"Alam semesta pasti tahu, bagaimana rasanya merelakan, tapi hati bertolak belakang."
- Vocational High School -
Prawira Utama
Class RPL
- Student The Hidden Network -
❗❌👻❌❗
Yuda menatap dua anak remaja yang berada di hadapannya dengan tatapan tajam. Terlihat Meina menatap Papahnya gusar. Berbeda dengan Danish yang tampak biasa saja ketika berhadapan dengannya.
"Darimana saja kalian? Memang ada sekolah sampai larut malam seperti ini?"
"Aku udah kasih tau Papah, tapi handphone Papah nggak aktif."
Yuda mengernyit, mengecek handphonenya langsung. "Tadi Papah sibuk meeting diluar kota. Mengapa tidak menelpon pengawal Papah?"
Meina tertawa hambar. "Males Pah hehe ..."
Tatapan Yuda beralih kepada Danish. "Kamu lagi. Jadi Bodyguard yang becus dong. Masa baru sehari sudah kelayapan. Mau saya potong gajih kamu nanti?!"
Danish menghela napas panjang. "Maaf Tuan saya lupa memberi kabar karena jaringan di handphone saya tiba-tiba hilang. Mengenai penjagaan Meina, saya tulus untuk melindunginya. Jadi Anda tidak perlu repot-repot membayar gajih untuk saya."
Toh duitnya juga haram. Mana mau gue makan-makanan haram, lanjut Danish di dalam hatinya.
Yuda mengepalkan tangannya menahan emosi. "Kamu jangan mencoba-coba mempermainkan saya Danish! Dari awal saya sudah berjanji untuk memperkerjakan kamu sebagai Bodyguard anak saya."
Danish terkekeh pelan. "Untuk itu terimakasih. Tapi saya tidak mau menerima uang sepeserpun dari Anda. Saya tulus menjaga Meina selama kami masih berstatus anak pelajar."
"Anggap saja ini sebagai balas budi. Karena Anda berbaik hati untuk membebaskan saya saat Anda menjadikan saya sebagai tumbal pada malam itu. Tenang saja, rahasia Anda aman ditangan saya." Entah keberanian dari mana sehingga Danish bisa berbicara seperti itu.
Rahang tegas Yuda menegang sempurna. "Kurang ajar! Siapa yang telah mengotori otak cerdasmu Danish? Saya tau kamu bukan anak sembarangan. Maka dari itu saya mengangkat derajat kamu untuk menjadi bagian dari keluarga kami."
Mendengar respon dari Yuda, Danish tertegun sebentar. Tatapannya beralih kepada Meina yang masih shock atas percakapan mereka saat ini.
Dengan setengah mulut terbuka Danish membungkukkan badannya. "Sudah larut malam. Sebaiknya saya pulang. Maaf Tuan, saya telat membawa Meina pulang ke rumah saat sekolah telah dibubarkan."
Yuda mendelik sinis. "Terimakasih juga sudah mengantarkan anak saya dengan selamat. Besok, kamu tidak perlu datang kesini lagi. Sepertinya anak saya lebih aman dikawal oleh pengawal daripada kamu."
"Ahh tidak Tuan. Besok saya akan kembali untuk menjemput Meina sekolah. Anda tidak perlu memecat saya dengan cara seperti itu. Sudah saya katakan tadi, saya tulus melindungi anak Anda."
Meina tercengang atas perilaku manis Danish malam ini. Ini orang kesambet apaan anjir?!
"Kam-"
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION GHOST [SELESAI]
HorrorClay mempunyai arti yang tunduk pada kematian. Salah satu obsesi terbesarnya yaitu ingin hidup kembali, merubah takdir Tuhan yang tidak bisa dirubah karena sudah menjadi ketetapan. Jasadnya hilang bersamaan dengan jaringan yang beredar di satu sekol...