[OG 40] Aksi Yuda

132 11 0
                                    

"Ujung tombak akan menjulang tinggi, sesuai takdir yang telah Tuhan garis bawahi. Kematian akan tiba, Tanpa menduga kapan? Dan dimana? Ia menghembuskan napas terakhirnya."

- Vocational High School -

Prawira Utama

Class RPL

- Student The Hidden Network -

❗❌👻❌❗

Prawira tersenyum puas. Melihat bagaimana antusiasnya Danish untuk mencoba masuk ke dalam mansion megah milik Yuda. Heru menatap Prawira kebingungan. Lantas ia bertanya, “Apa yang sedang Anda rencanakan?”

Pria paruh baya itu menoleh. “Malam ini Yuda akan memulai ritual pesugihan. Ini waktu yang tepat untuk kita melenyapkan nyawanya.”

Heru mengernyit. “Bagaimana caranya?”

Prawira tersenyum licik. “Kita jadikan Danish dan teman-temannya sebagai alat pemancing.”

Heru terdiam, mencoba mencerna ucapan Prawira. Namun belum sempat mendapati jawaban. Prawira sudah kembali menyuruhnya. “Siapkan minyak tanah di sekeliling penjuru rumah Yuda.”

“Minyak tanah? Untuk apa?”

“Membakar singgah sananya.”

***

“PAH! JANGAN LAKUKAN INI! MEINA MOHON PAH!” teriak Meina meminta perlindungan.

Yuda menatap Meina tajam. “Inilah akibatnya jika kamu tidak menuruti perkataan orang tua.”

Meina menggeleng, berusaha untuk melepaskan diri dari ikatan rantai yang setia meliliti tubuh rampingnya.

“Pah...” lirih Meina mulai melemah. Tenaganya terkuras habis, kebanyakan menangis tanpa henti.

Yuda seakan tuli. Ia memaksa Meina untuk masuk ke dalam peti. Gadis itu hampir kehabisan napas, ia menggigit tangan kekar Yuda membuatnya melotot tajam.

“Aghh! Sialan!”

Bugh!

Meina menendang perut Yuda, berlari tertatih-tatih keluar kamar. “Maafin aku, Pah. Tapi kali ini aku gak bisa bertahan lagi. Papah benar-benar dibutakan oleh harta kekayaan. Aku gak mau jadi korban pesugihan!”

“Meina! Mau kemana kamu!” bentak Yuda mengejar Meina yang berniat untuk kabur.

Yuda menatap sekumpulan pengawal yang menjaga pintu luar. “KUNCI PINTU RUANG UTAMA!”

Meina menggeleng, dia berbalik. Berniat kabur lewat jendela. Namun sialnya ia masih berada di lantai dua. “Ya Tuhan! Tinggi banget, huaa! Gue gak mau mati konyol cuma karena lompat dari lantai dua.”

“MEINA! BERHENTI KAMU!” teriak Yuda mengejutkan Meina.

Gadis itu kembali berlari, menghindari serangan Yuda. Sedangkan para pengawal bersiap menjaga di setiap pintu yang ada. Mereka mengepung Meina yang kini tengah gugup dengan detak jantung yang berdebar kencang.

OBSESSION GHOST [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang