"Kapan kamu akan dihormati, jika dalam berpikir saja kamu masih mengandalkan akal sehat orang lain."
- Vocational High School -
Prawira Utama
Class RPL
- Student The Hidden Network -
❗❌👻❌❗
Kring!
Bel masuk telah tiba. Namun Danish tidak melihat batang hidung Meina yang sering kali muncul di sampingnya. Laki-laki itu bangkit, berniat keluar kelas. Tapi takdir tidak berpihak kepadanya, dikarenakan Guru mata pelajaran sudah lebih memasuki kelas.
Danish berdecak gagal. Ia kembali duduk dengan bibir yang dimonyongkan ke depan. "Clay..."
Mendengar bisikan Danish. Clay dengan sigap berdiri di sampingnya. "Ada apa?"
"Lo tau nggak Meina dimana? Kok dia gak masuk kelas ya?"
Respon Clay menggeleng, tidak lupa dengan tatapan datarnya. "Tidak tahu."
Danish menghela napas panjang. Pandangannya lurus ke depan, pura-pura mendengarkan apa yang sedari tadi Guru mata pelajarannya jelaskan tentang ilmu Informatika yang harus segera mereka praktikkan.
"Lab komputer saat ini sedang bermasalah. Jadi untuk progres pembuatan database kita tunda sampai jaringan sekolah diperbaiki," ujar Bu Alika mengundang banyak tanda tanya di kepala muridnya.
Liam mengangkat tangannya. "Bu!"
"Iya Liam. Ada yang belum kamu mengerti? Terkait aritmatika pemograman?"
Liam menggeleng. "Enggak, Bu. Cuma mau nanya. Itu jaringan sekolah kok tiba-tiba error kalau boleh tau kenapa ya, Bu? Soalnya baru sekali seumur hidup saya merasakan galaunya tidak ada koneksi internet. Ya bisa aja sih internetan di rumah, tapi 'kan waktunya beda, Bu. Perbandingan lamanya saya menetap di rumah atau di sekolah. Lebih lama di sekolah. Jadi saya mau tanya, kenapa errornya lama banget? Pleas, Bu. Aku nggak tahan mau tiktokkan loh ini!"
"HUUU!!"
Teman satu kelasnya kompak bersorak riang. Hal itu tentu saja mereka lontarkan untuk Liam yang katanya sudah galau kepayang, akibat tidak adanya jaringan internet yang berjalan.
"Apa? Apa?" Liam berlagak tidak terima atas sorakan yang didapatinya.
Faqih memijit pelipisnya yang terasa pening. Lirikan matanya keralih kesamping, mencari seseorang yang sedari tadi tidak menampakkan wujud cantiknya.
"Bu!"
"Iya Faqih kenapa? Mau tanya soal jaringan sekolah? Jujur Ibu juga tidak tahu-menahu tentang hal itu, jika-"
"Bukan soal itu, Bu." potong Faqih membuat Bu Alika mengernyit.
"Lalu apa?"
"Meina nggak masuk sekolah. Kenapa ya Bu?"
Sontak saja keadaan kelas yang tadinya ramai bak kebun binatang, kini lenyap bagaikan kuburan. Semua tatapan tertuju kepada Faqih, antara sama penasaran dan juga bingung.
Bu Alika menghela napas panjang. "Kata Papahnya, Meina keluar dari sekolah."
Brakh!
Danish bangkit dari duduknya. "Hah? Keluar?!"
"I-iya."
"Kok bisa Bu?!" teriak Elvan refleks mendahului Danish yang hendak membuka mulutnya.
"Ibu juga tidak tahu. Sangat disayangkan, padahal Meina sangat cerdas. Ia sangat berpengaruh besar di sekolah ini. Tapi setelah mendengar kabar jika Papahnya memberhentikan Meina sekolah, para Guru bisa apa?"
"Padahal udah semester dua loh, Bu. Sebentar lagi juga lulus. Kok bisa keluar gitu aja? Ibu datengin rumahnya nggak? Bujuk Meina buat sekolah gitu loh."
Bu Alika sempat terdiam mendengar penuturan kata dari Elvan. Namun sedetik kemudian ia menggelengkan kepalanya. "Semua Guru dilarang menemuinya. Ibu juga tidak mengerti, yang jelas Meina keluar tanpa ada kata pamit kepada kita semua."
Danish duduk kembali. Ia melirik bangku sebelah yang tepatnya tempat duduk Meina. Tawa gadis itu seakan berputar di kepalanya, membuyarkan pikiran Danish yang berkelana.
"Ada yang gak beres disini."
Clay tiba-tiba menatap Danish serius. "Danish, sepertinya Meina dalam bahaya sekarang."
Deg!
Danish memiringkan sudut matanya. "Maksud lo apa Clay?"
"Tanyakan saja pada hatimu Danish. Firasatmu tidak mungkin salah tangkap."
Danish menggeleng. Ia tidak percaya dengan bisikan Clay saat ini. Tapi dalam lubuk hatinya bertolak belakang, firasat Danish sedang tidak baik-baik saja.
❗❌👻❌❗
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION GHOST [SELESAI]
HorrorClay mempunyai arti yang tunduk pada kematian. Salah satu obsesi terbesarnya yaitu ingin hidup kembali, merubah takdir Tuhan yang tidak bisa dirubah karena sudah menjadi ketetapan. Jasadnya hilang bersamaan dengan jaringan yang beredar di satu sekol...