin bahwa ini adalah bayi perempuan, sedari tadi memilih keperluan yang hanya berwarna pink dengan motif bunga-bunga.

Berbeda hal dengan Teny, yang sangat yakin bahwa itu adalah bayi laki-laki karena penilaiannya terhadap bentuk perut Eve. Teny jelas memilih pakaian-pakaian yang hanya berwarna biru dan kuning. Sungguh, ternyata sangat melelahkan berbelanja keperluan bayi ini. Karna sekarang Eve tidak hanya berhadapan dengan dua orang saja. Salah satu ksatria yang bernama Sir Noah juga ikut-ikutan memilih perlengkapan untuk bayinya. Bahkan diantara dari ketiga orang itu, Sir Noah lah yang paling bersikeras dengan pilihannya.

"Apa anda kelelahan?" Sir Alex yang dengan wajah mencurigakan itu menatap ke arahnya. Dari pada ikut repot memilih keperluan bayi, ternyata Sir Alex memilih memperhatikannya. Ia bahkan tampak tidak terganggu dengan perseteruan dari ketiga orang itu dan lebih memilih mencemaskannya yang tidak bisa berkutik.

"Tampaknya orang-orang di desa anda sangat menantikan kelahiran bayi ini ya?" Ujarnya sambil tersenyum lembut.

Dari pada tersentuh, Eve jauh lebih merinding mendengar ucapan itu.

Kali ini, Eve menatap tajam ke arah Sir Alex, lalu bibirnya mengumamkan sebuah kalimat dengan suara yang sangat pelan, "siapa kau sebenarnya?"

Dan Sir Alex dapat membaca gerakan bibirnya. Hal itu semakin membuat Eve merasa ngeri, karena sekarang ia yakin, instingnya tidak salah.

Sir Alex juga tampak terkejut ketika mendengar pertanyaan itu. Apakah sikapnya sekarang sangat mencurigakan, sehingga Nyonya mereka terlihat tidak nyaman dengannya?

Jika saja penyamaran ini gagal, Alex yakin, lehernya akan digantung di gerbang wilayah mereka. Ia yakin, masternya sangat mampu melakukan itu padanya.

Dan karena takut membuat Nyonyanya semakin curiga, Alex akhirnya memilih diam saja dan tidak membuat ekspresi apapun. Bisa gawat nyawanya nanti!

Ada banyak tempat yang mereka kunjungi. Teman-temannya begitu antusias berbelanja kebutuhan bayinya.

Toko demi toko mereka lewati, hingga perhatian Evelyn tertuju pada satu toko yang menyediakan produk-produk skincare.

Eve memutuskan untuk masuk. Sebagai seorang selebritas, Skincare adalah sebuah produk yang sangat dibutuhkannya. Namun setelah tiba-tiba ia berada di dunia ini, Eve tidak pernah memakai produk-produk itu. Selain karna ia tidak menemukannya di desa tempatnya tinggal, ia juga tidak tahu atau yakin, bahwa produk berupa skincare memang ada di dunia ini atau tidak.

Perhatiannya langsung tertuju ke etalase yang memang sengaja di perlihatkan dari balik jendela besar. Eve terpaku di tempatnya ketika memperhatikan produk itu. Wadahnya yang tidak asing, lengkap dengan keterangan produk yang sangat jelas tentu saja membuat Eve terkejut. Ia seakan melihat skincare-skincare di jamannya, ketika melihat produk itu.

Merek produk itu adalah Lnard, dimana produk yang ia pegang merupakan sebuah pelembab. Ada sangat banyak kandungan yang ia kenal dalam keterangan produk itu. Sekali lagi, Eve kembali takjub.

"Produk Lnard ya? Ini bagus banget loh kak!" Ujar Teny yang juga memegang produk yang ia pegang sedari tadi.

Tentu saja bagus, pikir Eve. Kandungan dalam produk yang ia pegang ini tidak main-main. Semua kandungan dibutuhkan oleh kulit manusia. Ia hanya masih takjub saja, karena menemukan seseorang yang mengetahui semua manfaat dari kandungan-kandungan ini.

"Anda mau membeli?" Sir Noah mendekat padanya. Nada suaranya yang tenang ternyata berbanding terbalik dengan bola matanya yang bergetar, seakan sedang menahan sesuatu.

"Tidak! Tidak ada produk yang cocok untuk bayi" tukas Eve lalu pergi meninggalkan etalase itu.

'Benar-benar melupakannya, ternyata!'  Tukas Noah, yang merasa frustasi.

^^^

Kegiatan berbelanja itu akhirnya berakhir, dengan Eve yang akhirnya memilih mengambil semua warna. Ia lelah, tubuh, mental dan batinnya. Sehingga ketika di dalam perjalanan, Eve tidur sepanjang perjalanan. Bahkan hingga mereka sampai di desa, Eve masih saja tidur. Tak ada yang tega membangunkan wanita hamil itu.

Stiff tadinya akan menggendong tubuh Eve untuk membawanya masuk ke dalam rumah mereka, namun Noah dengan cepat melakukan tugas itu tanpa diperintahkan. Dan ketika tangannya menyentuh tubuh gadis itu, ada keinginan kuat dalam pikirannya untuk membenamkan wanitanya itu ke dalam pelukannya. Betapa ia sangat merindukannya. Wanitanya. Belahan jiwanya yang sudah ia cari-cari tanpa kenal lelah selama ini.

Apa yang terjadi padanya, hingga ia tidak mengingatnya seperti ini. Lalu, bekas luka apa yang ada di kening cantiknya ini? Apa yang sebenarnya yang terjadi padanya. Noah hanya berharap, bahwa ia masih belum terlambat.

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Janda Selalu di DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang