[OG 19] Perjanjian

186 18 0
                                    

"Garis takdir yang dijalani semata-mata adalah cahaya yang membutakan sudut pandang manusia."

- Vocational High School -

Prawira Utama

Class RPL

- Student The Hidden Network -

❗❌👻❌❗


Tatapan Yuda tertuju kepada Danish yang menundukkan kepala. Helaan napas panjang kian terdengar penuh kegelisahan. Keringat dingin mulai membasahi pelipisnya, menandakan ia tengah menahan rasa takut yang dideritanya saat ini.

“Saya telah melantik kamu sebagai salah satu Bodyguard Meina. Apa kamu bersedia?” tanya Yuda melipat kedua tangannya di depan dada.

Danish gelagapan. Memandang Meina penuh tanda tanya. “M-mei—”

“Aku tidak membutuhkan banyak Bodyguard, Pah.” Diluar dugaan Danish. Ternyata Meina lebih cepat menjawab ucapan Yuda.

Laki-laki paruh baya itu terkekeh, terkesan mengejek. “Kamu tidak membutuhkannya saat di rumah. Tapi berbeda saat berada di luar jangkauan Papah. Musuh Papah ada dimana-mana. Dia bisa saja mengincarmu saat kami mulai lengah.”

“Dan Papah sudah menemukan orang yang bisa Papah percayai untuk menjaga kamu di sekolah.” lanjut Yuda seraya menatap Danish tajam.

Nyali Danish tiba-tiba menciut ditatap mata elang milik Yuda. Ia lebih baik bertemu makhluk halus setiap hari, dibandingkan harus bertatap muka dengan Yuda setiap saat. Wajahnya begitu menyeramkan, melebihi Clay yang berubah wujud menjadi makhluk mengerikan.

Mengingat perubahan wujud Clay yang hampir mencekiknya dahulu membuat Danish bergidik ngeri. Laki-laki itu terdiam, dengan pikirannya yang berkelana kemana-mana.

“Bagaimana?” tanya Yuda menunggu jawaban Danish.

“S-saya sanggup menjaga Meina di sekolah. T-tapi apa saya boleh keluar dari rumah ini?” lirih Danish merasa tak nyaman berada di mansion megah milik Yuda.

Ekspresi Yuda tampak menimbang-nimbang permintaan yang Danish utarakan. Jari jemarinya terangkat, menempel mulus di dagunya yang terdapat bulu-bulu kecil, menambah kesan berwibawa atas kehormatannya yang menjabat sebagai CEO di perusahaannya.

“Boleh-boleh saja. Asal kau menjaga anakku dengan baik. Setiap berangkat sekolah kau harus datang tepat waktu untuk menjemput Meina, lalu saat pulang kau juga harus siap mengantarnya ke rumah sampai selamat. Saat—”

“Pah! Itu terlalu banyak. Danish hanya bodyguard di sekolahku, bukan pacarku yang harus antar jemput. Aku tidak mau! Nanti teman sekolahku berpikiran yang aneh-aneh tentangnya.” bantah Meina melirik Yuda dengan tatapan sinis.

Yuda menghela napas panjang. “Baiklah. Hanya itu saja, tidak lebih.”

Danish tersenyum penuh arti. “Sepakat! Sekarang. Biarkan aku pulang.”

Yuda mengangguk. “Kau boleh pulang. Tapi di awasi oleh pengawalku. Untuk imbalannya akan menyusul saat kau melaksanakan pekerjaanmu.”

Danish mengepalkan tangannya, dirinya terasa direndahkan disini. Padahal ada baiknya ia menolak untuk jadi bodyguard Meina. Namun ia tidak boleh bertindak gegabah, ia tahu latar busuk Yuda jika dia berani membantah suruhannya.

OBSESSION GHOST [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang