[OG 05] Obsesi Clay

344 33 6
                                    

“Semua makhluk yang bernyawa akan merasakan mati. Jadi, jangan sia-siakan waktumu selagi Tuhan masih memberimu napas gratis.”

- Vocational High School -

Prawira Utama

Class RPL

- Student The Hidden Network -

❗❌👻❌❗


Sepulang sekolah perasaan Danish tidak tenang. Ia merasa gelisah, takut dan ingin cepat-cepat sampai ke rumahnya. Hingga saat mengantar Faqih pulang ke rumahnya pun perasaan tak karuan itu tidak hilang. Sampai akhirnya dimana ia membuka pintu rumah, ada aura yang berbeda, ia menoleh kebelakang, merasa ada orang yang mengawasinya.

“Kok gue jadi overthinking gini sih?!” tanya Danish risih pada dirinya sendiri.

Danish menggeleng cepat. Lalu masuk ke dalam rumahnya dengan langkah kaki tergesa-gesa.

“Assalamualaikum!”

“Wa'alaikumsalam, Nish.”

“Hey Bun!” sapa Danish menyalami tangan Evi—Bundanya.

“Bunda masak apa?” tanya Danish penasaran dengan masakan yang Evi sajikan di atas meja.

“Sayur sup sama kentang balado,” jawabnya menaruh nampan berisikan kuah sayur yang masih panas.

“Widih enak nih, Danish mau coba ahh ...”

“Eits! Bentar-bentar!” Tahan Evi menjauhkan sendok tipis yang berada di genggaman tangan Danish.

“Kenapa Bun?”

Evi mengambil alih peralatan makan Danish yang sudah siap menyantap makanan. “Mandi dulu dong sayang. Nggak enak loh Bunda cium bau keringat kamu.”

Danish langsung mencium ketiaknya. “Nggak bau kok, Bun.”

Evi menggeleng. “Menurut kamu nggak. Tapi menurut Bunda, keringat kamu itu menyengat banget ... Ihh bikin bunda mual tau nggak.”

“Bunda hamil?” tanya Danish random.

“Hish! Sembarangan! Mana bisa Bunda hamil, sedangkan Ayah kamu saja sudah berada di dalam tanah.”

Danish mengatupkan bibirnya, baru ingat jika Bundanya sekarang sudah menyandang gelar janda anak satu. Mengingat mendiang Ayahnya yang sudah lama meninggal dunia, membuatnya murung seketika.

“Danish ke atas dulu, Bun.” Pamit Danish berjalan lunglai menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

Evi yang melihat perubahan drastis Danish pun hanya terdiam mematung. Tatapannya tertuju kepada punggung Danish yang mulai menghilang dibalik pintu kamar.

Maafkan Bunda, Danish ...

***

Menjelang tengah malam Danish mengerjakan tugas sekolahnya seorang diri. Sebelum melihat jadwal pelajaran, ia membuka tas hitamnya, berniat mengambil buku.

Deg!

Tubuh Danish tiba-tiba bergetar hebat. Shock melihat kotak box yang sempat Danish  simpan di lemari perpustakaan kini berada di dalam tas nya kembali.

Danish menggeleng cepat. “N-nggak! Ini nggak mungkin! Nggak mungkin 'kan dia jalan sendiri ke dalam tas gue? Ini mustahil!”

OBSESSION GHOST [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang