“Derita tak selaras dengan pengorbanan nyata. Dunia ini cukup kejam, untuk orang yang hanya bermain-main saja dalam hidupnya.”
- Vocational High School -
Prawira Utama
Class RPL
- Student The Hidden Network -
❗❌👻❌❗
Yuda menatap Danish dari ujung kepala sampai ujung kaki. Pisau lipat yang berada ditangannya bergerak lihai, bersiap menghabisi mangsanya. Tatapan Danish mulai memucat, apa hidupnya akan berakhir sampai disini? Padahal ia belum sempat berpamitan kepada Evi—Bundanya.Miris sekali hidupnya. Terjebak dalam kelalaian dirinya sendiri, sungguh. Danish menyesal telah mengikuti arahan hatinya untuk mengikuti Meina hingga terbongkar rahasia kekayaan yang selama ini ia tutup-tutupi dari publik.
“Apa yang sedang kamu pikirkan, anak muda?” tanya Yuda memperhatikan Danish tengah melamun, menatap pistol hitam yang tergeletak di atas meja.
“Kesalamatanku Om. Apa kau akan membunuhku sekarang juga?” Bodohnya, Danish malah balik bertanya. Membuat Yuda terkekeh mendengar ungkapan Danish yang pasrah akan keadaannya saat ini.
“Tentu. Lalu apa gunanya bawahanku membawamu kemari? Jika bukan untuk kami habisi?”
Tubuh Danish tiba-tiba menegang, keringat dingin mulai bercucuran dari pelipisnya. “T-tapi aku tidak bersalah—”
“Simpan kata-kata omong kosongmu itu. Penyusup, tetaplah penyusup!” sentak Yuda menodongkan pisau lipat, tepat di leher jenjangnya.
“Pengawal! Habisi bocah ingusan ini. Buang mayatnya di sumur hutan terlarang. Jangan sampai darahnya menetes, meninggalkan jejak sedikitpun di rumah ini!” perintah Yuda yang langsung dipatuhi oleh para pengawalnya.
“Hutan terlarang?” gumam Danish merasa tidak asing dengan hutan terlarang baru saja Yuda sebutkan.
Tangannya terlepas. Namun bukan untuk dibebaskan, ia malah diseret paksa keluar dari ruangan bawah tanah. Pengawal Yuda benar-benar membawa Danish ke tempat yang orang lain takuti.
“STOP! GUE BUKAN PENYUSUP! ANJIR!” teriak Danish memberontak.
Dor!
Peluru yang Yuda layangkan meleset, mengenai buah apel di atas meja. Dengan gesit Danish memundurkan langkahnya, berhasil terlepas dari cekalan dua pengawal yang menyeretnya keluar.
“Kau mencoba-coba bermain denganku rupanya. Baiklah anak muda, pegang pedangku sekarang. Kita bertarung sebentar,” Tantangan Yuda terdengar meremehkan, membuat Danish kalang kabut, mencari perlindungan.
“B-bagaimana aku bisa bertarung, sedangkan aku tidak pernah mengikuti ekskul bela diri?”
Sialnya nasib Danish ini. Terpaksa ia harus melakukan hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Bertarung dengan orang hebat? Bertarung dengan pria tua, bengis, dan tidak berperasaan, bukanlah keinginan yang ia harapkan.
Jika bukan nyawanya yang jadi tantangan, mungkin ia sudah pasrah dari tadi. Namun sepertinya bukan sifat Danish yang sudah tertangkap, lalu pasrah dirinya disekap.
Tidak! Danish bukan lelaki pecundang yang sering orang lain katakan. Hari ini ia akan membuktikan kepada dirinya sendiri, jika ia hebat, walau tanpa seorang pun yang membantunya.
Tatapan Yuda tertuju kepada mata merah berkunang-kunang milik Danish. Begitupun sebaliknya, Danish menatap tajam mata elang kebiru-biruan yang Yuda pancarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION GHOST [SELESAI]
HorrorClay mempunyai arti yang tunduk pada kematian. Salah satu obsesi terbesarnya yaitu ingin hidup kembali, merubah takdir Tuhan yang tidak bisa dirubah karena sudah menjadi ketetapan. Jasadnya hilang bersamaan dengan jaringan yang beredar di satu sekol...