[OG 36] Perkara Shalat

139 12 0
                                    

"Menyakiti hanya akan menghancurkan ekspetasi, sedangkan membahagiakan hati adalah tujuan untuk bangkit kembali."

- Vocational High School -

Prawira Utama

Class RPL

- Student The Hidden Network -

❗❌👻❌

“Lapor Tuan. Beberapa situs website sekolah Prawira Utama yang beredar di media sosial sudah tidak bisa diakses. Jaringan sekolah sudah kami sabotase, sehingga tidak bisa terkoneksi ke dalam jaringan internet.”

Yuda tersenyum penuh kemenangan. “Bagus! Lanjutkan pekerjaan yang saya perintahkan kemarin. Tinggal menghitung hari lagi, sekolah itu akan saya musnahkan. Pastikan semua siswa tidak ada yang berani membobol jaringan operator. Hilangkan semua data yang diarsipkan oleh Prawira. Buat semua jaringan yang ada disekitarnya mati total!”

“Laksanakan Tuan!”

Yuda menyeringai lebar, mengutak-atik laptopnya dengan pola pikir yang menjalar keluar. Hal licik yang Yuda mainkan telah membuahkan hasil, tinggal beberapa langkah lagi Prawira akan tunduk kepadanya.

“Haha ... Prawira bodoh! Dia bisa saja melindungi para siswa yang tidak berdosa. Tapi tidak dengan kekuasaan yang saya punya. Kau akan tunduk kepadaku Prawira, dan sebentar lagi. Bukan saya yang akan mengemis-ngemis meminta lahan sekolahan darimu. Tapi Anda sendirilah yang akan meminta bernapas saat waktu kematian itu telah tiba.”

Usai merapihkan berkas-berkas yang berserakan di atas meja. Yuda segera pulang untuk bertemu putri kesayangannya yang berada di mansion.

Ketika sudah sampai. Yuda melempar koper hitamnya di atas ranjang, berjalan ke arah kamar Meina dengan senyuman yang sedari tadi masih mengembang sempurna.

Tok!

Tok!

Tok!

“Meina!”

Tidak ada sahutan apapun di dalam kamar, membuat sudut matanya memicing, menaruh rasa curiga. “Tidak biasanya Meina tidur jam segini.”

“Kemana Meina?” tanya Yuda kepada seorang pelayan yang berdiri tegak di belakangnya.

“Di dalam kamar Tuan. Dari tadi Nona Meina belum keluar-keluar dari kamarnya. Mungkin sedang sibuk belajar,” ujar pelayan tersebut sambil menundukkan kepalanya.

“Belajar?”

Pelayan itu mengatupkan bibirnya. Sedangkan Yuda yang tidak percaya pun mendekatkan telinganya ke arah lubang pintu.

Allahuakbar...

Deg!

Yuda mencengkram kuat knop pintu yang sedang ia genggam.

Brakh!

“Tuan!” Bi Ningrum terkejut melihat kedatangan Yuda yang sudah berada di ambang pintu.

OBSESSION GHOST [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang